Goodbye (1)

3.1K 84 0
                                    

Manda & Dika

"Lo ngapain sih disini!?!" Tanya Dika kasar,

"Yah ketemu lo" balas Manda polos sambil tersenyum, Dika berdecit dan melangkah masuk ke kamarnya. Selalu saja Manda tak pernah absen menemuinya hampir setiap hari, bahkan Manda kadang tak pulang ke rumah untuk mandi atau bersih-bersih saat pulang sekolah, anehnya mama Dika yang merupakan sahabat dengan ayah Manda tak pernah keberatan dan selalu menyambut Manda dengan baik.

"Nak kamu jangan gitu dong, kasian Manda ditinggalin sendiri"

"Ih biarin paling dia datang lagi besok"

Ucap Dika yang kesal dengan perilaku kekanak-kanakan Manda yang tak pernah menyerah menjumpainya. Kamila, mama Dika hanya menggelengkan kepala mendapat anakknya bersikap seperti itu.

-

"Pagi Dika" ucap Manda saat ia melihat Dika memasuki kelas, Dika hanya duduk di bangkunya yang bersampingan dengan bangku Manda dengan wajah jutek.

"Brisik" ucap Dika sambil menatap Manda yang wajahnya begitu cerah hari ini,

"Morning class" ucap Mr. Ren saat memasuki kelas, guru bahasa inggris kelas 12 IPA B,

"Good morning Mr. Ren" ucap siswa didalam kelas serentak, pelajaran di jam pertama pun dimulai.

-

Disaat siswa lain sangat menyukai jam istirahat karena berarti mereka bersantai ini semua berbeda dengan Dika yang paling membenci jam ini, karena ia harus selalu terpaksa menemani Manda makan siang di kantin. Itu adalah pesan ibunya, ibunya bilang bahwa Dika harus selalu memastikan Manda sudah makan siang atau belum dan disini lah dia menemani Manda yang sedang makan nasi goreng di kantin.

"Eh Dik lo tau ngga, kemaren tuh ada tauran loh disekolah, masa katanya ada yang babak belur sampe- uhuk uhuk" Mulut Manda yang masih penuh dan ia paksa bicara kini mengakibatkan ia tersidak, Dika hanya menatapnya jengkel sembari Manda mencoba meminum segelas air didepannya.

"Ck loh sih ngomong mulu, makan dulu makanya!" Ucap Dika kesal dan sebenarnya khawatir juga,

"Ciee perhatian" ucap Manda menggoda, Dika memang khawatir dan sebenarnya ada rasa sayangnya pada Manda tapi ia tak mau membuat gadis itu berfikiran macam-macam, pokoknya ia tak mau membuat dirinya terlihat luluh didepan Manda walaupun sebenarnya sudah lama ia luluh.

"Udah ah gue mau kekelas" ucap Dika lalu beranjak pergi, meninggalkan Manda yang wajahnya cemberut.

-

Minggu Sore

Manda sedang duduk di ruang tengah rumah Dika bersama cowok itu yang sedang sibuk bermain ps 4 nya, Manda yang juga memperhatikan sesekali berteriak girang saat melihat Dika menang dalam permainan.

"Yuhuu Dika jago banget deh" ucap Manda sambil menepuk tangan saat Dika menang kembali, "Duh diem brisik ah, kalau mau nemenin mending lo diem deh" ucap Dika tanpa memandang waja Manda, Manda memanyunkan bibirnya cemberut.

Tak lama setelah permainan selesai Dika memandang wajah Manda yang terlelap di pahanya tanpa sadar sebuah senyuman muncul di bibirnya, Dika langsung menggelengkan kepalanya dan mengusir rasa yang ia rasakan itu.

-

Siang saat jam istirahat Dika di datangi teman seangkatannya yang bersampingan kelas dengannya, sudah lama terdengar rumor bahwa cewek yang bernama Tiffany itu menyukai Dika sejak kelas 11.

"Hallo Dika" sapa Tiffany riang,

"Hey Tiff" Sapa Dika kembali sambil tersenyum, dia agak tertarik dengan Tiffany. Tentu saja siapa yang tidak, wajah cantik, badan tinggi semampai dan orangnya selalu ramah.

"Makan di kantin bareng yuk!" Ajak Tiffany,

Dika mengedarkan pandangannya dan tak menemukan Manda, sepertinya cewek itu sudah ke kantin duluan bersama teman-temannya, kesempatan bagi Dika untuk bersama dengan Tiffany.

"Ayok"

-

"Dika lo kok bareng Tiff sih?!?" Tanya Manda yang protes karena cemburu,

"Ih suka-suka gue dong, emang lo siapa?"

Manda terdiam, "eehh ya gue temen lo dan gue ngga suka"

"Eh ngga usah main ngelarang-larang ya pacar aja bukan mau ngelarang" ucap Dika sinis, wajah Tiffany menatap Manda dan begitu juga sebaliknya.

Tiffany mengangkat dua jarinya menandakan tanda peace meminta damai pada Manda, Manda hanya cemberut melihat nya dan berlangkah pergi dengan wajah kesal.

-

Jam pulang pun tiba, wajah Manda semakin cemberut karena Dika tak kunjung menunjukan rupanya, biasanya Dika akan mengajak dia pulang tapi tidak hari ini.

"Man belum pulang?" Tanya Fauzan yang sedsng menaiki motor ninjanya,

"Eh Ojan, ini nunggu Dika tapi gatau dia dimana"

"Oh tadi gue liat dia boncengin Tiffany"

Wajah Manda langsung menunjukan tidak suka, ia langsung menunduk speertinya sebentar lagi dia akan menangis,

"eeh udah gausah sedih gitu dong kan ada Ojan, ayo gue anter pulang"

Terlambat, Setetes air mata telah mengalir membasahi pipi Manda, Fauzan segera menghapusnya dengan ibujarinya,

"Udah gaboleh cengeng, ayo gue antar pulang"

Manda yang masih sesenggukan pun mengangguk dan menaiki motor Fauzan.

.
.
.
.
.
.
. Here's Manda and Dika's Story guys
Jangan lupa comment dan votenya biar sku cepet up wkwkwkwkwk

ConditionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang