Chapter 2

8.4K 545 2
                                    

Sudah satu bulan Sakura lewati sebagai sekretaris Sasuke. Ia menjadi sekretaris terbaik yang dimiliki Sasuke saat ini. Sakura selalu pandai mengatur segala jadwal Sasuke, bahkan tak jarang ia memberikan masukan yang bermanfaat untuk kemajuan perusahaan. Kemampuannya benar- benar berhasil membuat seorang Uchiha Sasuke mengacungkan jempol.

Saat ini ia sedang berada di apartemennya dan baru saja pulang kerja. Tiba-tiba saja bel pintunya berbunyi.

Ting Tong

Sakura segera berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Ino?!" Sakura berteriak girang saat melihat siapa yang bertamu

"Hai Sakura!" kedua gadis itu pun berpelukan.

"Astaga, kau kemana saja? Kenapa baru muncul hah?" tanya Sakura

Ino terkekeh, "Aku baru kembali dari liburanku di Bangkok, aku sangat merindukanmu jadi aku memutuskan untuk mampir." ucap Ino

Sakura dan Ino adalah dua orang sahabat. Ino memiliki hobi travelling jadi ia sering berjalan- jalan ke luar kota bahkan luar negeri. Orang tua Ino adalah keluarga cukup terpandang jadi jelas saja Ino bisa dengan mudahnya pergi liburan tanpa harus repot repot bekerja.

"Jadi, kau sibuk apa sekarang?" Ino bertanya pada Sakura sambil duduk di sofa

Sakura menyuguhkan segelas sirup melon di meja, "Aku saat ini bekerja sebagai sekretaris pribadi CEO di perusahaan Uchiha Group"

"Benarkah? Wah, kau sangat beruntung Sakura. Karirmu sangat menjanjikan" ucap Ino antusias

"Yaa, tapi aku hanya sementara disana. Aku menggantikan posisi Kakashi yang sedang bertugas ke Amerika."

"Kakashi? Maksudmu kakak kelas kita saat di SMA dulu?" tanya Ino penasaran.

"Ya, dia yang menawarkanku bekerja disana. Dan aku cukup menikmatinya sejauh ini." ucap Sakura

"Tunggu dulu, berarti kau ini sekretarisnya Uchiha Sasuke?? Astagaa! Pria itu kan sangat tampan, aku tidak bisa membayangkan kau bertemu dengannya setiap hari." Ino berteriak histeris.

"Ya, dia baik. Dan kau benar, dia sangat tampan." Sakura tersenyum saat mengatakannya pada Ino.

Ino mendekatkan wajahnya ke arah sakura "Kau harus mengajakku bertemu dengannya suatu saat."

"Enak saja, mana mungkin aku bisa melakukan itu. Aku tidak berani seenaknya begitu pada Tuan Sasuke." sahut Sakura.

"Ah! pelit." Sahut Ino cemberut. Sakura hanya terkekeh melihat wajah Ino yang mengerucutkan bibirnya.

.

⚽⚽⚽

.

Keesokan harinya, Sakura masuk ke dalam lift kantor yang terisi cukup banyak orang. Ia sudah menyelesaikan tugasnya dan berencana mau pulang. Sasuke juga ada di dalam lift yang sama dengannya, hanya saja mereka tidak saling bicara. Kehadiran Sasuke yang merupakan pimpinan mereka membuat suasana hening tercipta di dalam lift yang sedang menuju lantai satu tersebut.

Saat pintu lift terbuka, satu persatu pegawai berjalan keluar dengan tertib. Begitu juga Sakura yang bergerak melangkah keluar, namun tiba- tiba nasib sial menghampirinya. Hak sepatunya yang lancip tertancap di lubang yang berada di garis pintu lift. Tubuh Sakura yang tak siap pun jatuh tersungkur.

"Kyaa!"

Sasuke yang berada di belakangnya langsung menahan pintu lift dan spontan menangkap tubuh Sakura yang hampir tersungkur ke depan. Satu tangan Sasuke melingkar di perut Sakura. Membuat semua orang di sana memperhatikan mereka tanpa berkedip.

My Beauty Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang