Malam telah tiba, Sakura dan Sasuke sedang dalam perjalanan menuju salah satu klub untuk merayakan ulang tahun Naruto. Kaki Sakura sudah sembuh, tetapi ia masih harus menggunakan flat shoes sampai benar- benar pulih.
Sasuke mengajak Sakura ikut dengannya ke acara Naruto. Sakura dengan senang hati menerima karena Hinata mengatakan bahwa ia juga ikut.
Sasuke dan Sakura pun telah sampai. Mereka berjalan ke dalam klub yang cukup penuh sesak. Dentuman musik terdengar hingga menghentakkan dada. Ini pertama kalinya Sakura mendatangi tempat seperti itu. Sasuke paham gelagat Sakura yang agak canggung. Ia segera menggandeng tangan Sakura dan mengajaknya naik ke lantai dua menuju ruang VIP yang di pesan Naruto.
"Oi Sasuke.. Kau sudah datang, ayo sini duduk." ucap Naruto heboh.
Sakura memandang para tamu yang ada diruangan, beberapa adalah rekan kantor. Hanya sekitar 10 orang yang berada disana. Namun yang Sakura kenal hanyalah Naruto, Hinata, Sai, Lee, dan Kiba.
Sasuke menarik tangan Sakura dan mengajaknya duduk di tempat yang di sediakan. Mereka duduk berdampingan di sebuah sofa hitam kecil yang cukup nyaman.
"Hai Sakura, aku senang kau datang. Bagaimana kakimu?" tanya Hinata
"Sudah lebih baik Hinata, aku sudah bisa berjalan normal." jawab Sakura.
"Ayo silakan dinikmati" Naruto memberikan dua buah gelas tangkai pada Sasuke dan Sakura. Lalu menuangkan minuman yang dibawanya.
"Jangan minum terlalu banyak." Sasuke membisikkan di telinga Sakura.
Sakura yang mendengarnya pun tersenyum. "Aku mengerti."
Mereka pun berbaur dan saling melempar lelucon. Lee yang mulai mabuk mengoceh sembarangan, membuat semua orang tertawa melihatnya.
Sasuke merangkulkan tangannya ke pundak Sakura sambil tetap memperhatikan Lee yang belum berhenti mengoceh.
Sakura yang tersadar dengan gerakan Sasuke hanya tersipu malu. Ia sebenarnya cukup menikmati suasana malam itu. Selama ini ia pikir klub seperti itu hanya berisi orang- orang brengsek yang mencari kesenangan. Namun nyatanya Sakura salah, entah kenapa ia cukup nyaman disana. Terlebih karena berada di dekat Sasuke yang menjaganya.
.
⚽⚽⚽
.
Sasuke mengantarkan Sakura menuju apartemen. Sakura tertidur di mobil Sasuke saat dalam perjalanan. Hingga akhirnya Sasuke menggendongnya hingga ke kamar. Namun saat Sasuke merebahkan Sakura di ranjang gadis itu terbangun. Ia terkejut melihat wajah Sasuke yang begitu dekat dengannya.
Sasuke hanya terdiam, tatapannya masih tertuju pada Emerald Sakura yang sayu namun cukup membiusnya. Membawanya masuk ke dalam sorot indahnya dan terperangkap beberapa detik. Sasuke semakin mendekatkan wajahnya pada Sakura. Lalu mencium bibir gadis itu tanpa sadar.
Sakura terbelalak saat menyadari ciuman Sasuke. Namun seketika tubuhnya terasa membeku, hanya bibir hangat Sasuke yang menempel padanya yang ia rasakan.
Kemudian Sasuke melepas ciumannya. Ia agak canggung saat melihat wajah Sakura yang terpaku karena perilakunya.
"Aku pulang. Sampai bertemu besok." ucap Sasuke.
"Ha-.. Hati- hati Tuan Sasuke" ucap Sakura yang masih membeku. Ia hanya terdiam menatap punggung Sasuke yang perlahan menghilang.
Sakura mencoba mengatur nafas, jantungnya berdegup kencang. Ia masih tak percaya bahwa ia dan Sasuke baru saja berciuman. Sakura tersenyum sendiri mengingatnya, mengingat saat bibir Sasuke menyentuh bibirnya.
'Apakah aku jatuh cinta padanya?'
Sasuke mengendarai mobilnya menuju rumah. Ia masih memikirkan apa yang baru saja ia lakukan.
'Aku menciumnya?' batin Sasuke
Sasuke tidak menyangka akan mencium sekertarisnya sendiri, dan entah kenapa rasanya sangat menyenangkan. Ia sudah sering berciuman dengan para wanitanya, namun itu tak pernah terasa 'seindah' saat berciuman dengan Sakura. Padahal saat itu bibir mereka hanya sekedar menempel. Sasuke jadi merasa seperti remaja yang baru merasakan ciuman pertamanya.
.
⚽⚽⚽
.
Minggu sore yang cukup cerah di Konoha, Tokyo. Sasuke sedang berada di cafe bersama Naruto dan Sai. Ketiga sahabat ini memang sering berkumpul disana.
"Jadi bagaimana dengan hubunganmu dan Sakura Teme?" tanya Naruto pada Sasuke.
"Aku tidak ada hubungan apapun dengannya." sahut Sasuke acuh.
"Benarkah? tapi kelihatannya kau sangat dekat dengannya. Jangan- jangan dia hanya salah satu mainan-mu ya? Tega sekali kau.." cerocos Naruto.
"Aku rasa dia terlalu cantik untuk dijadikan sekedar mainan. Kau tahu? Beberapa pegawai pria di divisiku sering membicarakannya." sahut Sai.
"Tidak, kami hanya sekedar berteman baik. Jangan berpikir yang tidak- tidak tentangnya" ucap Sasuke.
Tak lama kemudian Naruto menangkap sosok yang ia kenal di kejauhan "Kau lihat, topik utama kita muncul.." ucap naruto sambil menunjuk ke pintu kaca, terlihat Sakura sedang berjalan masuk bersama Hinata dan satu teman wanitanya."
"Hinata!" Naruto melambaikan tangan memanggil kekasihnya.
Kemudian ketiga wanita itu menoleh mendengar teriakan Naruto. Sasuke hanya mendengus melihat ketiga wanita itu khususnya Sakura. Sedangkan Sai fokus menatap teman wanita yang bersama Sakura dan Hinata.
"Jadi kau sudah janjian dengan Naruto disini? Tanya Sakura.
Hinata menangguk "Ayo kita bergabung dengan mereka." ajak Hinata.
Sakura menyapa ketiga pria itu, termasuk Sasuke. Ia duduk di sebelah Sasuke, hinata di sebelah Naruto, dan Ino di sebelah Sai.
"Ah ya, kenalkan ini temanku Ino. Ino, ini Tuan Sasuke, ini Naruto, dan ini Sai." Ino mengangguk pada ketiga pria itu.
"Senang berkenalan denganmu Ino" ucap Sai yang sedari tadi tidak berhenti menatap Ino.
Ino tersenyum dan membalas menatap Sai. Sepertinya ada aura ketertarikan diantara mereka.
Sasuke hanya mengobrol dengan Sakura sambil sesekali menyahuti ocehan teman-temannya. Ada sedikit rasa canggung diantara keduanya. Namun entah kenapa Sakura dan Sasuke selalu merasa nyaman jika berdekatan satu sama lain.
TBC
Halooo.. Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Destiny
Fiksi PenggemarUchiha Sasuke, seorang pria dingin dan egois yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Kehidupannya berubah saat mantan kekasihnya kembali menemuinya dan memberikan kabar yang tak bisa ia terima. Namun semua berjalan sempurna berkat kehadiran Haru...