Bismillah..
Alesha punya peliharaan baru. Dua ekor anak ayam warna warni. Pemberian Aksal dua hari yang lalu.
"Nih, buat lo, biar berhenti mikirin om-om!" begitu kata Aksal saat memberikan dua hewan berbulu hijau dan kuning itu. Namun bukannya move on Alesha malah memberi nama kedua anak ayam itu dengan Ales dan Alesha.
"Nah, ayo makan yang banyak," ujar Alesha riang sambil memberi anak ayam itu beras. Kedua anak ayam itu penuh sukacita makan di dekat kaki Alesha.
"Ngurusin anak ayam mulu lo, main yuk?"
Alesha menoleh malas ke arah pagar pembatas rumahnya dengan rumah Sagara. Cowok itu sedang duduk disana sambil nyengir.
"Males ah main sama lo, gue mau ngerawat Ayam aja," kata Alesha cuek.
Sagara mencibir.
"Radi kangen."
"Radi atau lo nih?" tembak Alesha langsung. Sagara mendecih. Semenjak Aksal ember mengatakan pada Alesha kalau Sagara pernah naksir Alesha waktu TK, cewek itu mendadak bertingkah jual mahal di depannya.
"Radi kok, bukan gue," ujar Sagara, turun dari pagar tembok lalu melangkah santai pada Alesha.
Alesha memutuskan untuk mengabaikan Sagara. Gadis itu memilih fokus pada ayam-ayamnya.
"Om Sean mana?" tanya Sagara sambil ikut berjongkok di sebelah Alesha.
"Di dalam, kenapa?"
"Papa lo masih marah soal rencana nikah muda lo itu?"
Alesha menghela napas. Setelah aksi ngambeknya seharian di rumah Sagara sampai hendak menginap di rumah sepupunya itu, Papanya jadi mendiamkannya sampai sekarang. Mamanya berusaha membujuk, tapi Papanya sudah terlanjur marah.
"Emang salah ya pengen nikah muda?" tanya Alesha pelan. Suaranya terdengar sedih.
Sagara bergumam.
"Gak ada yang salah sama nikah muda, tapi kalau yang nikah muda itu Alesha, baru masalah," ujar cowok itu.
Alesha mencebik.
"Emang cuma Radi yang bisa diajak curhat, lo gak guna," ujarnya sadis.
Bukannya tersinggung Sagara malah tertawa. Toh memang kenyataanya seperti itu. Preman-preman begitu Radi yang paling perhatian dengan Alesha. Sagara sendiri bingung kenapa Radi bisa patuh pada cewek di depannya ini, padahal Alesha itu nyebelin banget.
"Radi sama pacarnya baik-baik aja gak sih?"
Pertanyaan Alesha membuat kedua alis Sagara terangkat.
"Kenapa lo nanya begitu?"
"Hem, ya, pengen tau aja, dia kan lebih sering ngumpul sama kita daripada ketemu pacarnya," jawab Alesha.
Sagara mengangkat bahu.
"Radi gak pernah cerita sama gue."
Alasha mengangguk, tapi ekspresinya seperti menyembunyikan sesuatu. Sagara mengerutkan kening. Mendadak perasaannya tak enak.
"Lo gak diapa-apain kan?" tanya Sagara khawatir, mengingat pacar Radi adalah atlet karate.
Alesha mengedip. Menoleh ke arah Sagara.
"Hah? Gak kok! Cewek mana yang berani berantem sama gue?" ujar Alesha galak.
Sagara terkekeh.
"Trus kenapa lo tiba-tiba nanyain pacarnya Radi?"
"Ya pengen nanya aja."
"Kenapaa Shasha?" tanya Sagara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ales & Alesha [SELESAI]
RomanceCerita ini sudah dipindahkan ke aplikasi Innovel Happy Reading~