🌾Jalang!

81 13 0
                                    

"Hujan yang jatuh
Tak pernah dipedulikan dan tak pernah dihargai"

***

Icha...

Ia sedang menangis di lorong yang kosong, ya karena semuanya ada dilapangan. Memeluk kakinya sambil nenunduk, dipandangi nya terus amplop merah itu

Dear kamu
Iya kamu
Kamu yang aku rindu
Kamu yang slalu kutunggu
Disetiap waktuku

Terkadang aku binggung
Akan takdir Tuhan
Akan perasaan ini
Padamu..
Sampai sampai
Aku bertanya
Pada orang diluar sana
Apa yang terjadi padaku?
Dia bilang..
Itu cinta

Ternyata aku sadar
Ketika mata kita bertemu
Didalam hatiku selalu berteriak
Aku Cinta Kamu

Lalu bagaimana dengan dirimu?

Icha menangis, lagi. Padahal semalam ia bahagia meloncat loncat di kasur, selalu memeluk erat kertas itu. Karena dalam kertas itu terdapat kata kata paling indah dalam hidupnya. Tapi sekarang? Bahkan mungkin ia tidak pantas membacanya, karena itu bukan untuknya. Itu untuk Avia

Tapi tiba-tiba ada yang mencolek nya

"Ca! Lo itu lemah! Katanya cinta. Cinta itu butuh perjuangan, maka berjuang lah ca!"

"Tul itu, dan kita bisa bantu lo nyingkirin curut curut itu kok"

Icha menoleh, lalu ia bangkit dan tersenyum bersama mereka

***

Erica sedang duduk di bangku depan lapangan, sendirian. Sambil senyum senyum sendiri.

Flashback

"Ayo lewat sini,"

Erica masih syok! Karena baru kali ini ia digandeng seorang laki-laki. Ia hanya mengikutinya

"Mphh... Lepasin gue!"

"Ssst!" Eno menutupi mulut Erica dengan tangannya, lalu menariknya untuk bersembunyi di semak semak

"Ada guru mau kesini! Pak Yono, hhh gue hafal banget suara kakinya"

Kini wajah mereka dekat, begitu dekat. Ternyata benar, itu Pak Yono. Ia lewat jalan pintas ini juga

"Haduhh, jantung gue kenapa sih? Kok deg degan kenceng banget. Diem dong! Kalo dia denger gimana? Gawat, malu lah gue" -Bisik Erica dalam hati

"Hhh lepasin gue! Gue Nggak bisa napas, lo mau bunuh gue?" -Erica melepaskan tangan Eno

"Dih tadi ada pak Yono, kalau ketauan gimana coba. Ou jangan jangan lo grogi ya didekat gue,gue ganteng ya?"

"Akh! GR banget lo, ganteng darimana, gue nggak buta kali"

Erica segera pergi, mungkin sekarang pipinya memerah seperti tomat. Meninggalkan Eno yang masih di semak tadi

Plakk

"Aww.." -Erica merasa pipinya begitu panas dan perih

"Apaan sih lo kak! Maksudnya apa huh?!"

"Haha maksud gue? Harusnya gue yang tanya,maksud lo apa deketin Eno?!"

Friendship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang