Apartemen Sakura sedang kedatangan banyak tamu saat ini. Hari sabtu sore yang menyenangkan karena Sinichi di kelilingi oleh paman dan bibi yang cantik dan tampan. Disana sudah hadir Ino, Sai, Naruto, dan Hinata.
"Ya ampuun. Lihatlah Sai-kun, dia sangat tampan.." ucap Ino pada kekasihnya. Ia baru beberapa hari resmi berpacaran dengan Sai.
"Dia benar- benar tampak 'Uchiha' sekali ya" tambah Naruto.
Sakura tersenyum manis saat mendengar pujian- pujian untuk Sinichi.
"Ngomong- ngomong, siapa yang memberikannya nama Sakura?" Hinata bertanya
"Aku yang memberikannya. Kupikir Haruno Sinichi adalah nama yang bagus dan cocok untuknya."
"Uchiha.."
Semua orang pun menoleh ke arah suara itu. Terlihat Sasuke berdiri di pintu kamar dan hendak masuk ke dalam. "Namanya Uchiha Sinichi." ralat Sasuke.
Semua yang mendengar hanya tersenyum melihat sikap Sasuke yang menunjukkan bahwa ia telah menerima dan mengakui anak itu sebagai putranya. Sakura berbinar saat mendengar Sasuke mengganti nama belakang Sinichi.
"Jadi sekarang dia sudah menjadi anakmu dan Sakura Teme?" goda Naruto sambil menaik turunkan alisnya.
"Tentu saja." jawab Sasuke singkat. Membuat yang lain saling pandang bahkan Hinata menyikut lengan Naruto.
"Ngomong- ngomong dimana bibi Sizune?" Ino bertanya pada Sakura.
"Dia baru kembali ke Kyoto pagi ini untuk mengurus sesuatu" jawab Sakura.
"Jadi kau yang mengurus Sinichi sendiri?" tanya Hinata.
"Ya, tapi Tuan Sasuke juga membantuku. Ia bahkan sudah bisa membuatkan susu untuk Sinichi." ucap Sakura bangga
Semua menoleh dan memandang kagum pada Sasuke.
"Ternyata kau ayah yang baik ya." ucap Sai dengan senyum hambarnya.
"Kalian tahu? Kalian benar- benar terlihat seperti suami istri. Aku jadi iri pada kalian" ucap Naruto.
Sakura langsung merona karena malu. Sedangkan Sasuke hanya memasang wajah datar sambil memperhatikan Sinichi.
.
⚽⚽⚽
.
Malam harinya, Sakura dan Sasuke baru saja menyelesaikan makan malam mereka di apartemen. Sasuke sudah seminggu ini menginap di tempat Sakura, ia hanya pulang untuk mengambil pakaian dan keperluan lainnya. Tentu saja ia harus rela tidur di sofa ruang tengah, karena ia masih menjaga gengsinya dan mengormati Sakura.
Saat ini Sakura sudah berada dikamar dan sedang memandang Sinichi yang tertidur di box-nya. Ia membelai rambut hitam Sinichi yang sangat lembut dan tipis, Sakura selalu tersenyum saat memandang wajah tampan putranya yang sedang tertidur pulas.
Sasuke masuk ke kamar dan berdiri di samping Sakura, ia sedikit menunduk dan memperhatikan Sinichi yang tidak merasa terganggu dengan belaian Sakura.
"Mengapa dia suka sekali tidur?" tanya Sasuke dengan suara yang dipelankan.
Sakura terkikik kecil, "Karena bayi seperti dia memang harus banyak tidur untuk pertumbuhannya." jawab Sakura tanpa menoleh. Matanya tetap memandang kagum pada Sinichi
Sasuke kini melirik ke arah gadis itu. "Sakura, apa kau sudah bisa mengurus Sinichi tanpa bantuan bibi Sizune?"
"Aku sudah bisa, tapi aku tetap butuh bibi untuk menemani Sinichi saat aku pergi kerja. Setidaknya sampai Sinichi berumur 1 bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Destiny
FanfictionUchiha Sasuke, seorang pria dingin dan egois yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Kehidupannya berubah saat mantan kekasihnya kembali menemuinya dan memberikan kabar yang tak bisa ia terima. Namun semua berjalan sempurna berkat kehadiran Haru...