Part 16

6.4K 567 102
                                    


Warning...!!!
Part di bawah ini berisi konten dewasa, mohon tidak melanjutkan membaca bagi yang tidak terbiasa.

Suara desahan terdengar begitu menggairahkan.
Galang terlihat duduk di kursi sedangkan Linggar tengah menggerakkan dirinya sendiri dengan kejantaan Galang yang masuk kedalam tubuhnya.

Galang mengerang saat Linggar dengan cepat meliuk-liukkan tubuhnya membuat kemaluan yang ada di dalam tubuhnya seperti di peras.
"Aggghhh...gue ga' tahan...lagi...!"
Pekik Galang, yang saat itu langsung berdiri, ia mengangkat tubuh Linggar dan menidurkannya ke atas meja.
Untungnya telur kocok yang ada di wadah tidak sampai tumpah ketika Galang dengan membabibuta menggerakkan badannya untuk menggagahi Linggar.

Sensasi nikmat yang bersumber dari pangkal paha keduanya menjalar begitu cepat memberikan sensasi rileks yang akhirnya membuat mereka mengerang keenakan.

Cairan putih kental yang menyembur keluar dari ujung kemaluan Linggar hingga mengenai dadanya sendiri.

Galang bernafas dengan mulutnya, tubuhnya terasa begitu lelah.
Ia menarik dirinya dan kembali duduk di kursi.
Peluh sudah membasahi tubuhnya yang setengah telanjang itu.
Matanya masih terus melihat ke arah Linggar yang terlentang dengan kedua kaki mengangkang di atas meja.
Sepertinya kondisi pemuda itu tidak ada bedanya dengan dirinya

"Anjinnngggg...yang barusan enak banget..."
Desah Linggar di dela nafasnya yang tersengal-sengal, terlihat sekali kalau ia begitu puas.

Galang hanya diam, ia merasa begitu lelah.
Pulang bekerja dan langsung melakukan s*x dengan Linggar seperti menguras seluruh tenaganya.
Tapi mendengar Linggar puas dengan itu semua, ada rasa lega yang luar biasa memenuhi dada Galang.
Pemuda itu menjulurkan tangannya, ia membuka perlahan lubang milik Linggar.
Ada cairan putih kental keluar dari lubang itu, belum sempat ia mengalir jatuh Galang menahannya dan menyapunya ke atas dengan jarinya lalu memasukkan lagi cairan spermanya ke dalam tubuh Linggar.

Linggar mendesah, sensasi geli mengusiknya.
Karena melihat itu perlahan Galang berdiri lagi, ia mengusap-usapkan kejantanannya yang sedikit melemas ke lubang milik Linggar yang berkedut saat Galang menyentuhkan kemaluannya.

"Lang..."
Panggil Linggar saat Galang nampak kembali serius menatap lubangnya.

Galang melihat ke arah Linggar yang sepertinya begitu kepayahan.
"Kita lakuin sekali lagi ya...?"

"Heeh...??? Elo masih mau maen...?
Hah...nggak, gue capek...!"
Tolak Linggar

"Serius elo bisa istirahat kalau kont*l lo aja udah sekeras ini...?"
Tanya Galang sambil mengurut kemaluan Linggar dengan tangannya.

"Elo sih...pakai nyentuh lubang gue,udah.... biarin aja entar juga lemes sendiri"

Galang menunduk melihat kejantanannya yang sudah kembali mengeras.
"Tapi gue yang ga' bisa istirahat kalau punya gue kayak ini..."
Tanpa ragu ia mengarahkan kemaluannya lalu menekannya hingga masuk ke dalam lubang milik Linggar.

Mata Linggar melebar,
"Anjing lo...!!"
Pekik Linggar saat ia merasakan hentakan keras membuat kejantanan Galang masuk lagi ke dalam tubuhnya.
Cairan putih yang awalnya merembes keluar akhirnya malah ke dorong masuk lagi.
"Lang...!!"

"Woofff...!"

Linggar mengercipkan matanya beberapa kali karena kaget...
"Ngapain elo ngejenggong cuk...!!?
Elo pikir elo anjing...?"
Tawa Linggar sambil menatap geli ke arah Galang yang tersenyum padanya.

"Habisnya, elo dari tadi manggil gue anjing..."
Galang meraih lengan Linggar dan memaksanya untuk duduk.
Ia lalu mendaratkan kecupan-kecupan ringan di wajahnya.
Dengan sayang Galang memandangi Linggar yang saat itu juga sedang menatapnya.

The Destiny (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang