🌾Kakel Saingan

103 13 1
                                    

"I dream so big
And fall so hard!"

***

Kriiing

Bel surga berbunyi. Para siswa segera menyerbu kantin layaknya ibu ibu menyerbu sayuran dipasar

"Guys, kantin yuk! Cacing diperut gue udah goyang dumang nih" -Simon

"Hayuuh lah, olosnya Bu May l'm coming! " -Genta

"Lin, yuk ke kantin!" -Amel

"Cush" -Elin sambil memetikkan jarinya. Diikuti langkah kaki Amel dan Lala

"Kantin vi! Keburu olos dikantin dihabisin semua sama si gentong noh" -Icha

"Iya" -Avia langsung menghentikan gerakan pulpennya dan menghampiri sahabatnya itu

Seisi kelas hampir kosong, disana tersisa Erica yang masih sibuk dengan Earphone nya, daritadi ia tidak mendengarkan teman maupun guru. Eno yang mau ke kantin tiba-tiba berhenti didepan pintu. Dipandang nya Erica disana dengan satu ujung bibirnya yang terangkat.

"Lo nggak ke kantin? " -Eno

"Sejak kapan lo peduli"

"Ekh jangan jangan lo nggak punya duit sama sekali, trus nanti kalo lo kalah gimana bayar nya? Mau jual diri?"

Erica bangkit dari duduknya, berjalan keluar kelas dan berhenti di depan Eno, "Yakin banget lo menang"

Kini ia pergi meninggalkan Eno yang wajahnya memanas. Kelas yang tadinya kaya pasar berubah jadi kuburan!

***

Dikantin...

"Lin lin! Hito noh! Lagi makan sama 5 cowok somvlak!" -Lala

"Hih lala! Yang cowok somvlak itu cuman 4! Eno nggak somvlak, dia itu tamvan!aaa" -Amel

"Ah gila lo mel" -Lala

Elin langsung menghampiri Hito dengan membawa sebuah kotak makan berisi kue coklat buatannya tadi pagi, spesial buat dia!

"E.. Ekh lin?" -Elin tak menggubris temannya itu, ia langsung ke mejanya Hito

"Hito? Nih buat kamu, spe.si.al"

"Nggak mau"

"Kuenya enak kok, gak pake gula bibit gak pake boraks! "

"Buat Gentong aja"

"Iihh, kan aku buatnya buat kamu Hito! Lagian Gentong kan udah gemmmuk!"

"Yaudah buat Acong"

"Biar nggak cungkring mulu ya kan cong!" -Reksa menyambar

"Males ah makan kue bukannya nambah daging malah nambah lemak! Diabetes pula!" -Acong

"Aaa udahlah sini buat gue!" -Simon yang duduk didepan Hito langsung mencomot semua kue itu

"E.. Ehh.. Simon-nyed!" -Elin

"Mon lo kok nggak bagi bagi sih? Gak inget temen, ingetnya kalo ada ulangan doang" -Eno

"Em.. Em. Emm mantul banget! Nyesel lo Hito nolak kue kaya dari surga emm" -Sontak membuat semua orang disitu ilernya jadi banjir, kecuali Hito

"Bodo" -Hito masih sibuk dengan nasi goreng nya

"Yaudah gapapa Hito, nanti besok aku bikinin lagi kok"

"Nggak usah"

"Nggak papa, kamu mau apa? Kue coklat, brownies, bolu, nastar, roti, cupcake, atau apa aja bisa kok"

Praangg

Dentingan sendok dan garpu bergesekan keras dengan piring. Reflek semua orang dikantin mengarah ke Hito, pelaku yang menimbulkan suara itu. Pria itu berdiri, tatapannya begitu tajam kepada Elin

"Ngapain sih lo masih disini, pergi"

"Nggak ah"

"Argh! Yaudah gue yang pergi"

"Ekh Hito mau kemana?"

"Lin.. Lin! Nanti besok bawa lagi ya, gue mau kue, bolu, nastar, akh bawa semua deh ya" -Simon

"Iya besok gue bawa, tapi bayar!"

"Lin lin! Mau kemana?" Lagi lagi Elin tidak menggubris temannya

Dalam kantin, Avia daritadi menonton drama hiburan gratis antara Elin dan Hito secara langsung sambil memakan olosnya. Di pojok kantin Erica sedang meminum soda sambil bersender ditembok, sendirian. "Elin Elin! Dasar bodoh, ngapain lo ngejar ngejar Hito, lo nggak tau akibatnya? " - Bisik Erica

***

Kini Elin mengikuti Hito, berusaha men-sejajarkan kedua kakinya dengan Hito.

"Hito! Tungguin Elin!"

Elin menatapnya, namun Hito masih tetap diam membisu. Udah seperti patung, tapi bisa berjalan

"Hito jangan diemin aku!"

"Hito?! Kamu marah? Kamu marah karena kue tadi dimakan Simon? Nanti aku bawain lagi kok Hito"

Hito berhenti, dan mau tidak mau Elin ikut berhenti dengan napasnya yang terengah-engah, Ia sudah seperti berlari. Jelas karena satu langkah kaki Hito,itu dua langkah kaki mungil Elin.

"Hufftt.. Akh.. Hirnya.. Kamu.. Berhenti juga"

"Lo kenapa sih slalu ngikutin gue, ngejar ngejar gue, nggak capek lo? Cewek jenis apa sih sebenernya elo!" -Hito meluapkan amarahnya

"Aku kaum hawa, namanya Elin, yang suka sama Hito. Aku akan berjuang dapetin cintanya Hito, makanya Hito kasih respon kek sedikitt aja"

"Kamu mau nggak jadi pacar Elin?"

"Nggak"

"Ihh kamu nolak aku? Udah ke berapa kalinya sih Hito, kapan kamu nerima cintanya Elin yang kaya wafer superstar, full Atas bawah kanan kiri luar dalem"

"Hati gue kaya es batu, jadinya nggak bisa dicampur sama superstar!"

Kini Hito pergi, dan Elin masih ingin mengikuti nya lagi, lagi, dan lagi. Walaupun didalam hatinya sebenarnya sakit. Tapi tiba-tiba ada yang menarik tangan Elin!

Hito melirik samping kanannya dimana tadi Elin berdiri, namun sekarang ia tidak ada, sekarang sungguh tenang kehidupan nya! Ibarat dalam kartun, Hito itu Squidward, dan Elin itu... SpongeBob, si pengganggu!

***

Tangan Elin masih ditarik seseorang, hingga menuju toilet perempuan. Ia dilempar hingga kepalanya terbentur tembok keramik toilet.

"A.. Aw.. Hah? Kak April?! " -Ucap Elin saat berusaha mengangkat kepalanya yang terasa sakit

"Berani berani nya lo deketin Hito lagi hah?!" -April sambil menjambak rambut Elin

Kak April, dia kelas 12 MIPA 3. Salah satu siswa yang cukup terkenal dan ditakuti oleh adik kelas. Dia suka sama Hito, memang sebenarnya cukup banyak cewek yang tergila-gila sama Hito, tapi gak ada yang seberani Elin yang menyatakan cintanya terang terangan!

"Maaf kak, gue suka, gue cinta sama Hito dan gue bakal berjuang. bukan kaya kakak yang pengecut, cuman berani bermain di belakang layar!"

"Akh! Pokoknya Hito cuman milik gue! Awas lo " -Kini April melemparkan badan Elin lagi ke tembok lalu pergi, memang pengecut

April keluar dari toilet wanita, tapi tiba-tiba ada yang berkata

"Kak, gue bakalan bantuin lo supaya Elin Jauhin Hito!"

"Serius?"

***

Penasaran nggak siapa yang ngajak kerjasama?

Klik bintang dibawah zeyengg ❤










Friendship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang