🌾T-rex!

165 19 0
                                    

"Mungkin cintaku begitu sederhana
Tapi ketahuilah cintaku tak ada batasnya"

***

Avia, kini ia berada di rak buku sastra. Menata buku buku itu dengan rapinya. Menaruhnya sesuai abjad. Membersihkannya dari partikel debu. Nggak seperti Elin yang kebanyakan bacot, Nggak seperti Erica yang kerjaannya lemot.

"Yahh, nggak nyampe lagi..." Ucapnya ketika ia hendak menaruh beberapa kamus ke rak paling atas

"Gue pendek amat sihh! Segitu aja nggak nyampe! Perasaan gue udah minum susu Hilo deh tadi pagi kok nggak tinggi tinggi sihh?"

Kini ia mengambil bangku plastik kecil entah milik siapa. Lalu menaikinya untuk menaruh kamus kamus itu ke rak, dengan kakinya yang terus berjinjit.

Belum juga kamus itu ditaruh dengan benar, Tapi tiba-tiba kakinya tidak seimbang dan.. Bug! Dia terjatuh. Lalu dia melihat kalau kamus diatas rak itu juga tidak seimbang posisinya. Ia segara menutupi kepalanya dengan lengan, karena kamus kamus itu... Akan jatuh menimpanya

Dug!..Dug!..Dug!

Jatuh tepat di atas punggung, tapi Avia tidak merasakan apa-apa. Yaiyalah, itu bukan punggung Avia! melainkan Punggung seseorang. Dan seseorang itu adalah...

"Reksa?!" Avia segera bangkit

"Lo ngak papa kan vi?" -Reksa

"Alhamdulillah wasyukurillah, gue ga papa kok, sakit yaa?" -Avia

"E.. Enggak kok segitu doang mah nggak kerasa buat gue, hehehe" -Reksa

"Syukurlahh, oiya Lo ngapain disini Rek? Tumben,," -Avia

"Hehe, tadi gue sama Hito disuruh pak Yono ambil buku cetak matematika" -Reksa

"Trus elo vi? Lo dihukum ya sama pak Yono? Tapi gue tau lo pasti cuman korbannya si Elin kann? Lo kan satu satunya cewek baik di sekolah" -Lanjutnya, kini dengan senyuman yang terukir diwajahnya

"Enggaklah gue bukan cewek baik baik amat kali, netral aja kok" -Ucap Avia yang langsung membuat senyuman itu lenyap seketika

Kok dia responnya gitu sih? Harusnya kan bilang makasih kek apa bilang Reksa juga baik kek, hhh. Padahal kan cuman ke dia gue bicara kek gitu. Yaudah lah ga papa. Pokoknya Gue harus bikin dia baper! Harus bikin Dia peka sama perasaan gue!- Ucap Reksa dalam hati

Tiba-tiba Reksa mengambil satu kamus dari rak. Dan mulai membukanya. Dengan mencari abjad C.

"Ekhemm. Menurut KBBI, Cinta adalah..."

Avia yang sedang merapikan buku buku itu, reflek menoleh padanya

"1. Suka sekali... "

"2. Terpikat sekali... "

"3. Berharap sekali... "

"4. Susah hati"

Avia hanya diam mendengarkan dan Reksa juga diam menunggu respon. Kini Avia berbicara "Reksa... Emang ada tugas buat bikin puisi ya? "

...

"Nggak, nggak ada. Gue cuman baca kamus doang, mau tau apa itu cinta. Gue kan gak paham kek gituan" -Reksa

"Serius gak paham? Mau gue kasih tau?" -Tiba-tiba seseorang datang dengan membawa tumpukan buku

"Erica?? Iya mau" - Ucap Avia yang begitu polos

"Cinta itu gak bikin bahagia, justru bikin luka!" -Erica sambil menaruh tumpukan buku tadi dengan kasarnya.

"Contohnya tuh T-Rek! Dia Cinta tapi doinya gak peka! Ya sudah Ambyar!!!" -Erica sembari pergi, tidak peduli dengan Reksa yang wajahnya memerah bak kepiting rebus.

"Lo punya doi rek? Doinya gak peka? Yang sabar yaa. Oo pasti puisi itu buat dia yaa? Gue yakin mesti dia bakal meleleh kok! Percaya deh" -Avia

"E..ekh gue duluan ya mau cari Hito. Kemana lagi tu anak" -Reksa mengalihkan pembicaraan. Avia hanya menjawabnya dengan anggukan kecil

***

"Tu bocah kemana sihh? Kok gak ada? Apa udah ke kelas? Dasar nggak setiakawan!" -Akhirnya ia memutuskan untuk ke kelas

Reksa berjalan menuju pintu dengan kepala yang masih celingukan, mencari Hito. Dan tiba-tiba...bug! Tabrakan! Sudah seperti Tragedi Bintaro.

"Aduuhhh! Gila! Kepala gue pecah lama lama! Kebentur mulu, ini udah keberapa kalinya? Empat atau lima yaa? Tuh kan! Gue amnesia!" -Elin sambil mengelus keningnya

"Woy! Apaan sih nabrak nabrak! Mau modus yaa?" -Reksa

"Hah?Modus? Sama lo tirex? Amit-amit!" -Elin

"Lo ngapain sih cocor bebek? Ngalang ngalangin jalan! Lu pikir nih jalan punya nenek lo?" -Reksa

"Ya terserah gue lah! Mau didepan pintu kek mau didepan gerbang kek, diri diri gue! Harusnya gue yang tanya ngapain lo disini?! Biasanya kan dikantin, mbolos!" -Elin

"Ya terserah gue lah! Mau dikantin kek mau diruang guru kek, diri diri gue! Gue tuh mau nyariin si Hito!" -Reksa

"Arrghh! Lo bener bener nyebelin yak! Dasar tirex jelek! Kenapa lo nggak ikut punah sih? Kan dunia bisa tenang kalo nggak ada lo!" -Elin

"Ekh dunia justru bisa tenang kalo nggak ada elo! Dasar lo cocor bebek! Soang galak!" -Reksa

"Eh.. Ekh.. Pada ribut apaansi? Nanti kalo bu perpus denger gimana? Untung dia lagi di toilet kalo nggak..."-Tiba-tiba Avia datang, sudah seperti Pak Yono.

"Hhh, iyaiyaa ahh. Berhubung gue baik hati,gue kasih tau ke lo ya, kalo my Hito Love itu udah ke kelas... Tirex!! " -Elin, lalu pergi meninggalkan Reksa dan Avia

"Tuh kan! Bener bener si Hito!, Ekh vi gue balik dulu ya, semangat buat hukuman nya yaa" -Reksa sembari pergi dengan senyum termanis nya yang jarang terlihat.

Sesekali Reksa menengok ke belakang, melihat Avia yang masih berdiri tegak disana. Di dalam hatinya berbicara "Avia, kamu itu kaya langit. Dekat tapi sulit aku gapai"

***

Setelah baca, budayakan pencet bintang dibawah yaaa

Friendship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang