Makan Soto, yuk?

140 28 26
                                    

Angga Adhimata Prawira
Tungguin bentar ya
Mau basket dulu bentar

Mitha menatap layar handphone-nya setelah menerima pesan masuk dari seseorang. Gadis itu baru saja melangkah keluar kelas bersama dengan siswa-siswi yang lainnya. Waktu menunjukkan pukul 3 sore dan Mitha masih ada di sekolah sekurang-kurangnya hingga pukul 4 sore nanti.

Ia melangkah ke arah koridor dekat lapangan sekolah dan memutuskan untuk duduk di tempat yang masih kosong. Karena kebetulan sekolah baru saja usai, masih banyak siswa yang belum pulang karena ada beberapa urusan yang harus diselesaikan. Dan sama halnya seperti Mitha, Ia meletakkan dua botol air dingin di sampingnya dan mengeluarkan sebuah novel dari ranselnya, lalu memutar lagu dengan earphone-nya.

"Serius amat, mbaknya," Ujar Angga yang tiba-tiba saja duduk tepat di sebelah gadis yang dari satu setengah jam lalu terlihat asik dengan dunianya sendiri. Mitha yang menyadari kedatangan lelaki itu, membuka sebelah earphone yang masih terpasang di telinganya dan menatap kearah lelaki itu.

"Udahan?" Tanya Mitha dan dihadiahi anggukan oleh Angga

"Yuk balik. Bentar ya, gue ambil helm sama jaket dulu," Angga berdiri meninggalkan Mitha yang sedang memasukkan novel yang Ia baca tadi. Setelah selesai, gadis itu kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju arah gerbang. Tiba-tiba saja, dari arah belakang ada tangan yang mengacak rambutnya dengan jaket hitam yang spontan turun ke tangan Mitha dan membuat rambut milik gadis itu berantakan. Mitha terdiam sesaat dan menatap jaket yang ada di tangannya itu lalu menghela nafas

"ANGGAAAAAAAAA!!!!!"

Angga tertawa dan berusaha berlari secepat mungkin sampai ke parkiran motor. Dari ujung, bisa dilihat bahwa Mitha tetap berjalan biasa sambil berusaha merapikan rambutnya. Angga kemudian tersenyum lagi melihat itu.

"Ye lama lo siput!" Ujar Angga ketika mendapati Mitha sudah berjarak satu meter darinya.

"Ngomong sekali lagi, gue jitak beneran,"

"Aw, mau dong dijitak," Mitha pun menjitak kepala Angga dengan kasar. "Aduh, sakit anjir!" Angga meringis namun Mitha tak peduli

Ia menatap Mitha sebelum menaiki motornya. "Pake tuh jaket gue, udah sore ntar masuk angin," Lelaki itu melihat Mitha mengangguk dari arah pantulan kaca spion motornya. Ia menunggu sampai gadis itu memakai jaket miliknya dengan benar dan naik ke jok belakang motornya.

"Besok ada PR ga?" Angga menoleh sedikit ke arah belakang. Mitha diam sebentar lalu menjawab, "Nggak, kenapa?"

"Temenin makan soto, yuk. Laper nih," Angga memeragakan dirinya sebagai orang yang sedang kelaparan. Mitha tertawa, "Ayok, gue juga laper, nungguin lo lama banget,"

***

"Tha, besok hari sabtu."

Suara Angga terdengar dari layar pipih yang berada di atas meja belajar Mitha. Sedangkan pemiliknya sedang asik menonton film di layar laptopnya.

"Tha,"

"Yah dikacangin beneran,"

"THA GUE LAGI NGOMONG TAU,"

Teriakan Angga membuat Mitha sedikit tersentak dari tempat duduknya lalu mendecak sebal, "Kan gue udah bilang kalau mau nonton film, tapi lo ngotot minta call,"

"Ya gue juga gapapa kalo dikacangin dikit, tapi ini banyak," Mitha memutar bola matanya kesal setelah mendengar jawaban tersebut. "Yaudah ulang, tadi ngomong apa?"

"Nggak ah, gue udah males,"

"Lah yaudah, tutup y-"

"Besok hari sabtu, Mithaaa," Potong Angga sebelum Mitha sempat menyelesaikan omongannya tadi. Gadis itu menggeleng-geleng kepala dan tersenyum.

"Nenek gue juga tau kalo besok hari sabtu, Anggurrr,"

"Lah tapi kan gue gamau ngajak nenek lo jalan," Dahi Mitha mengkerut mendengarnya. Lalu tiba-tiba gadis itu tertawa. "Apaansih? Mau ngajak jalan?"

"Iyalah."

Bibir Mitha membentuk huruf O, "Tumben, mau kemana?"

"Pokoknya gamau mall."

"Emang mau ngapain besok?" Mitha membenarkan posisi duduknya.

"Ngapain ya? Naik sepeda yuk!"

Mitha tertawa mendengarnya. Tanpa Mitha tau, dibalik telepon Angga heran mendengar reaksi Mitha, "Dih? Songong banget ketawa?"

"Ya emang serius?"

"Serius lah, ngapain boong?" Mitha tersenyum dan sebentar menengok ke arah jam dinding, sudah menunjukkan pukul 10 malam. Gadis itu berdiri dan menutup laptopnya.

"Yaudah besok pagi ya, jam 7 aja. Mau samper atau ketemuan aja langsung?"

"Samper lah, masa ketemuan. Sekalian mau numpang sarapan boleh?" Mitha tertawa. Laki-laki yang sedang berbincang dengannya ini kadang memang tidak tahu diri.

"Yaudah, jangan telat ya, kalo telat gue mager parah."

"Sampe gue udah gedor-gedor rumah lo dan lo masih ngorok? Gue jitak ya." Ujar Angga tak mau kalah. Mitha menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum

"Yaudah, gue tutup ya."

"Yah, padahal masih kangen." Mitha menghela nafas. Laki-laki ini mulai lagi, "Mulai dah alaynya."

Angga tertawa

Dan Mitha menyukainya.

"Yaudah dadah Mithaaa."

"Dah."

Setelah itu, Mitha menaruh handphonenya di bawah bantal dan meluruskan badannya di tempat tidur. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Lalu tak sengaja melirik kalender. Gadis itu menghela nafas. Sudah hampir setahun.

Tanpa Mitha ketahui, Angga kini sedang menatap layar handphonenya yang menampilkan foto Mitha sedang memakan ice cream kesukaannya. Laki-laki itu menghela nafas. Kadang ia bertanya dalam hati, apakah gadis ini sudah milik dia seutuhnya?

OoO

Hai, jadi segini dulu buat awal. Niat nulis tiba-tiba muncul lagi di sela-sela liburan yang gabut ini.

Intinya, semoga suka sama cerita baru ini dan doain semoga sampe selesai. wkwkw.

see you!

FlickerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang