"Jatuh cintalah pada dia yang pernah patah hati, karena dia lebih paham caranya menghargai"
***
Sang surya kembali memancarkan sinarnya. Mengusir awan hitam dan kilat guntur. Menghangatkan suasana yang tadinya kelabu menjadi sumringah karena adanya sinar jingga dilangit senja. Menandakan tugas matahari telah usai
Mereka kini saling membelakangi, saling mengepang rambut panjang mereka sambil menikmati sunset. Ya, bagi mereka mungkin kepangan itu ibarat kehidupan yang terlalu terbelit belit.
"Kenapa gue tadi cengeng ya didepan para kunti kunti itu! Harusnya kan gue lawan! Gue tonjok satu satu" -Erica
"Kasihan mereka lah ric! Kalau mukanya ancur, nanti beli Skincare nya mahal tauu" -Elin
"Yaelah beli loakan emang nggak ada?" -Erica
"Eh kita jangan pake kekerasan, nanti kita dikira psikopat lagi" -Avia
"Akh kebanyakan baca wetpet lo Aviaa!" -Elin
"Trus pake cara apa? Cara halus? Disantet gitu?! Hahaha" -Erica
"Yah nggak ada duit buat bayar dukunnya! Uang buku aja belom lunas! Ditagihin mulu tuh sama bu aswi" -Avia
"Haha ngenes amat hidup lo vi!" -Elin
"Yaudah nanti kita pikirin strategi perang buat bales para kunti itu! Sekarang pulang yuk? Udah mau malem nih"-Erica
Mereka telah usai mengepang rambut mereka, sekarang mereka kelihatan lebih cantik daripada tadi yang udah kayak orang depresi.
Tapi mereka bingung mau pulang naik apa, daritadi mereka nungguin taksi nggak ada yang lewat. Erica ada motor, tapi nggak mungkin bonceng tiga sekaligus kan? Apalagi motor ninja.
Alhasil Erica ikut nungguin, ia tidak tega meninggalkan mereka dimalam seperti ini. Toh mereka juga sekarang jadi sahabat
"Yaampun taksi mana sihh nggak lewat lewat? Ada razia emang? Mana HP gue lowbet jadi nggak bisa pesen taksi online," -Elin
"Ric lo pulang duluan aja, kan lo bawa motor" -Avia
"Dan ninggalin kalian gitu? Kalo misal ada begal? preman? Setan? Gimana? Kalian Takutkan?" -Erica terkekeh melihat ekspresi mereka yang ketakutan
"Kalo ada gue kan bisa gue tonjok, gue sleding, gue tendang sampe kutub Selatan" -Erica
"I.. Iya.. Ric lo tetap disini aja ya? Jadi Bodyguard kaya difilm film gituu" -Elin
"Ok Santuy" -Erica sambil mengunyah bubblegum nya
Tapi tiba-tiba ada mobil yang cukup mewah melaju dan berhenti didepan mereka. Kaca mobil itu perlahan membuka, menampakkan pemiliknya dan itu adalah...
Hito
"Kalian ngapain disitu?"
Tak ada jawaban
Hito memutar bola matanya "ck! Ayo naik, gue kasih tumpangan gratis"
Mereka membulatkan mata tak percaya
"Nggak mau? Yaudah" -Hito
"E.. Ekhhh.. Mau mau!" -Erica
"Ayo kalian numpang Hito aja lebih aman kan?" -Erica
Mereka menganggukkan kepala tanda menerima. Dan masuk dikursi belakang
"Lo nggak sekalian?" Hito
"Gue bawa motor! Eh inget yak! Anter mereka sampe depan rumah, kalau mereka kenapa kenapa.. Awas lo" -Erica mengancam
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Goals
Dla nastolatkówDulunya aku tak percaya akan sahabat Karena tidak semua setia Ada juga yang akan lupa nantinya Tapi, berkat dirimu Kini ku tahu apa arti sahabat Yang sebenarnya Yang slalu ada setiap saat Yang menolong ku dari jurang kesedihan Bagaikan mentari Yang...