Iky, kamu kenapa?

72 20 15
                                    

happy reading! <3

____

Bel istirahat baru saja berbunyi, seluruh siswa yang ada di kelas MIPA-2 terlihat begitu senang saat mendengar suara yang sudah begitu dinantikan sejak 1 jam yang lalu. Sama halnya dengan dua gadis yang duduk di bangku paling pojok kelas itu. Mereka sudah sangat penat mendengarkan dongeng dari Bu Rahayu, guru sejarah yang di setiap jamnya bikin ngantuk.

"Akhirnya cuy!" ujar Kiara. Gadis itu merentangkan tangannya kedepan, setelah dirasa badannya telah terbebas dari pegal, ia menutup buku-buku yang sedari tadi hanya menjadi pencitraan. Karena sebenarnya, ia tidak membacanya sama sekali. Gadis itu menengok ke arah teman semeja-nya yang sejak pelajaran dimulai, ia hanya sibuk membaca novel. Mitha seakan-akan tidak peduli bahwa ini sudah waktunya istirahat dan seharusnya ia pakai untuk menyantap makanan di kantin.

"Tha, kantin nggak?" Kiara yang sudah beranjak dari kursinya. Mitha menatap kearah Kiara sebentar, lalu mengangguk. Ia juga tidak sadar bahwa telah membaca novel begitu lama.

Sesampainya di kantin, terlihat bahwa sudah banyak siswa yang mencoba mengantre membeli beberapa pesanan untuk mengisi perutnya. Mitha dan Kiara saling tatap. Hal yang paling memalaskan saat telat pergi ke kantin adalah karena harus berdesak-desakan dengan siswa lain untuk membeli sesuatu.

"Lo mau makan apa?" Tanya Kiara yang setelah itu langsung berjalan lebih dulu ke arah tengah kantin. Mitha tidak menjawab. Ia juga bingung ingin membeli apa disaat kantin ramai begini.

Saat Kiara dan Mitha mengantre untuk membeli semangkuk bakso, tiba-tiba saja Mitha merasa namanya dipanggil oleh seorang laki-laki yang berada 4 antrian di depannya.

"Mith!" panggil laki-laki itu sambil melambaikan tangan agar pandangan Mitha segera menuju padanya. Mata gadis itu sedikit membulat, sepertinya agak kaget karena tiba-tiba laki-laki yang biasa dipanggil Iky itu menyebut namanya.

"Gue?" Mitha bertanya dalam hati. Laki-laki itu mengangguk seolah-olah ia tahu apa yang dipikirkan oleh Mitha.

"Mau pesen apa? gue bantu pesenin." Tanya laki-laki itu sedikit berteriak karena kebetulan jarak antre dan suasana kantin yang begitu ribut.

Oke, sekarang Mitha bahkan bingung harus apa.

Kiara yang menyadari percakapan antara Mitha dan Iky sedari tadi, agak sedikit kesal melihat Mitha yang hanya diam saja saat ditanya oleh Iky. "Kenapa sih lo? Iky mau mesenin tuh! Jawab gih, biar kita nggak usah capek-capek antre lagi." bisik Kiara sambil menepuk bahu Mitha pelan agar gadis itu sadar dari lamunannya.

Mitha menatap ke arah Kiara setelah ia mendengar bisikan temannya itu. Mitha menghela nafas, lalu pandangannya beralih kearah Iky yang masih menengok ke arah belakang dan menatapnya. Seakan-akan laki-laki itu memang masih menunggu jawabannya.

Mitha menggeleng tersenyum, "Nggak usah, Ky! Gue sama Kiara antre aja," ujar Mitha yang dihadiahi pelototan dari teman di sebelahnya. Iky terdiam sesaat sebelum ia mengacungkan jempolnya ke arah Mitha dan mengalihkan pandangannya kembali ke arah Abang tukang bakso.

"Nggak boleh ngerepotin orang, Ra," bisik Mitha sebelum Kiara mengoceh karena kejadian ini.

OoO

"Angga!"

Angga yang baru saja keluar dari kelas bersama beberapa temannya, langsung terlonjak kaget saat mendapati Kiara yang sudah berdiri di sampingnya. "Yeh, tuyul ya lo? Baru juga bel perasaan, lo udah sampe sini aja," Mitha yang berada di sebelah gadis itu terkekeh sebentar lalu dengan cepat beralih menatap Angga.

FlickerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang