"Sinichi, bagaimana kalau kita minum es coklat di kafetaria?" Itachi memotong kalimat AyameSuasana di ruangan mendadak jadi tegang dan tidak bersahabat. Dan Ayame bisa merasakan itu
Sinichi menoleh, ia mengangguk dan langsung menghampiri Itachi saat mendengar ajakan sang paman. Kemudian mereka berdua segera meninggalkan ruangan.
Kini tersisa Ayame, Sasuke, dan Sakura. Dapat Sasuke lihat jelas raut wajah istrinya yang penuh kecemasan, untung saja Itachi segera membaca situasi dan bertindak cepat
"Apa yang kau lakukan? Kau ingin memberitahunya??" tanya Sasuke dengan nada tinggi
Ayame berdiri, kemudian memandang Sasuke dan Sakura secara bergantian
"Sasuke, bisakah aku bicara berdua dengan Sakura?" tanya Ayame
"Tidakkah kau tau kondisi istriku masih lemah? Apa yang ingin kau bicarakan? Jika itu tentang..."
Sasuke menghentikan kalimatnya saat merasakan kaosnya di cengkram oleh Sakura. Ia menoleh menatap istrinya, melihat Sakura menggeleng pelan dan memberi isyarat agar Sasuke meninggalkan mereka berdua.
Sasuke menghela nafas "Baiklah, aku akan menyusul Itachi dan Sinichi" kemudian Sasuke memindahkan Sarada ke dekapan Sakura secara perlahan. Membuat bayi itu menggeliat lucu dalam tidurnya.
Sasuke turun dari brankar, sebelum pergi ia menyempatkan diri untuk mengecup singkat bibir Sakura di depan Ayame. Kemudian melangkah keluar ruangan meninggalkan mereka berdua.
Ayame mengambil kursi dan menyeretnya ke samping brankar. Kemudian ia duduk dan memandang Sarada sejenak
"Putrimu sangat cantik Sakura.."
Sakura tersenyum sambil mengelus pipi Sarada dengan satu jarinya "Terima kasih.."
Lalu keduanya terdiam sejenak. Larut dalam pikiran masing- masing.
Sakura menoleh "Ayame, apa ada yang ingin kau sampaikan?" tanyanya lembut
Ayame membalas tatapan Sakura, ia tersenyum tipis "Ya, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak padamu Sakura. Kau sangat berjasa selama ini, kau rela menggantikan posisiku untuk merawat Sinichi"
Sakura menggigit bibir bawahnya. Ia ragu untuk bertanya, tetapi ia tidak bisa menahan rasa gelisahnya
"Apa kau kesini untuk memberitahu Sinichi bahwa kau ibunya?"
Ayame terdiam sejenak, kemudian kembali menatap Sakura "Jika itu benar, apa kau mengizinkanku memberitahunya?"
Sakura langsung menunduk, matanya mulai berkaca- kaca. Setelah sekian lama, inikah saatnya?
Melihat ekspresi itu, Ayame langsung mengusap lengan Sakura
"Sakura.."
Sakura pun kembali menoleh pada Ayame
"Kau tau? Aku sangat salut padamu. Aku seperti merasa bahwa kaulah ibu kandung Sinichi"
Sakura hanya menatap Ayame dalam diam
"Saat aku bertemu dengannya tadi, aku benar- benar tidak merasakan apapun Sakura. Tidak ada ikatan apapun antara aku dan Sinichi..."
Sakura mengernyitkan dahinya. Wanita di depannya ini benar- benar tidak bisa di percaya
"Dan aku bahagia, Sinichi mendapatkan apa yang dia butuhkan darimu. Karena aku sama sekali tidak bisa memberikannya, dia seperti orang lain bagiku. Tidak lebih"
"Lalu kenapa tadi kau ingin mengatakannya pada Sinichi?" tanya Sakura lirih
Ayame sedikit bingung, kemudian dia paham apa yang Sakura maksud. Ayame pun terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Destiny
FanficUchiha Sasuke, seorang pria dingin dan egois yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Kehidupannya berubah saat mantan kekasihnya kembali menemuinya dan memberikan kabar yang tak bisa ia terima. Namun semua berjalan sempurna berkat kehadiran Haru...