Hari berganti, Sakura berangkat menuju kantor dengan kendaraan umum. Ia membawa sekotak makanan untuk sarapan Sasuke, hal itu sudah rutin ia lakukan setiap hari. Sasuke selalu menghabiskan sarapan buatan Sakura dengan lahap.
Sakura sudah tiba di mejanya. Ia meletakkan tasnya kemudian mulai menyusun jadwal untuk Sasuke hari ini. Setelah selesai ia masuk ke ruangan Sasuke sambil membawa kotak makannya.
Sasuke menerima laporan jadwal kegiatan dan meletakkannya di meja. Kemudian ia membuka kotak makan yang dibawa Sakura.
"Silakan duduk dulu Sakura, aku akan memeriksa laporannya setelah sarapan." ucap Sasuke yang sepertinya sengaja menahan Sakura lebih lama di ruangannya.
"Ah, maaf Tuan Sasuke. Bolehkah saya meminjam toilet?" tanya Sakura
"Ya, tentu saja" jawab Sasuke
Sakura pun pergi ke toilet yang berada di dalam ruang kerja Sasuke. Disaat yang bersamaan seseorang mengetuk pintu ruangan Sasuke.
Tok tok tok
"Masuk!" perintah Sasuke.
Seorang wanita cantik membuka pintu dan memasuki ruangan. Wanita itu berjalan ke arah Sasuke, perutnya terlihat besar meski tertutup dress longgar yang dipakainya.
"Apa kabar Sasuke?" sapa wanita itu.
Sasuke langsung membulatkan matanya melihat wanita itu. Terlebih dengan perut yang membesar. Dia adalah Ayame, mantan pacar Sasuke. Mereka sudah putus sejak 8 bulan lalu.
"Ayame? Ada apa kau kesini?" tanya Sasuke heran.
Sakura yang bisa mendengar jelas bahwa ada seseorang di luar pun mengurungkan diri untuk keluar dari toilet. Ia ingin mencoba memberi privasi pada Sasuke karena sepertinya orang itu memiliki hubungan dekat dengan Sasuke.
"Aku ingin membahas sesuatu Sasuke. Aku baru saja tiba dari Singapur tadi malam. Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu." ucap Ayame yang masih berdiri dan menatap tegas Sasuke.
"Menyampaikan apa?" Tanya Sasuke datar.
"Aku hamil Sasuke."
"Ya, aku bisa melihatnya. Lalu?"
"Bayi ini anakmu."
Seketika Sakura membuka lebar mulutnya saat mendengar perkataan wanita itu. Sakura tidak bermaksud menguping, hanya saja memang suara mereka terdengar jelas dari dalam toilet.
"Apa kau bilang?! Dengar Ayame, kita sudah lama berpisah. Lalu tiba- tiba saja kau datang dalam keadaan hamil dan mengatakan bahwa di dalam perutmu itu anakku?? Apa kau gila?!"
"Aku berani melakukan tes DNA jika kau meragukannya!!" Teriak Ayame.
"Cih.. Omong Kosong!!" Ucap Sasuke muak.
"Dengar Sasuke. Aku hanya ingin menyampaikan padamu, bahwa kemungkinan anak ini akan lahir dalam minggu ini. Tapi dengan berat hati harus kukatakan, aku tak bisa merawat dan membesarkannya."
"Apa maksudmu?" Sasuke mengernyitkan dahi.
"Aku akan tetap melahirkannya ke dunia. Hanya saja aku tak bisa merawatnya, aku sedang dalam masa cemerlang dalam karirku yang tak mungkin aku korbankan. Sebagai model kelas internasional aku tak mungkin merangkap menjadi seorang ibu."
Sasuke tertegun mendengar ucapan mantan pacarnya itu.
"Aku bermaksud untuk memberitahumu, karena kau ayahnya. Jadi aku berharap kau bisa merawatnya tanpaku. Aku takkan meminta kau menikahiku, hubungan kita sudah selesai sejak lama. Aku hanya ingin ada yang merawat anak ini hingga dewasa. Karena aku benar- benar tidak bisa melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Destiny
FanfictionUchiha Sasuke, seorang pria dingin dan egois yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Kehidupannya berubah saat mantan kekasihnya kembali menemuinya dan memberikan kabar yang tak bisa ia terima. Namun semua berjalan sempurna berkat kehadiran Haru...