"siang semua." Sapa mama yoona.
"Siang jg bu." Jawab mereka bersamaan.
" kiww kiww sekarang berangkatnya Udah sama mama mertua nih." Ledek jaemin.
"Apaan sih, kerja kerja." Jawab renjun.
"Ciee pipinya merah tuh. Malu malu meong haha." Sambung seungmin.
"Kita butuh penjelasan pokoknya ren." Lanjut jeongin.
" berisik." Balas renjun.
" by, aku pulang dulu yh." Jeno.
"Hati hati ya jen, jngn ngebut." renjun.
"Siap!! Nanti mlm gue jemput lg." Jeno.
"Eh gk usah jen, gue bisa balik sendiri." Renjun.
"Gk ada penolakan by. Yaudah, semangat yh kerjanya." kata jeno lalu mengecup kening renjun.
"Iya sayang." Jawab renjun.
Jeno pun meninggalkan kafe tersebut.
.
.
"Jen, kamu udah prepare buat besok reuni?" Tanya renjun lewat telepon genggamnya."Paling aku bawa baju satu sama celana satu doang kok by." Jawab jeno.
"Ingat jaket dan syalnya jeno, dipegunungan itu dingin." ingat renjun
"Iya by, udah gue masukin tas kok, tenang aja soal itu. Tp ada yg bikin gue khawatir by." Jawab jeno.
" khawatir tentang apa jen?" Tanya renjun cemas.
"gue khawatir gk bisa nahan rasa kangen dan rindu sama lu. Dua hari itu lama by, kan gue jd kekurangan vitamin klau gk liat senyum lu." Jelas jeno dengan cengengesan.
"Anjirr, gue udah khawatir yh jen, lu malah ngegembel gtt." Kesal renjun.
"Ehehe, gue serius ren, emang lu gk kangen gtt sama gue klau gk ketemu." Jeno
"Nggak tuh." Jawab renjun.
"Ish jahat." Jeno.
"Hahaha. Gk usah lebay yh jen. Yaudah udah malem. gue tidur dulu yh pacar." Ucap renjun cekikikan.
"Good night yh by. Jangan mimpiin indah, mimpiin gue aja. i love you." Jeno.
"Love you to jeno." Jawab renjun malu malu.
"Bentar by jangan ditutup dulu, tempelin dibibir lu coba telp.nya." perintah jeno.
"Hah, buat apaan?" Tanya renjun bingung.
"Udah tempelin aja." Renjun pun hanya menurut perintah jeno.
"Emmmmuuuuaachhhhhhh." Jeno
"Udah gue kecup mesra bibir lu by." Lanjut jeno cekikikan.
"Aish jeno maluu. Udah ah gue tutup yh, jngn begadang yh, awas klau main game sampe pagi. Emmmuuahhh." Balas renjun.
.
.
.
."Jen. Udah siap belum." Teriak lucas.
"Iyah ini udah kok, gk usah teriak gtt anjirr." Jawab jeno.
"Yaudah kuyy kita jalan, yg lain lngsung nunggu di pegunungan. Kita ketemu disana." Sambung sanha dan merekapun mulai menjalankan mobilnya. Iyah mereka berempat naik mobil lucas.
"Nah itu mereka." Ucap baejin.
"Woyy. Anjirrr udah lama kita gk ketemu. Udah gede gede kalian semua." Sanha.
"Aelah san, kita gk ketemu baru dua tahun yah." Ketus hwall
"Gue kira dua tahun gk ketemu lu udah pinter san, ternyata masih sama hahaha." Ledek felix.
"Nah kan, kalian yg baru ketemu sama ini makhluk aja udah kesel. Apalagi kita yg tiap hari ketemu." Sindir baejin.
"Heleh bacot lu jin, gue ke wc aja lu cariin." Balas sanha.
"Yah kn siapa tau lu nyungsep di kloset." Baejin.
"Dikira gue cacing uget uget." Sanha.
"Sejenis Hahaha." Jawab mereka bersamaan.
"Lu knp jen? diem aja dr tadi." Tanya guanlin.
"Gue gpp kok." Jawab jeno.
"Udah mulai sore nih, mending kita nyari kayu bakar yuk buat api unggun." Saran sanha.
"Anjirr kayak zaman pas gue sd aja harus nyari kayu bakar dulu. Mager bnget padahal." Ucap lucas.
"Tenang guys, selama ada hwall disini semuanya aman, felix udah beli kayu bakar kok, tuh udah ada disitu." Jelas hwall.
"Banyak gaya lu hwall, yg bawa kayu felix, lu yg sombong." Ledek sanha.
"Tp kan ini ide nya profesor hwall." Jawab hwall.
"Iyain deh, dr pada kasian." Kata lucas dan mulai memasang tenda mereka.
.
.
.
.
"Gue bawa petasan nih, nyalain gih." Ucap hwall."Kembang api?" Tanya lucas.
"Yoi." Kata hwall dan memberikan petasan itu kpd teman temannya.
"Anjirr." Guanlin.
"Hahahaha." Ledakan Tawa felix, baejin, sanha tk terbendung lagi.
"Lu sehat hwall, gue kira kembang api yg keatas gtt, taunya kembang api gini. Ini mah mainan anak TK hwall ya ampun." ledek lucas.
"eh jangan salah, kemarin tuh gue liat idol korea yg foto bawa kembang api gtt ganteng dan bagus tau." Jawab hwall tanpa dosa.
"Yah itu karna yg foto mereka. Coba klau lu, pasti kayak anak yg ditinggal orang tuanya di tengah jalan." Balas lucas.
"Haha, gue suka gaya lu cas." Sambung felix.
"Good." Baejin.
"Kayaknya gue harus banyak bersyukur deh mulai hari ini. Ternyata ada yg lebih bego dari gue." Sanha.
"Hahaha." Tawa mereka semua termasuk hwall.
Jeno. Dia hanya tersenyum sedikit melihat kelakuan abstrak temannya. Gimana yh, yg ada di otaknya sekarang hanya 2 kata yaitu kangen renjun.
"Jen, kesambet lu. Dari tadi diem diem bae." Tanya guanlin.
"Tau ah, gk asik lu jen, kita tuh lg liburan harusnya seneng seneng." Lanjut felix.
"Paling jg lg mikirin renjun." Sindir lucas.
"Iya deh maaf. Gue emng lg mikirin renjun. Kangen bnget sama dia." Jawab jeno.
"Hah, renjun siapa?" Tanya guanlin lg.
"Calon masa depan gue." Jawab sanha asal yang langsung mendapat tatapan tajam dari jeno.
"Mau tangan atau kaki lu yg patah san?" Tanya jeno masih dengan tatapan mematikannya.
"Anjirr, kdrt ini mah." Balas sanha cekikikan.
"Mana mau renjun sama orang burik kaya lu san hahaha." Ledek baejin.
"Gue tersinggung yah jin." jawab sanha.
"Gak gue pikirin tuh." Balas baejin.
"Kenapa gk lu ajak aja. Kan lu jadi gk galau gini." Tanya guanlin.
"Jeno takut dia kesemsem sama cowok lain wkwkwk." Sindir lucas.
"Diem yah lu. Mending sekarang nyalain aja tuh api unggunnya. Udah mulai dingin." Jawab jeno.
"Lah iya bener jg. Hampir lupa sama api unggunnya." Balas felix.
"gue kesana bentar." Jeno.
"Jangan jauh jauh, udah malam." Lucas.
Jeno pun mulai mencari tempat yg sunyi untuk menghubungi renjun, ah rasanya dia sungguh merindukan kekasihnya itu.