02~ First Encounter

277 37 7
                                    

Brugg

"Hei! Apa kamu tidak punya mata?" Bentak seorang pria kepada Hera. 

Salahkan gadis itu yang saking takutnya sampai-sampai tidak melihat jalan dan akhirnya menabrak orang lain. Dan juga lorong menuju toilet dengan pencahayaan minim membuat Hera tidak begitu jelas melihat jalan.

"Kenapa harus berjalan mengendap-ngendap seperti pencuri?!" Tanya pria itu lagi sambil menarik kedua lengan Hera, membuat tubuhnya mendekat pada tubuh pria itu.

Matanya membulat saat samar-samar dia berhasil melihat siapa pria yang tidak sengaja bertabrakan dengannya itu. "Hei, kenapa diam saja?" Tanya pria itu lagi sambil sedikit mengguncangkan tubuh Hera.

"I..i...itu.... polisi..." Jawab Hera terbata-bata sambil menunjuk-nunjuk ke arah belakang, arah dia masuk tadi.

Tanpa mendengar lebih lanjut jawaban Hera, pria itu dengan cepat memutar tubuh mereka berdua saat didengarnya langkah beberapa orang menuju dimana mereka berada. Hera merasa terkejut dengan gerakan tiba-tiba pria itu yang ikut mendorongnya, membuat punggungnya bertemu dengan dinding. 

Baru saja membuka mulut untuk protes, lagi-lagi dia dibuat terkejut saat pria itu memojokannya, menumpukan kedua tangannya di tembok  tepat disamping wajah Hera, mengurung gadis itu didalamnya.

Wajah pria itu sangat dekat, bahkan dia bisa melihat dengan jelas kalau pria dihadapannya sekarang ini tengah memiringkan kepalanya, membuat bibir mereka hampir bersentuhan satu sama lain. 

Hera benar-benar dibuat tidak bisa bernafas, wajahnya memanas seakan terbakar saking gugup dan malunya dia. Dengan jarak sedekat ini, dia bahkan bisa mencium bau alkohol yang menguar dari bibir pria itu yang sedikit terbuka.

"Hei lihat disana ada orang!" Terdengar suara langkah beberapa orang yang semakin dekat.

'Mati aku' Batin Hera yang semakin takut. Dia memejamkan matanya, tidak berani melihat apa yang akan terjadi padanya kalau sampai dia di periksa polisi, ditangkap dan diadukan kepada keluarganya, matilah dia!!!

"Tunggu!" Cegah salah satu dari dua petugas itu. "Lebih baik biarkan mereka"

Petugas lainnya akhirnya mengangguk setuju setelah melihat apa yang tengah kedua anak manusia berbeda gender itu lakukan. "Anak-anak jaman sekarang, gaya berpacarannya sudah sangat keterlaluan!" Terdengar langkah kedua petugas tadi yang menjauh dari tempat dimana Hera dan si pria itu berada.

Hera mengerutkan dahinya karena tidak mendengar suara apapun lagi. Dengan perlahan dia membuka kedua kelopak matanya yang seketika melebar mendapati pria dihadapannya ini tidak kunjung mengubah posisinya menjauh. 

Hera salah tingkah, dia berusaha melihat ke arah lain, tapi detik berikutnya, apa yang dilakukan pria itu lagi-lagi membuat jantung Hera berdetak kencang tak karuan. Dia bisa bahkan mendengarnya sampai ke telinga.

Dengan gerakan lambat, pria itu membawa satu tangannya menuju wajah Hera. Matanya dia tujukan pada bibir merah gadis yang sudah hampir kehabisan nafas di hadapannya itu. Dengan sangat pelan, dia membawa ibu jarinya ke atas bibir Hera dan mengusapnya pelan.

Jangan tanyakan bagaimana keadaan Hera yang jantungnya sudah seperti mau copot itu. Dia bahkan merasa akan pingsan saat itu juga. Usapan lembut ibu jari pria itu berhasil membuatnya terlena, benar-benar tidak bisa memberontak.

Setelah beberapa detik, pria itu berhenti dengan usapannya pada bibir Hera. Hal yang tidak disangka-sangka oleh Hera adalah ketika pria itu membawa ibu jari yang terdapat noda lipstik Hera ke arah bibir tipisnya sendiri dan mengecup lembut ibu jarinya itu, membuat Hera bersusah payah menelan ludahnya sendiri. Ini adalah hal tervulgar yang pernah dia lihat diusianya saat ini langsung dengan mata kepalanya sendiri.

~ My Little Girl ~ BaekHera (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang