Kamu atau dia?

22 13 0
                                    

Bell pulang berbunyi. Aku segera bergegas ke lorong sekolah. Leo telah menunggu ku. Dia memandangi ku.

"Neng ayo dong ah cepet." Teriak nya dari kejauhan.

Aku berjalan dengan santai, soalnya leo sudah melihat ku.

"Tuh cewe gua udah Dateng." Ujarnya ke Rio

"Cewe kek gitu elu sukain?" Cibir Rio.

"Cantik lah dia." Pujian leo.

"Le dia jarang mandi. " Celetuk Rio.

"Tapi wangi." Sambil senyum

"Dasar aneh Lo. Sama-sama punya kelainan kek Lo. Pantes dah Lo bedua." Sambil meninggalkan leo.

Aku menghampiri Leo sambil tersenyum.

"Duduk dulu neng. Pasti capek yak abis jalan." Perintah leo.

"Iya" sambil tersenyum kepada nya.

"Neng tau ga?" Menatapku.

"Enggak." Jawabku.

"Eneng hari ini cantik. Persis kek malaikat tanpa sayap. " Gombalnya.

Aku hanya tersenyum kepada nya.

"Neng tau ga?" Tanya nya.

"Enggak." Jawab ku

"Eneng adalah pandangan pertama abang dari awal kita bertemu." Gombalnya.

"Eneng tau? " Tanya nya lagi.

"Enggak." Jawabku dengan suara pelan.

"Dimata orang lain Eneng terlihat buruk, tapi di mata Abang. Eneng terlihat istimewa." Gombalnya lagi

Aku hanya tersenyum kepada nya.

Banyak sekali mata yang melihat kami berdua. Aku tetap tersenyum kepada mereka dan mengabaikan nya.

"Eneng, Abang tau ini terlalu cepat untuk di katakan." Ujarnya.

"Abang ga mau Eneng di ambil orang atau punya siapapun." Ujarnya lagi.

"Lah sape coba yang mau sama milabell orang jarang mandi gitu. " Celetuk disya.

"Wey leo. Lu kaga nyium apa tu badannya udah bau kek tong sampah. " Cibir Cellya

"Neng Jan dengerin mereka yak. Abang tetep bulet sama tekad Abang." Bela leo.

"Elu mo mati le? Udah punya tekad? Hahaha" celetuk Cellya.

Aku hanya tersenyum kepada mereka lagi.

"Eneng Abang udah sayang sama sama Eneng. Eneng mau ga jadi pacar Abang." Lanjutnya.

"Iya" ku jawab dengan malu-malu.

"Sumpah ni yak. Lo bedua bener-bener couple goals dah. Hahaha" cibir cellya.

Banyak sekali yang melihat ku dan merekam kejadian ku dengan leo. Aku tak mengusirnya. Bahkan aku tidak tahu harus apa.

"Makasih neng. I Lop yu."

Aku hanya tersenyum pada leo. Pak Bombom telah menelepon ku.

"Le duluan yak." Ucapku.

"Iya neng. Abang anterin yak." Jawab nya.

"Ga usah." Aku meninggalkan leo dan langsung menuju ke mobil.

Ini Rio.

Ini cellya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cellya.

Ini cellya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Housemate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang