Chapter 8

16.3K 1.6K 120
                                    

Luc tertunduk. 

Aura Albert begitu berat.  Amat mengintimidasi.

"Kau menginginkan apa tadi?".

Luc mendongak, hanya sekilas sebelum kembali menunduk .

Albert menatapnya begitu tajam .

"Ibumu tak mengajarkan mu?".

Apa?

"Ya? Yang mulia?".

Hanya cicitan. Luc bahkan masih menunduk. 

Tak berani menatap rajanya .

Luc tahu, raja Algarash tengah marah padanya .

Ia takut jika harus mendapat hukum penggal .

"Tatap lawan bicaramu, Luce Valdimirogh".

Maka luc dengan secepat kilat mendongak .

Menatap telak mata tajam sang raja .

Tidak, bukannya patuh.

Hanya saja, sedikit tak nyaman dengan marga yang raja ganti .

"Luce Routen,yang mulia".

Albert menaikkan satu alisnya.

"Kau bukan, Valdimirogh marga yang kau sandang sekarang. Kau istri ku, ratu ku".

Luc jadi sedikit kesal .

Begini, rajanya orang tinggi.

Tentu bisa mencerna apa arti dari sebuah perceraian yang ia minta.

"Aku sudah bilang, aku ingin bercerai!".

Sebenarnya, luc memberanikan diri untuk menaikkan nada suaranya satu oktaf.

"Kau berteriak pada ku".

Itu, bukan pertanyaan atau pernyataan. 

Itu hanya memojokkan .

Dan luc bergeming .

"Maafkan hamba yang mulia".

"Tidak".

"Ya?. Yang mulia memaafkan hamba?".

Tatapan Albert berubah.

Teduh .

"Untuk cerai, aku bilang tidak".

"Tapi ak---".

"Kau terlambat untuk itu,luc . Tetap disini, jadilah ratuku. Aku tak mau mendengarkan apa yang akan kau ucap".

Wahh

Sangat memerintah!

"Bersiap untuk nanti malam, kita akan malam kerajaan".




.

Seluruh orang dalam ruangan terpana .

Ratu begitu menawan .

Bak Dewi .

Jubah merah yang ia kenakan begitu pas pada tubuhnya. 

Menampilkan lekuknya .

Ia cantik.

Luc terduduk di samping sang raja .

"Kau cantik,sayang".

Luc mendelik .

Tenang luc .

Jangan mengumpat .

The king Of Algarash (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang