🌾Itu bukan takdir

75 8 0
                                    

"Ada temen yang memeluk kita erat
Agar pisaunya bisa menancap lebih dalam"

***

Kegiatan jalan santai usai, kini semua siswa boleh istirahat tapi tetap harus disekitar lapangan utama

Tring! Ada notifikasi di HP Lala, tapi ia hanya memandanginya sambil tersenyum sinis

"Lin, kekantin yuk. Laper nih abis jalan" -Lala

"Iya yuk lin gue juga nih, tiba-tiba ngidam olosnya bu May hehe" -Amel

"Akh ada ada aja lu Mel, yaudah yuk capcus girls" -Elin memetikkan jarinya

Dikantin...

Elin mempercepat langkahnya, bukan karena ngidam olos, tapi justru ngidam ketemu Hito. Ia langsung mengambil barang yang slalu ia titipi kepada Bu May, apalagi kalau bukan sebuah bekal berisi kue coklat

Tapi tiba tiba langkah nya terhenti. Ia meneguk ludah, menatap tak percaya.  Ketika Hito sedang duduk ditempat biasanya, tidak! Kini tidak seperti biasanya karena ada seorang gadis didepan nya

April

"Lin.. Lin! Ada Hito! Tapi tumben dia nggak sama temen somvlak nya yaa?" -Lala

"Iya, malah sama kak April??!! Ihh romantis banget lagi mereka suap suapan olos hehehe" -Amel

"Lu mau? Sini gue jejelin 10 olos!" -Lala

"E.. Ekh.. Lin?!" -Elin pergi meninggalkan mereka tapi mereka menatap Elin dengan raut muka yang sulit diartikan

Napas Elin memburu, mencoba menahan kobaran panas yang mengepul kepul dihatinya. Elin terbakar api cemburu! Ia pun berjalan dengan hentakan kaki yang sedikit ditekan

Brak! Elin menggebrak meja yang membuat dua orang itu menatap nya

"Kak, minggir! Ini tempat duduk udah gue booking!" -Elin

"Hmm..Yaudah Aku pergi ya Hito" -April

Tap! Hito menahan tangan April, yang membuat dirinya tersenyum penuh kemenangan

"Lo nggak usah pergi, jangan peduliin dia, dia bukan siapa-siapa! Bahkan gue juga nggak kenal"

Elin membuang napasnya kasar. Menatap April penuh amarah

"Pergi nggak lo! Ngapain sih deket deket Hito! Hito itu punyanya Elin!"

Brak! Hito menjambak rambutnya frustasi. Ia manatap Elin dengan raut wajah yang menakutkan

"Lin! Lo bisa nggak sih sehari aja nggak nonggol di depan muka gue hah?! Bikin gue muak tau nggak! "

"T.. Tapi.. Hito aku cuman mau nganterin ko.." -Elin menyodorkan bekal tapi

Prangg

Hito melemparnya sembarang arah hingga kue coklat manis itu jatuh berserakan.. Ditanah.

"Hah? Kue itu..kue dengan bumbu cinta disetiap lapisannya.Padahal gue bela belain bangun pagi buat bikin, Tapi kini kue itu jatuh.. Apa itu juga pertanda? Kalau cinta gue juga akan  jatuh seperti itu" -Ucap Elin dalam hati

Mata Elin berkaca kaca saat melihat potongan kue itu. Lalu menatap kedua mata milik Hito

"Aku minta maaf.. Kamu marah ya Hito? Nanti aku bikinin lagi kok"

"Arghh!! Lo nggak usah bikinin lagi, gue alergi makanan itu! Dan.... Nggak usah ngejar ngejar gue lagi! "

"Alergi?! Kok kamu baru bilang kamu alergi kue?"

"Gue alergi karena lo yang bikin!

..Lo sadar nggak sih?! Yang lo lakuin itu kaya cewek murahan tau nggak!"

.. Nggak tau diri! Nggak punya malu! Dan.. Bodoh! Lo bodoh karena ngejar ngejar cowok yang jelas nggak suka sama lo! Dan sampai kapanpun nggak pernah suka!"

.. Lo itu cewek Lin! Dan takdir cewek itu dikejar bukan mengejar!"

"Itu bukan takdir Hito, itu pilihan. Dan ini adalah jalan yang aku pilih" -Elin gemeteran dan mata mereka masih terkunci

"Cih! Jalan sesat mungkin! Ekh Lin! Gue itu cowok yang suka ngejar bukan dikejar, jadi lo nggak cocok sama gue! Maka dari itu gue minta stop! Karena apa?" -Tiba-tiba Hito menggenggam tangan April, menyatukannya dan memperlihatkan kesatuan itu tepat didepan muka Elin

"Karena gue cocoknya sama April bukan lo! Hahaha bahkan lo sama sekali bukan tipe gue!

.. Dan mulai sekarang gue minta lo enyah dari kehidupan gue!" -Kini Hito pergi, bersama April

Elin segera pergi dari kantin dengan langkah nya yang sengaja ia percepat, ia tidak mau semua orang di kantin melihat nya menangis rapuh

***

Elin berlari, entah lah mau kemana. Terserah kaki ini aja, dan lagi lagi tangan Elin ada yang menarik

Menyeret nya kesebuah tempat, disamping kolam renang. Lalu Dihempaskan nya Elin ke tembok.

Bug!

"Gimana? Gue menang kan?! "

"Kak April.."

"Ckckck kasian amat sih lu Lin disakitin huhuhu, yaudah nangis tinggal nangis gue seneng kok liat lo nangis"

"Nggak! Gue nggak boleh nangis! Gue nggak mau keliatan lemah didepan miss drama queen kek dia"

"Yaudah selamat ya kak, akting tadi bagus banget. Kakak berperan kaya bunga bangkai, tapi sayang nya Hito kok nggak bisa nyium bau bangkainya yah"

"Apa lo bilang?!" -April melayangkan tangannya yang bersiap mendarat dipipi Elin, tapi tiba-tiba ditahan oleh seseorang

Lala dan Amel

"Kalian?!,hehehe Maaf ya kak kalau nggak adil 3 lawan 1" -Elin

Elin begitu bangga, karena temannya datang, setidaknya hatinya tidak sepenuhnya sakit

Ia membalikkan badannya, "Yaudah lah biarin guys, capcus aja" -Sebelum Elin memetikkan jarinya tiba-tiba ada yang mendorong nya ke kolam

Byurr!

Semakin dalam ia tenggelam hingga pandangannya mulai kabur, yang ia lihat hanyalah 3 orang yang diatas permukaan, sedang melipat tangannya sambil tersenyum

Kini ia rasa tubuh nya menyentuh dasar kolam, pandangan nya mulai menghitam
























Uhuk uhuk uhuk

"Hah? Gua dimana? Perasaan tadi gue tenggelam, tapi.. Masa ada yang nolongin gue? Tapi siapa? Ngak ada siapa siapa disini" -Tiba-tiba Elin tersadar dan menyadari dirinya sudah diatas permukaan.

Tapi siapa yang udah nolongin?

"Ekh bentar deh.. Lala? Amel? Mereka dimana ya?

.. Jangan jangan mereka dijahatin sama kak April. Hah gue harus cari mereka!"

***

Uwwuuu
Gimana ceritanya?
Suka nggak?
Pencet bintang yaaa
Biar author nya semangat nulis
Mwehehe ❤

Friendship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang