Karin sedang asik nonton tv di apartemennya saat mendengar suara bel pintu. Ia beranjak dari sofa dan membukanya. Karin merasa asing dengan sosok yang berada di depan pintu apartemennya.
"Cari siapa?"
"Anda nona Karin?" ucap pria itu.
"Ya, ada perlu apa?"
Seketika pria itu langsung mendorong Karin masuk ke dalam dan segera menutup pintu. Ia menyudutkan Karin di dinding kemudian menodongkan pisau lipat ke leher wanita itu. "Mulai sekarang jauhi Sasuke Uchiha!"
Karin mendelik mendengar ucapan pria itu. "Siapa kau?! Aku tidak takut denganmu!!"
Pria itu semakin menekan mata pisaunya ke leher Karin, membuat wanita itu mendongak dan meringis.
"Kartumu sudah ada di tangan Sasuke, semua kebohonganmu telah terbongkar. Jika kau masih mendekati Sasuke ataupun keluarganya, aku akan melubangi perutmu dan membunuh anak harammu!!"
"Kumohon, jangan lakukan itu padaku. Aku masih ingin hidup." Ucap Karin gemetar.
"Aku akan selalu mengawasimu. Jadi jangan pernah berani macam- macam!"
Kemudian pria itu mengeluarkan amplop coklat berisi setumpuk uang dan melemparnya ke wajah Karin. "Jangan pernah tunjukkan wajahmu di hadapan Sasuke lagi. Pergi yang jauh dari sini dan cari pekerjaan lain untukmu!!"
Setelah itu pria misterius tadi melepasnya dan beranjak pergi dari apartemen Karin.
Karin begitu shock dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Tubuhnya merosot ke lantai dan tangisannya pecah.
"Kenapa??" gumam Karin sambil menjambak rambut merahnya.
"KENAPAAA???!!!!!"
.
⚽⚽⚽
.
Pukul 5 sore, mobil Sasuke tiba di kediaman Uchiha setelah membawa Sakura pulang dari rumah sakit. Kondisi Sakura saat ini sudah jauh lebih baik. Wajahnya juga terlihat lebih segar dan ada sedikit aura yang terpancar semenjak kehamilannya.
Sinichi berlari menghampiri saat Sasuke dan Sakura masuk ke dalam rumah.
"Yeeaay mama sudah pulaaang.."
Sakura berlutut lalu menyambut Sinichi yang menghambur ke pelukannya. "Oh, mama sangat merindukanmu nak."
"Aku juga rindu mama, apa adik baik- baik saja ma?" Sinichi terlihat khawatir, ia mengusap perut Sakura dengan tangan mungilnya.
Sakura tersenyum lembut. "Adik baik- baik saja, sepertinya dia rindu pada kakaknya." ucap Sakura sambil terkekeh.
"Adik rindu aku?" kemudian Sinichi menundukkan kepalanya ke arah perut Sakura "cepatlah keluar, kakak akan mengajakmu bermain setiap hari."
Sakura kembali memeluk dan mencium pipi Sinichi saat mendengar ucapan anaknya. Sedangkan Sasuke yang berdiri di belakang Sakura hanya terdiam sambil tersenyum hangat memandang mereka.
"Sinichi, biarkan mama istirahat dulu ya. Papa akan mengantarnya ke kamar" ucap Sasuke
Sinichi mengangguk "Baik papa, aku mau nonton tv dulu" kemudian anak itu berlari menuju ruang keluarga
Sasuke menggenggam tangan Sakura dan menuntunnya perlahan masuk ke dalam. Namun tiba- tiba terdengar suara dari pintu masuk
"Sasuke-kun!!!"
Sasuke dan Sakura sontak langsung menoleh mendengar teriakan tersebut. Mereka melihat seorang wanita yang tengah berdiri dengan security yang berusaha menahannya di belakang
"Karin?" gumam Sakura saat melihat wanita itu
"Mau apa kau kesini?" tanya Sasuke dingin
Karin langsung menerobos masuk, tak menghiraukan tangannya yang di tarik oleh security rumah Sasuke
"Teganya kau menipuku!! Kau sudah berjanji akan menikahiku Sasuke-kun!!! Dan aku kesini untuk menagih janjimu!!!"
Tubuh Sakura langsung menegang saat mendengar Karin yang berteriak Histeris di depannya dan Sasuke. Sementara Sasuke langsung mempererat genggaman tangannya pada Sakura
"Bukankah justru kau yang sudah menipuku?! Aku sudah tau bayi itu bukan anakku. Jadi sekarang pergi dari sini sebelum aku memanggil polisi!"
"Tidak!! Aku tidak akan pergi!! Istri jalangmu lah yang seharusnya pergi dari sini!!!" teriak Karin
Sasuke naik pitam, ia langsung mengangkat tangannya dan melayangkan tamparan keras ke wajah Karin
PLAAK!!
"Akan ku robek mulutmu jika berani menghina istriku!!"
"Sasuke-kun tahan emosimu.." Sakura mencengkram lengan Sasuke
"Dia tidak pantas di kasihani Sakura, dia lah yang sudah berusaha memisahkan kita" ucap Sasuke sambil menatap Karin dengan sinis
Karin memegang pipinya yang terasa panas dan perih, ia meneteskan air mata putus asanya "Kenapa?? Kenapa aku tidak bisa memilikimu Sasuke?? Kenapa hanya Sakura yang selalu bahagia disisimu? Kenapa bukan aku? Kenapa??!!!"
"Kau bukanlah apa- apa dibandingkan dengan istriku. Ketulusan dan pengorbanannya yang begitu besarlah yang membuatnya pantas berada disisiku. Sakura adalah kebahagiaanku, dan kau hanyalah wanita pendengki yang ingin menghancurkan itu semua"
Karin makin geram mendengarnya, tanpa mempedulikan perutnya ia langsung menerjang Sakura hingga terhempas didinding lalu berusaha mencekiknya
"DASAR JALANG MURAHAN!!! Kau telah merebut Sasuke dariku!!" teriak Karin
Sasuke berusaha menarik Karin menjauh dari Sakura. Namun entah kenapa tenaga wanita itu terasa lebih kuat sekarang
Para pelayan berlari menghampiri dan berusaha menarik tubuh Karin, Yuki dan yang lainnya bahkan ikut menjambaki rambut merah wanita itu
Sasuke langsung menarik Sakura ke dalam pelukannya saat melihat Karin lengah karena para pelayan mengeroyoknya
Tak lama kemudian polisi masuk dan segera menyergap Karin. Sasuke dan Sakura terkejut saat melihat dua orang polisi tiba- tiba datang
Rupanya kepala pelayan Chiyo telah menghubungi mereka lewat telepon. Ia berdiri menggandeng Sinichi, anak itu terlihat khawatir melihat keadaan di ruang tamu
"Mama!" Sinichi berteriak memanggil Sakura, ia berlari dan langsung memeluk tubuh ibunya
Karin yang sudah diborgol polisi menoleh, "Ah, jadi ini anak harammu Sasuke? Kasihan, dia bahkan mengira Sakura adalah ibunya" ucap Karin sinis
"Cepat bawa dia pergi dari sini!" perintah Sasuke. Dan polisi pun segera menyeret Karin keluar
Sinichi hanya memasang wajah bingung setelah mendengar ucapan Karin tentang dirinya
'Memangnya siapa ibuku?'
.
.
.
TBC
Otw ending ni kayaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Destiny
FanficUchiha Sasuke, seorang pria dingin dan egois yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Kehidupannya berubah saat mantan kekasihnya kembali menemuinya dan memberikan kabar yang tak bisa ia terima. Namun semua berjalan sempurna berkat kehadiran Haru...