Beberapa hari pun berlalu sejak terakhir kali kejadian Roy kesurupan,sekarang dia tampak lebih murung dari biasanya.
Dia seperti bukan Roy yang kami kenal dia selalu menyendiri,hampir tak pernah mengobrol dengan teman kerja nya.
Sudah 1 minggu berlalu,aku berharap sudah tidak ada lagi teror dari hantu di restoran ini.
Saat itu aku dan Ana sedang mendapat bagian shift pagi,ketika aku sedang siap siap hendak berangkat.
Tiba tiba ponsel ku berdering,tertulis dilayar ponsel ku "number private".
Ada telpon masuk tapi aku tak tahu dari siapa karena si penelpon memprivate nomer ny,aku coba memberanikan diri untuk mengangkat telpon tanpa nama itu.
"Halooo.... Halooo ini siapa ya"
Namun tidak ada jawaban dari penelpon.
"Haloooo" ucap ku lagi.
"Koe kudu mati"
"Kamu harus mati"
Lagi lagi suara perempuan tua yang sering menghantui ku dan Ana muncul lagi.
Aku pun kaget dan spontan langsung menutup telpon tersebut,badan ku merinding ketakutan,keringat dingin mulai mengucur di tubuh ku.
"Apa mungkin masih ada hantu yang lain di resto itu"
"Kriiiiing kriiiiing kriiiing"
Ponsel ku berdering lagi membuyarkan lamunanku,dan ku lihat layar ponsel ternyata dari Ana.
"Ah si Ana nelpon,tumben" gumam ku.
"Haloo Na,ada apa"
"Sam kamu berangkat duluan aja,aku lagi sedikit ada kerjaan rumah,nanti aku nyusul"
"Yaudah deh,aku berangkat du......"
"tut tut tut" bunyi telpon sudah di tutup.
"Hih kebiasaan ni anak,ngomong belum selesai juga udah main matiin aja" kesal ku.
Aku pun berangkat menuju restoran,setibanya di resto sudah ada beberapa anak dapur yang sedang prepare bahan bahan untuk berjualan.
Aku pun mulai beres beres area Hall,sambil nunggu Ana tiba aku membersihkan piring piring dahulu,dan aku hanya menghidupkan lampu di tempat ku berdiri.
Ketika aku sedang melap beberapa piring tiba tiba aku merasa ada sosok lewat di depan ku menuju ke westafel.
"Ah mungkin itu pak Captain" fikir ku.
"Pak pak Capt"
Aku memanggil untuk memastikan kalau itu Captain ku,namun tidak ada jawaban sama sekali.
Aku datangi wastafel dan ruang VIP juga tidak ada siapa siapa,ku lihat anak dapur juga tidak ada yang ke Hall sama sekali.
Aku pun berusaha membuang fikiran negatif dan melanjutkan aktifitas ku.
Lagi asyik melap piring,lagi lagi ada sosok yang kembali lewat di depan ku, karena aku merasa gak nyaman akhir nya semua lampu Hall aku hidupkan semua.
Waktu menunjukan pukul 09:45 Ana baru datang.
"Yeeeee telat lu Na" ucap ku
"Sory sory tadi bantuin kucing gue lahiran" Ana pun tertawa
"Alaaaah gak tau gua abis di gangguin lagi apa" ucap ku lirih.
"Ahhh masa si Sam,bukan nya waktu itu udah hilang ya karena ruqyah pak Ustadz"
"Fikir ku juga begitu Na,tapi ternyata setan itu masih ada di sini"
"Apa kita perlu panggil pak Ustadz lagi Sam"
"Boleh tapi nanti aja nunggu pak Acep,kan dia yang tahu rumah Ustadz nya"
"Oh iya ya"
"Yaudah yuk buruan beres beres,biar cepet selesai"
Hari itu pun berjalan normal tidak ada tanda tanda gangguan dari mahluk di situ.
Hanya masih terlintas di fikiran ku tentang teror dari penelpon tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restoran Angker Di Mangga Dua
HorrorMenceritakan seorang Remaja bernama Samuel yang sedang kebingungan membutuhkan pekerjaan.Karena baru di tinggal sang Ayah dia memutuskan untuk menjadi tulang punggung keluarga. Dan pada suatu hari dia di terima untuk bekerja di sebuah restoran,namun...