05

608 65 7
                                    


Happy Reading♡

🍁🍁🍁

"Nasib sahabat lo, Kana, ada ditangan gue."

"Lo!" Dengan geram Rahel menghentakan lenganya hingga terlepas dari cengkraman Virgo. Rahel sungguh tak menyangka, Virgo benar-benar picik.

Rahel melayangkan tatapan tajamnya, "lo ngancem gue?" tukasnya dengan nada dingin.

Virgo kembali tersenyum miring, "hm, bisa dibilang begitu. Kana itu gadis polos, yang mudah dibodohi."

Tebakan Rahel benar benar tepat! Virgo memang memiliki niat terselubung memacari Kana. Dan itu untuk...mengancamnya. Masih terbayang bayang dalam pendengaran Rahel, suara kebahagiaan Kana yang sangat bersemangat ketika berbicara tentang hubungan barunya dengan Virgo. Apa yang harus Rahel lakukan sekarang? Ia terjebak dengan situasi ini.

Tidak, bagaimanapun caranya, Rahel harus membatalkan perjodohan ini. Rahel membalik tubuhnya membelakangi Virgo, "gue akan kasih tau sama semuanya, kalo lo udah punya pacar," Rahel melangkahkan kakinya pergi.

Virgo mengepalkan tanganya. Gadis itu selalu saja bisa menentangnya! Tidak, Virgo tak akan membiarkan mimpinya terkubur hanya karena gadis itu!

🍁🍁🍁

"Bagaimana nak?" Rian membuka suara ketika Rahel dan Virgo kembali duduk ditempatnya.

"Ayah, Virgo sebenarnya..." Rahel menghembuskan nafasnya, "sudah--"

"Rahel, Ayah lupa bilang padamu, jika kamu tidak menikah dengan Virgo, Ayah tidak mengizinkan kamu untuk mengejar Beasiswa di New York. Ayah terlalu khawatir jika tak ada yang menemani kamu disana."

Rahel mematung. Kenapa harus beasiswa nya?! Kuliah di perguruan tinggi New York adalah cita cita nya sejak kecil! Ia ingin menjadi angkasawan hebat, dan entah kebetulan darimana cita cita nya dan Virgo itu...sama. Mereka bersaing mengejar untuk mendapatkan Beasiswa itu, karena hanya satu orang beruntung saja yang akan mendapatkanya. Lalu... apa yang harus Rahel lakukan? Menikah dengan musuhnya demi cita citanya, atau mengorbankan cita cita nya agar terbebas dari perjodohan? Ini persoalan yang sulit.

Rahel terdiam sesaat, kemudian ia mulai bersuara,
"Rahel ... tidak ingin menikah." Rahel beranjak dari kursinya, ia berjalan kekamarnya lantas menutup pintu.

Virgo mengepalkan tanganya. Apa susahnya menyetujui perjodohan ini? Toh jika bisa menikah, mereka juga bisa bercerai. Ash, ini semakin rumit. Virgo harus melakukan sesuatu! Ia tak ingin cita-cita nya terhambat di tengah jalan.

"Maaf, mungkin putriku perlu waktu. Ini terlalu mendadak untuknya, berikan dia waktu." Rian merasa kecewa sekaligus khawatir pada putri semata wayangnya. Tapi ini demi kebaikan putrinya sendiri, ia tak tau kapan umurnya akan berhenti. Ia tak ingin putrinya jatuh ketangan pria yang salah. Rian sangat yakin Virgo adalah yang terbaik.

"Kami tunggu kabar baiknya Rian." Alvaro berseru dengan wajah datarnya. Yah sifat dingin dan arrogant Virgo memang menurun dari ayahnya itu.

"Tapi... bagaimana jika Rahel menolak, aku khawatir." Alvaro menggenggam tangan Rena dengan erat, menenangkan istrinya itu.

"Semuanya pasti berjalan lancar, " gumam Alvaro pada istrinya.

Virgo semakin jengkel ketika melihat raut wajah sedih bundanya. Rahel... wanita itu dengan berani membuat bundanya bersedih.

Galaksi (Game Of Heart 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang