07~ A Chance ?

246 33 26
                                    

🔹️🔹️🔹️🔹️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹️🔹️🔹️🔹️

Chanyeol, dia masih setia duduk di atas motornya sambil melihat lurus ke depan, ke arah gadis yang masih dia tunggu untuk kembali. 

Baru saja memandang jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Gadis itu berjalan tergesa-gesa dengan langkah yang lebar menuju Chanyeol berada, sambil sesekali menengok ke belakang. Karena apa? Karena ternyata ada 2 orang pria asing yang mengikutinya.

Dengan raut wajah was-was dan takut, Wendy segera berlari kecil dan berdiri di depan motor pria yang sekarang tengah menyeringai itu. 

"Apakah ajakanmu mengantarku pulang masih berlaku?" Tanya Wendy terburu-buru.

Chanyeol mendenguskan tawa melihat wajah ketakutan Wendy yang begitu kentara. Tidak menyangka gadis galak seperti dia ternyata bisa takut juga. 

"Ya, tentu saja masih" Jawab Chanyeol sambil menganggukan kepalanya.

Tanpa pikir panjang lagi, Wendy segara naik ke belakang motor pemuda itu, tepat saat ada dua orang pria bertubuh lumayan besar baru saja muncul dari persimpangan. 

"Cepat jalan!" Seru Wendy tidak sabar dan gugup.

"Baik nona Ji" Dia menunjukan seringai andalannya dan mulai mengenakan helmnya dengan sangat santai. 

"Kenapa pakai helmnya lama sekali sih?!" 

Chanyeol terkekeh sebelum akhirnya menyalakan mesin motornya dan melaju pergi dari tempat itu, meninggalkan dua orang pria yang tadi mengejar Wendy mendengus gusar. 

🔹️🔹️🔹️🔹️

Berhenti tepat di depan gerbang rumah Hera, Baekhyun diam tidak berkata apapun dan membuat gadis dibelakangnya tersadar kalau dia sudah sampai di rumahnya. 

Dengan canggung gadis itu turun dan melirik pria dihadapannya sekilas. Baru saja membuka mulut untuk mengatakan 'terimakasih', pemuda itu mulai menjalankan motornya, malah pergi begitu saja. 

Melihat hal itu membuat Hera benar-benar sedih. Dia baru merasakan yang namanya sakit hati ternyata seperti ini, dadanya terasa sangat sesak. Tidak dipedulikan oleh orang yang kamu sukai, jangankan bicara, melihatmu saja orang itu tidak mau.

Wendy yang memang sudah sampai tadi sebelum Hera memperhatikan dari depan pintu rumah mereka. Menatap kasihan adik kecilnya itu. Dia pun kembali berjalan ke arah gerbang dan menepuk pelan bahu adiknya yang bergetar. Hera berbalik dengan air mata yang sudah membasahi pipinya dan membuat Wendy ikut sedih melihatnya. 

"Kakak...." Gadis itu pun langsung berhambur memeluk kakaknya, menangis sejadi-jadinya. Untung Papa dan Mama mereka sudah tidur sepertinya, jadi tidak akan terdengar, semoga saja.

~ My Little Girl ~ BaekHera (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang