Part 8

5.6K 538 52
                                    

"Kepala gue pusing banget...badan gue lemes...gue dimana sekarang...?? Bukannya semalem gue minum di bar sama Andra...habis itu gue ga' inget apa-apa lagi...
Bangsat... gue kedinginan banget...eh...kenapa gue telanjang gini...???"
Mata Linggar segera terbuka lebar kala ia dengan mudah menyentuh tubuhnya yang sama sekali tidak tertutupi kain.
Pemuda itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang ada di sana.
"Kamar Galang...?"
Sirna sudah pikiran buruknya terhadap Andra begitu ia tau ada di mana.

Sedetik kemudian pandang pemuda itu beralih ke pinggangnya, ia melihat tangan kekar yang tengah memeluk dirinya, itu sebabnya ia tidak bisa bergerak, dan orang itu menutupi seluruh tubuhnya dari kaki sampai kepala dengan selimut.

Mata Linggar melotot, ia berontak dan melompat sejauh mungkin hingga membuatnya jatuh dari atas tempat tidur sampai menimbulkan suara benturan yang cukup keras bahkan orang yang tidur di sampingnya sampai terbangun.

Galang terduduk dengan wajah mengantuk tapi matanya terlihat menatap ke arah Linggar yang ada di lantai.
"Astaga...elo jatuh...?"
Pekik Galang dengan nada tak percaya.
Pemuda itu beringsut kedepan sambil mengulurkan tangannya.
"Ayo berdiri..."
Ajaknya yang di jawab pelototan mata oleh Linggar.

"Anjing...kenapa Galang jadi punya otot yang sesexy itu...??
Di liat dari deket jadi makin bagus...gue jadi pengen nyentuh...ehh...bukan waktunya gue terpesona dan mikir yang bukan-bukan...kayaknya gue masih mabok nih...!"

Linggar mendengus.
"Elo kenapa tidur di sini...?
Kenapa gue telanjang...?
Semalem kita ga' ngapa-ngapainkan...?"
Tanya Linggar yang saat itu melihat Galang bertelanjang dada dengan tubuh bagian bawah di bebali selimut tebal.

"Emmmm...."
Galang mengangkat sebelah alisnya dengan mimik di buat semesum bungkin.

"Lang...!!! Gue serius cuk...!!! Bisa robek pantat gue kalau di masukin barang lo yang segede gaban...!"

Galang mengerutkan keningnya sambil memiringkan kepala, pemuda itu menatap curiga ke arah Linggar.
"Elo liat barang gue...? Kapan...??"
Tanya Galang penasaran seraya melipat tangannya di dada menunggu penjelasan atas ucapan Linggar barusan.

Linggar terkesiap pemuda itu terdiam, ia tidak ada keberanian untuk menjawab pertanyaan Galang barusan.
Ia memilih menunduk karena malu, ga' mungkin banget seorang Linggar bakal bilang kalau dia pura-pura tidur dan ngintipin Galang ganti baju di hari pertama dia nginep di sini.
Bisa hilang harga diri dia sebagai mantan pacar yang pernah nolak buat balikan sama Galang.

Suasana di kamar Galang tiba-tiba hening seketika, dan hal itu membuat Galang menghela nafas lemah.
Ia tidak mau memojokkan Linggar, ia berfikir mungkin aja tadi barang dia kesentuh pas lagi tidur.
Galang segera beringsut dari atas tempat tidur sambil menarik selimut tebal yang ada di atasnya.
Dengan sekali hentakan, selimut itu menutupi seluruh tubuh Linggar.

Pemuda itu ternyata masih memakai celana panjang, Galang meninggalkan kamar tersebut sambil meregangkan badannya yang terasa kaku.
"Udah gue bilang kalau sekarang gue ga' bisa on kalau sama cowok"
Ucapnya sambil berlalu.
"Gue ga' nyentuh lo sama sekali, bisa elo cek sendiri"

Linggar menoleh melihat ke arah Galang yang baru saja menghilang di balik pintu. Wajahnya berubah masam setelah ia tidak merasakan sesuatu yang aneh di bagian bawah tubuhnya, bisa ia tarik kesimpulan kalau tadi malam Galang ga' berbuat aneh-aneh ke dia, meskipun keduanya udah tidur satu ranjang, mana pas dirinya telanjang.
Yang jadi pertanyaan Linggar sekarang, siapa yang nelanjanginnya...?
Terus kenapa Galang tidur satu kamar sama dia...?

Meski bingung dengan apa yang terjadi, Linggar memilih segera bangkit dan mengambil pakaian dari dalam tasnya.
Yah...sampai sekarang Linggar memang belum memberesi pakaiannya, jadi semua barangnya masih tersimpan di dalam tas.
Meskipun Galang mengizinkannya menggunakan salah satu ruangan di lemarinya.

The Destiny (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang