8

1.6K 243 19
                                    

Sudah seminggu Jeno berteman dengan Siyeon.

Tapi Jeno belum juga berani mengajaknya berkencan.

Ah, dasar Jeno!

Sekarang, Jeno tengah bersiap untuk menemui Siyeon.

Supaya dikira kejutan katanya.

Jeno mengenakan kaos warna putih lengan pendek dan celana jeans warna navy.

Tak lupa lensa kontak nya.

"Sayang, Papa mau ngajakin calon Mama kalian jalan-jalan dulu ya.

----Do'a in biar lancar."

Ketiga kucingnya itu hanya diam sambil mengedipkan matanya pelan.

Dasar Jeno.













***

"Kim Sunwoo!"

Siyeon mendekati Jisung yang tersungkur dilantai.

"Mana Yeon mana?! Katanya lo bakal bayar semua utang-utang lo ke gue. Tapi mana!"

"Cukup Woo, cukup! Pergi lo dari sini."

"Sini lo!"

"Akk!"

Bug!

Sunwoo meringis saat tulang pipinya dihantam.

"Lo nggak usah ikut-ikutan ya bocah!

--Lo bisa sekolah sampe sekarang tuh gara-gara gue!

---Nggak tau diuntung emang lo. Kakak sama adik sama aja!"

"Kalo lo mau pukul, pukul aja gua! Jangan kasar sama cewek."

Sunwoo tertawa sarkas.

"Jis, udah.."

Siyeon sudah meneteskan air matanya yang sedari tadi ia tahan.
















"Lo ngedrama apalagi, bro?"

Sunwoo membalikkan badannya.

"Ngapain lo kesini?"

"Lah? Lo sendiri ngapain?"

Jeno melihat kedalam rumah, Siyeon yang sedang ditenangkan oleh Jisung.

'Siyeon nangis?'

"Lo apain Siyeon?"

Sunwoo masih diam sambil menatap Jeno tajam.

"Gue nanya ini woi."

Jeno menghela napas pelan.

"Lo ada masalah idup apa sih? Sini cerita ama gue."

Jeno menyuruh Sunwoo untuk mendekat padanya.

Ia perlahan mendekat.

"J-jeno.."

"Tenang Yeon, ini mau ngomong dari cowok ke cowok."

Siyeon hanya menatap mereka dari jauh sambil memegang tangan Jisung.

"Mau lo apa?"

"Gue mau ganti rugi."

Jeno mengernyitkan dahi nya. "Ganti rugi? Ganti rugi apa?"

"Uang yang udah gue kasih ke dia selama pacaran."

"Berapa sih?"

Sunwoo tersenyum miring. "Emang lo mau bayarin?"

"Gue nanya berapa?"

"50 juta."

Jeno terlihat berpikir. Lalu ia mengambil ponselnya.

"Nih, ketik rekening lo."

Lelaki itu mengambil ponsel Jeno dan mulai mengetikkan beberapa digit angka.

"Berapa? 50?"

"Iya."

"Janji dulu tapi."

"Paan?"

Jeno menatap Sunwoo.

"Jangan ganggu Siyeon lagi."

Sunwoo menaikkan satu alisnya.
"Emang lo siapa nya sih?"

"Calon suaminya."

Sunwoo terdiam. Ia terkejut.

"Siyeon nggak butuh cowok kayak lo. Yang sama sekali nggak pernah tulus."

"Yaudah iya gue nggak ganggu Siyeon lagi."

Jeno fokus kembali pada ponselnya.

"Udah gue transfer. Lunas kan? Gue pegang omongan lo."

Lelaki itu mengangguk lalu melajukan motornya pergi dari sana.

Siyeon berlari menghampiri Jeno.
"Jeno, lo nggak papa kan?"

Jeno tersenyum.
"Nggak apa kok, kalian?"

"Tadi Jisung dipukul mas, tapi udah Jisung pukul balik."

Jeno tekekeh pelan. "Bagus-bagus."

"Jeno, tadi lo ngomong apa ke dia?"

"Ada deh. Rahasia cowok."

Siyeon menghela napasnya pelan. "Jeno.."

"Udah, mending obatin luka Jisung dulu tuh."

Siyeon mengangguk lalu menggandeng Jisung.

Mereka duduk diteras.

"Aw! Sakit mbak."

"Iya ini udah pelan-pelan."

Jeno hanya memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Mending kamu istirahat gih,"

Jisung mengangguk lalu masuk kedalam rumah.

"Bentar ya Jen, gue bikinin minum dulu."

"Eh, nggak usah Yeon."

"Loh kenapa?"

"Gue cuma pengen ketemu sama lo."

Siyeon menatap Jeno dengan penuh pertanyaan.

"Ehm, Yeon?"

Siyeon masih menatap Jeno.
"Besok malem, lo ada acara?"

"Ehm.., nggak ada kok, kenapa?"

"Jalan yuk."

Siyeon terkejut dengan ajakan Jeno barusan.

Oke Lee Jeno. Anda terlalu berani sampai mempermalukan diri sendiri.

Perlahan, Siyeon menganggukkan kepalanya.

"Beneran Yeon?"

"I-iya."

"Yaudah, gue pulang dulu ya."

Jeno berdiri dari duduknya.

"Lo naik apa Jen?"

"Naik ojol."

"Ati-ati ya!"

Jeno mengacungkan jempolnya.

Bohong!

Jeno membawa mobil. Saat melihat ada motor Sunwoo didepan pagar rumah Siyeon, ia jadi mengurungkan niatnya untuk parkir disana.

Jadi ia memarkirkannya dipinggir jalan raya.

Yah..

Tak apa, kencannya bisa lain kali.

***

Lampu Merah | Jeno SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang