episode 09

9 2 0
                                    

Aku pun tiba di rumah Ana dan ku lihat Ana sudah menunggu ku di depan rumah nya.

"Pagi Na,udah siap berangkat"

"Pagi Sam,udah nih yuk berangkat" sambil memakai helm.

Aku dan Ana pun tiba tepat waktu di restoran,lalu kami mulai beres beres seperti biasa menyiapkan area resto menjelang buka.

Di resto sudah ada beberapa anak kitchen dan admin juga sudah ada di tempat nya,ketika aku sedang beres beres di Hall tiba tiba terdengar suara teriakan Ana yang saat itu sedang berada di ruang istirhat pegawai.

"Aaaaaaaaaaaaa" teriak Ana keras.

Spontan aku dan anak kitchen yang mendengar teriakan Ana pun langsung menghampiri.

"Ada apa Na!?" teriak kami bebarengan.

"Sam takut Sam" Ana langsung memeluk ku sambil menangis.

"Eeehhh ada apa Na"

Ternyata ada tubuh berlumuran darah di ujung ruangan,aku baru tahu karena waktu masuk restoran aku tidak ke ruang istirahat.

Ternyata itu tubuh Manager yang sudah bergeletak tak bernyawa,kami semua tidak tahu siapa pelaku dan kapan terjadi.

Sebagian rekan rekan kerja ku langsung mengambil kain untuk menutupi tubuh manager,dan bang Rijal dia langsung menelpon pihak berwajib.

Aku pun berusaha menenangkan tangisan Ana,karena aku penasaran atas kejadian tersebut sebelum pihak berwajib datang aku dan Ana menemui bang Rijal.

"Bang untuk mengetahui siapa pelaku nya,mungkin kita bisa gunain CCTV yang ada di ruang istirahat" ucap ku.

"Bener juga kamu Sam"

Aku Ana dan bang Rijal pergi ke office guna untuk melihat tayangan ulang yang terekam oleh CCTV di semua area resto.

Namun kami bertiga pun hampir tak percaya dengan apa yang kami lihat di CCTV tersebut.

Di rekaman tersebut terlihat waktu menunjuk kan pukul 02:00 dini hari, Manager masuk ke area resto sendirian lalu masuk ke ruangan nya.

Setelah itu dia keluar sembari membawa beberapa kertas,namu aneh nya dia malah masuk ke ruangan pegawai.

Lalu monitor CCTV pun di pindah ke ruangan istirahat pegawai,terlihat Manager sedang seperti kebingungan menengok kanan dan kiri seperti mencari sesuatu.

Dan tiba tiba ada perempuan tua sama persis yang seperti mendatangi ku yang mencekik Manager menggunakan ikat pinggang.

Kemudian ada 1 perempuan lagi yang datang dan menusuk bagian dada Manager dengan pisau.

"Bang Rijal gimana nih,apakah rekaman ini kita kasih ke pihak berwajib atau bagaimana" tanya ku panik.

"Kita kasih aja sebagai bukti kalau ini bukan pembunuhan yang di lakukan oleh bawahan nya,dan kita tidak di curigai" jawab Rijal.

Lalu kami pun melanjutkan rekaman tersebut,ternyata 2 perempuan yang tadi mengeksekusi Manager sudah hilang dan Manager sudah tergeletak di lantai bersimbah darah.

Aku dan Ana pun keluar,berita tentang meninggal nya manager pun langsung terdengar oleh kantor pusat.

Dan kantor pusat menginfokan untuk tutup sementara cabang Mangga Dua.

Ketika semua orang sedang berkumpul di ruang Hall,tiba tiba saja Roy yang saat itu sedang membersihkan area dapur kesurupan.

"Pak Acep,si Roy kesurupan pak" teriak salah satu anak kitchen yang sedang bersama Roy.

Pak Acep dan kami pun bergegas menuju dapur untuk menenangkan Roy.

"Lungooooo koe kabeh sekoh enggon iki,iki panggon ku ojo wani wani ne kue ngidekne sikel mu nang kene"

"Pergi kalian semua dari tempat ini,ini adalah wilayah ku jangan berani berani kalian menginjak kan kaki kalian di sini"

Ucap  mahluk yang merasuki tubuh Roy,kami pun kebingungan karena tidak ada 1 pun di antara kami yang bisa mengusir mahluk itu dari tubuh Roy.




Restoran Angker Di Mangga DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang