Chapter 10

16.6K 1.6K 114
                                    

Luc membuka matanya .

Akhh

Nghhh

Ahhh

Pipinya bersemu mengingat yang semalam .

Ia malu .

Sebuah tangan melingkar begitu erat pada perutnya .

Luc mengatur nafas .

Mencoba untuk tenang .

Menyingkirkan tangan sang raja dari perutnya .

Amat perlahan .

Enggan membuat sang raja terbangun .

Luc beranjak .

Sedikit meringis . Lubangnya begitu perih .

Berjalan dengan tertatih .

Ia pastikan membawa jubah kali ini .

Memasuki kolam pemandian dengan perlahan .

Meninggalkan sang raja yang membuka matanya .

Albert tersenyum kecil.

Luc begitu menggemaskan .

Sebenarnya, ia sudah terbangun .

Hanya saja, terlampau malas untuk membuka mata .

Merengkuh tubuh luc begitu nyaman .

Saat luc beranjak, ia membuka mata .

Disuguhi luc dengan tubuh polosnya yang berjalan tertatih.

Ingin tertawa sebenarnya.

Luc berjalan dengan lucu .

Tak lama pintu terbuka .

Luc keluar dengan jubahnya .

Albert menyandar, menatap luc dengan lekat .

"Y-yang mulia".

"Kemari".

Maka tak lagi ada alasan bagi luc untuk menolak .

Berjalan dengan perlahan , sesekali meringis .

Luc berdiri dekat Albert.

Membawa tubuh luc untuk terduduk di pangkuannya. 

"Yang mulia".

Albert mengelus lembut pipi luc

"Maaf".

Luc menatap sang raja .

"Ya?".

Albert mengecup bibir luc sekilas .

Luc menunduk . Menyembunyikan rona merah pada pipinya .

Sial!

Bahkan hatinya berdegup begitu keras .

Ia takut sang raja akan mendengar .

Dagunya di apit.

Mendongak, menatap telak mata sang raja .

"Kau cantik Luc".

"Ugh, aku malu".

Luc memilih menyerukkan kepalanya pada dada bidang sang raja .



The king Of Algarash (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang