13

810 120 2
                                    

Sudah jam 10 malam tapi Siyeon belum pulang ke rumah.

Ia masih membereskan kafe yang habis disewa, acara ulang tahun.

"Kak Non, mau nebeng dong pulangnya, Siyeon nggak bawa motor."

Shanon menoleh. "Yah maaf Yeon, kakak juga dijemput sama pacar kakak."

Siyeon menjawab. "O-oh, yaudah kalo gitu."

Siyeon dan beberapa karyawan kafe sudah berada diluar.

Satu persatu sudah melesat pergi dari sana.

Tinggal Siyeon seorang. Ponsel nya kehabisan baterai.

"Dih, nih hp kenapa sih, tadi masih duapuluh persen kok sekarang mati." Siyeon menggerutu sambil mengetuk-ngetuk ponsel nys kesal.

Tiba-tiba sebuah mobil minibus warna putih berhenti didepan gadis itu.

Kaca mobilnya diturunkan. "Siyeon!"

"Ngapain?" Jawab Siyeon ketus.

"Ayo gue anter pulang. Udah malem mana ada kendaraan."

Siyeon mengalihkan pandangannya, malas.

Sunwoo turun dan membukakan pintu untuk Siyeon.

"Ayo masuk Yeon."

Mau tak mau Siyeon masuk kedalam mobil. Mengingat kondisi sangat mendesak.

Dalam perjalanan, Siyeon memilih bungkam dan hanya melihat pinggir jalan sebelah kiri.

"Yeon,"

Siyeon tak bergeming.

"Ternyata Jeno kaya ya.

--dia bayarin utang-utang lo ke gue."

"Apa?" Tanya Siyeon tak percaya.

"Lo pacaran aja deh sama si Jeno."

Siyeon menatap Sunwoo jengah.

"Kalo perlu nikah sama dia."

Siyeon masih diam sambil melihat lurus kedepan.

"Terus, kalo lo udah berhasil jadi istrinya, lo ambil harta dia."

"Maksud lo apa?!" Siyeon sedikit berseru.

"Maksud gue, setelah lo berhasil ambil harta Jeno,

--lo cerai-in dia terus nikah sama gue."

Sunwoo tertawa renyah.

"Nggak ada otak lo."

Lelaki itu hanya tersenyum miring.

"Lo sama Jeno itu beda jauh.

--perasaan dia tulus ke gue."

Siyeon menggantungkan kata-katanya.

"Emang nya lo, ga ada hati sama nyali sedikitpun. Pengecut."

Sunwoo tertawa.

"Siyeon.., Siyeon.., nggak salah?"

Siyeon yang mulai takut langsung melihat ke arah jalan. Tapi ia sadar akan sesuatu.

Ini bukan jalan menuju rumah Siyeon.

"Turunin gue disini!"

"Diem lo. Berisik tau nggak."

"Sunwoo! Turunin gue!"

Ciiittt!













Kepala Siyeon terantuk dashboard mobil akibat rem mendadak.

Lampu Merah | Jeno SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang