🌾Elo mbolos?!

133 17 0
                                    

"Cinta memang seperti ini Terkadang datang dengan cara yang tidak masuk akal
Namun ketidakmasuk akalan itulah yang kadang tak terlupakan"

***

"Bu perpus, kerjaan kita udah kan? Udah bersihin rak, natain buku, nyapu lantai. Pokoknya perpus ini udah kinclong kaya istananya Raja Salman" -Elin

"Pasti hari ini banyak pengunjung, soalnya hari ini perpus begitu indah, kaya lagi berlibur di Raja Ampat gitu"-Elin

Mereka bertiga sedang laporan sama bu perpus. Daritadi Elin yang bicara, Avia hanya tersenyum manis, dan Erica yang mulutnya tersumpel permen karet dengan raut wajah malas. Bu perpus hanya sibuk dengan komputer didepannya, begitu jutek. Pantes perpustakaan sepi karena penjaganya yang seseram ini.

"Iya kalian boleh kembali ke kelas" Baru mereka membalikkan badan, Bu perpus berkata lagi "Eitt... Ibu lupa. Tadi Bu Rima nyuruh salah satu diantara kalian nganterin buku Bahasa Indonesia ke kelas X IPS 4"

"Lo aja sana ric!"
"Dihh ogah! Lo aja vi!"
"Hhh gue capek,"
... Ya, skip aja lah ya. Karena perdebatan ini mungkin ga ada habisnya. Buang buang waktu kita yang berharga. Ingat! Waktu adalah emas. Kira-kira emas berapa gram yaa?.

"Heh! Kalian itu daritadi berisik! Cepetan tentuin! Pake hompimpa kek! Apa batu gunting kertas kek! Kaya kalian kecil dulu, kalian punya masa kecil kan?? " -Bu perpus

"I.. Iya bu selow bu. Nanti darah tingginya naik lho hehehe. Yaudah kita cap cip cup aja ya!" -Elin

"Cap cip cup belalang kuncup jatuh gubuk ketiban sagu pak tani ketiban papan matinya jam delapan kuburnya tahun depan setannya gentayangan! " -Elin sambil menunjuk satu persatu diantara mereka

"Hah? Gue gitu? Curang lo lin! Ngak ngak! Hompimpa aja deh!" -Erica

"Eitt ga bisa keputusan udah bulat. Pokoknya lo yang nganterin. Dahlah, bye!." -Elin sembari pergi lalu disusul Avia

"Ahh sial!"

***

Kini Erica telah mengantar buku buku itu. Tapi jujur saja ia malas kembali ke kelas. Alhasil, ia pergi ke tempat di sebelah timur kelas itu yaitu surga sekolah, apa lagi kalau bukan kantin.

Sampai nya disana Erica mengucek mata, karena tidak percaya dengan apa yang dilihat nya. Dibangku pojok kantin ada seorang siswa lagi nongkrong dengan earphone yang terpasang di telinganya. Baju seragamnya dikeluarkan dengan beberapa kancing atas yang sengaja terbuka. Didepan mejanya ada sebuah tas Eiger yang tergeletak dengan segelas kopi susu.

Erica langsung menghampiri nya dengan hentakan kaki yang sedikit kasar. Wajahnya sudah seperti Rentenir yang mau nagih utang.

"Elo mbolos??!" -Erica sambil menunjuk wajah siswa itu

Siswa itu langsung melepas salah satu Earphone nya dengan santai.

"Ya" -Ia langsung memasangkan Earphonenya itu lagi

"Buset dah! Eitt bentar deh kayanya gue pernah liat lo deh? Lo sekelas sama gue ya?" -Erica

"Mungkin"

"Hufft ya udah kalo gitu gue ikutan bolos juga" -Erica sambil duduk

"Hahaha emang lo berani apa?"

"Ya beranilah klo cuman bolos mah. Paling dihukum, kalo di sp juga gapapa. males sekolah juga gue"

"Emangnya elo? Lo bolos cuman karna takut kena hukuman dari guru BP sebab telat kan? Dasar pengecut" -Lanjut Erica yang sontak membuat siswa itu melepaskan Earphone nya

"Apa lo bilang?! Sekali lagi bilang gitu gue sikut! Untung lo cewek"

"Hhh kalo lo nggak pengecut, berani gak balapan sama gue?! Lo anak The Eagles kan??" -Erica ketika melihat jaket berstiker Elang putih disana.

"Hahaha balapan? Balapan lari? Apa balap karung? Woy ini belum 17san! " -Ucap siswa itu dengan tawa ledekan

"Balapan motor, siapa yang menang bayarin makan di kantin selama seminggu! Soalnya gue udah ga punya uang jajan nih"-Erica

"Hahaha, kalo gue yang menang gimana? Ada duit nya ga buat bayar?"

"Sombong amat lu nyed!" -Erica

Lagi asyiknya mbolos, Tiba-tiba Bu May (bu kantin) berteriak "E.. Ehhh... Eneng!, kasep! Ada Bu Liani!(bu BP)"

"Hah? Gawat! Si Lion datang segala lagi!" -Ucap siswa itu sembari pergi dengan menggandeng tangan Erica. Mereka ngumpet di bawah dapur kantin.

"Bu May, pesen soto 3 ya bu. Nanti dibawa ke ruang BP ya" -Bu Liani

"Iya bu siap 86!" -Bu May

Di bawah sana...
"Hhh pengap banget!"-Erica

"Ssst diem! Nanti si Lion denger!"

"Oya btw. Gue Terima tantangan balapan lo!"

"Gitu dong! Ekh iya gue lupa nama lo" -Erica

"Gak minta no HP sekalian?"

"Ekh gue minta buat cadangan siapa tau lu nggak dateng kaya pengecut"

Tiba-tiba siswa itu menipiskan jarak mereka "Gue bukan pengecut! Gue Arseno! Gue Eno!"

Bug! "Mau modus lo ya?" Erica mendorongnya sampai kepala Eno terbentur. Bagi Erica ya, bodoamat!

"Eneng, kasep! Bu Liani udah pergi tuh, ayo keluar. Disitu banyak tikus!" Bu May

Akhirnya mereka keluar, kembali lagi menghirup udara segar walaupun disitu masih ada bau bumbu dapur.

"Deal yaa nanti malam kita balapan" -Erica sambil mengulurkan tanggan

"Super Deal!"

***

Pencet bintang dibawah
Zeyengg❤



Friendship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang