01~ From Afar

430 40 21
                                    

"Wen, Wen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wen, Wen.... bukannya kakak yang menjemput adiknya, ini kok malah adik yang menjemput kakaknya dari kampus sih?" Ucap gadis bermata minimalis, Seulgi, yang berjalan keluar dari aula kampus menuju pintu gerbang. Dia berkata demikian disaat melihat seorang gadis manis berseragam SMA tengah berdiri di dekat gerbang kampus.

"Ya gitu deh Gi adik ku, dia itu benar-benar centil, datang kesini hanya untuk melihat laki-laki" Jawab Wendy asal yang mendapat kekehan dan pukulan pelan di bahunya oleh Seulgi.

"Hei dia itu adikmu, malah dibilang centil" Wendy tersenyum miring dan mengendikan bahunya. "Eh, memangnya ada laki-laki di kampus ini yang dia sukai? Siapa siapa?" Tanya Seulgi ingin tahu.

Pertanyaan Seulgi membuat Wendy melirik sebentar ke arah parkiran motor para mahasiswa sebelum beralih menatap temannya itu lagi. "Tapi jangan sampai bocor ya!" Dengan cepat Seulgi membuat V sign dengan jari telunjuk dan tengahnya saat mendapat ancaman dari sahabatnya itu. "Laki-laki berandalan yang suka membuat onar, suka mencari masalah dengan dosen, dan suka seenaknya dengan mahasiswa lain"

Wendy segera melanjutkan langkahnya meninggalkan Seulgi yang tengah berpikir siapa pemuda di kampusnya yang seperti itu?

"Heh! Melamun saja!" Seru Wendy pada adiknya saat dia sudah berada di hadapan gadis berseragam SMA itu.

"Kakak mengagetkan saja!" Gerutu adiknya itu sambil merengut kesal karena menganggunya yang tengah menatap laki-laki pujaannya dari kejauhan.

Wendy sempat menolehkan pandangannya ke arah dimana laki-laki yang disukai adiknya itu berada dan kembali menatap adiknya. Dia menghembuskan nafasnya kasar sebelum menggelengkan kepalanya pelan. "Sudahlah Ra, anak kecil sepertimu ini bukan tipenya dia. Tidak usah terlalu berharap, nanti kamu malah patah hati, lalu setelah itu menangis 7 hari 7 malam" Tegur Wendy pada adik perempuannya itu. 

Melihat raut wajah adik manisnya yang sedih itu, membuat Wendy merasa bersalah akan ucapannya tadi. Tapi memang lebih baik dia menghentikan perasaan adiknya itu, sebelum jatuh terlalu dalam. Dia tidak mau melihat adiknya itu kecewa, sakit hati dan menangis nantinya. "Sudah, ayo kita pulang!" Langsung saja Wendy mengambil lengan adiknya itu, dan menariknya pulang, pergi menjauh dari kampusnya.

"Wen, tunggu aku!" Teriak Seulgi sambil berlari mengejar Wendy dan adiknya....

🔹️🔹️🔹️

Malam hari.... XY Night Club

"WOOOOO"

Riuh tepuk tangan kembali terdengar kala pemuda yang menjadi pemenang permainan itu, tersenyum dan mengangkat sebotol bir yang masih terisi setengah lalu menenggaknya habis langsung dari botolnya.

"Rose, ingatkan Jenny jangan lupa bayar semua minumannya ya" Ucap pemuda itu menyeringai kearah gadis berambut pirang yang tengah mencoba menyadarkan temannya yang pingsan karena mabuk itu.

~ My Little Girl ~ BaekHera (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang