Luc membuka matanya .
Akhh
Nghhh
Ahhh
Pipinya bersemu mengingat yang semalam .
Ia malu .
Sebuah tangan melingkar begitu erat pada perutnya .
Luc mengatur nafas .
Mencoba untuk tenang .
Menyingkirkan tangan sang raja dari perutnya .
Amat perlahan .
Enggan membuat sang raja terbangun .
Luc beranjak .
Sedikit meringis . Lubangnya begitu perih .
Berjalan dengan tertatih .
Ia pastikan membawa jubah kali ini .
Memasuki kolam pemandian dengan perlahan .
Meninggalkan sang raja yang membuka matanya .
Albert tersenyum kecil.
Luc begitu menggemaskan .
Sebenarnya, ia sudah terbangun .
Hanya saja, terlampau malas untuk membuka mata .
Merengkuh tubuh luc begitu nyaman .
Saat luc beranjak, ia membuka mata .
Disuguhi luc dengan tubuh polosnya yang berjalan tertatih.
Ingin tertawa sebenarnya.
Luc berjalan dengan lucu .
Tak lama pintu terbuka .
Luc keluar dengan jubahnya .
Albert menyandar, menatap luc dengan lekat .
"Y-yang mulia".
"Kemari".
Maka tak lagi ada alasan bagi luc untuk menolak .
Berjalan dengan perlahan , sesekali meringis .
Luc berdiri dekat Albert.
Membawa tubuh luc untuk terduduk di pangkuannya.
"Yang mulia".
Albert mengelus lembut pipi luc
"Maaf".
Luc menatap sang raja .
"Ya?".
Albert mengecup bibir luc sekilas .
Luc menunduk . Menyembunyikan rona merah pada pipinya .
Sial!
Bahkan hatinya berdegup begitu keras .
Ia takut sang raja akan mendengar .
Dagunya di apit.
Mendongak, menatap telak mata sang raja .
"Kau cantik Luc".
"Ugh, aku malu".
Luc memilih menyerukkan kepalanya pada dada bidang sang raja .
KAMU SEDANG MEMBACA
The king Of Algarash (BOYXBOY)
Short StoryLuce Routen pemuda desa yang sialnya amat licik . "Menikahlah dengan orang yang tulus,hati yang tulus juga cinta yang tulus,yang mulia". Albert Valdimirogh Raja angkuh, tegas . Begitu kejam . "Tulus seperti apa yang kau maksud,Luce Routen".