episode 12

6 0 0
                                    

Malam nya ketika kerjaan semua sudah selesai,hari ini bagian Roy membawa kunci resto ku lihat Roy juga sudah gak syok lagi dengan kejadian yang menimpa diri nya waktu itu.

Kantor pusat pun sudah memberikan Manager baru di cabang resto Mangga Dua.

Semua teman teman ku yang lain sudah pulang meninggalkan area resto,tinggal tersisa aku Ana dan Roy.

"Sam,kalau mau pulang duluan gak apa apa kok,aku juga bentar lagi selesai" terlihat Roy sedang membereskan beberapa alat dapur yang berantakan.

"Ahhh gua tunggu lu aja,kita pulang bareng" Jawab ku karena khawatir.

"Yeee gak apa apa kok,ntar gua nyusul dari pada lu nungguin di sini kasian juga si Ana dia udah kecapean"

"Ya tapi gua sebagai temen lu juga gak mungkin kan ninggalin lu sendirian di sini"

"Yaudah lu ke parkiran duluan abis ni gua nyusul"

"Yaudah oke,nanti langsung ke parkiran aja, kalau ada apa apa telfon gua" Roy hanya mengangguk kan kepala ke arah ku.

Terlihat sedikit aneh dengan tingkah Roy,wajah nya seperti ketakutan karena aku merasa ada yang tidak beres dan aku tidak berniat pergi meninggalkan Roy.

"Na yuk ikut aku" aku sambil menarik tangan Ana.

"Eehhh main tarik tarik aja,pelan pelan Sam"

"Iyaa maaf"

Aku dan Ana bersembunyi di toko depan restoran.

"Emang ada apaan si Sam kok kita malah ngumpet disini?" tanya Ana kebingungan.

"Ssssssstttt jangan berisik,aku sedikit ngerasa aneh sama tingkah Roy"

"Emang dia kenapa Sam"

"Tadi waktu gua lagi nungguin Roy di dapur masa tiba tiba dia nyuruh gua pulang duluan,alasan nya karena kamu udah kecapean lah itu lah,padahal lo tau kan Na kita selalu pulang bareng"

"Yaaa wajar kali Sam,mungkin emang dia ada sedikit kerjaan yang belum beres"

"Fikir ku juga begitu,dia juga tadi emang lagi beresin beberapa barang yang masih berantakan,tapi gua lihat diraut waja nya kaya orang lagi ketakutan gitu"

"Ah masa si,bukan nya hantu yang neror kita udah musnah ya"

"Emang hantu yang selalu neror kita udah di bakar smaa pak Ustadz waktu itu karena ruqyah,tapi lo coba inget baik baik waktu kita ngelihat CCTV tentang kematian Manager"

"Iya gue inget Sam,kenapa emang nya"

"Waktu itu kan ada 2 perempuan tua yang ngebunuh Manager"

"Aahh iyaa!!...baru inget gue Sam berati ini yang satu nya dong" Ana teriak kaget,aku pun langsung menutup mulut nya dengan tangan ku.

"Anaaaa ssstttt jangan keras keras"

"Iyaa maaf reflek kaget"

Ketika aku dan Ana sedang berdiskusi,tiba tiba terdengar suara jeritan Roy dari dalam resto.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa"

"Sam itu suara Roy Sam" Ana ketakutan.

"Ana kamu kamu tunggu di sini aku akan masuk buat jemput Roy biar kita bisa langsung pergi dari tempat terkutuk ini"

Ana memegang tangan ku.

"Hati hati Sam" Ana sangat mengkhawatirkan diri ku.

Aku pun segera berlari menuju arah suara Roy yang saat itu sedang di dapur.

Ketika aku tiba di dapur,mata ku terbelalak kaget seolah tak percaya dengan apa yang aku lihat sendiri,tubuh ku sulit untuk ku gerak kan,badan ku pun merinding.

Terlihat Roy sudah berlumuran darah di perut,tubuh nya menggantung dengan leher tercekik kabel.

"Saaammm cepat lariii,lari dari siniiii Sam" terdengar berat suara Roy.

Tubuh ku tak bisa aku gerak kan sedikit pun,semua badan ku juga merinding dan lagi lagi suara ku tak mau keluar.

"Andai saja bisa ku gerak kan tubuh ku,aku pasti menyelamatkan mu Roy" ucap ku dalam hati.

Restoran Angker Di Mangga DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang