Chapter 1

33.5K 2K 196
                                    

Luce Routen.



Jika bertanya pada penduduk desa bibury nama tersebut mungkin ini yang akan muncul dalam otak mereka .

Manis .

Mungil .


Bengal .


Dan

Licik .


Amat sangat licik .

Bocah bengal yang licik .


Dia, amat menyukai uang.


Tidak ia bukan perempuan matre .



Ia bahkan pemuda .


Hidup jaman perdeshh itu butuh otak licik oy



Itu jawab bocah luc tersebut.



Seperti sekarang.



Kepala desa memanggil bocah tersebut agar mau untuk mengantarkan buku ke perpustakaan dekat istana yang memang amat jauh butuh dua hari di tempuh dengan jalan kaki .



Yeah desanya bahkan belum mempunyai satupun kuda .



Desa bibury memang amat terpencil dan mungkin tak pernah ada yang tahu desanya ini .



Luce. Ah panggil saja luc.



Luce terlalu panjang . Begitu katanya .



Yeah bocah yang banyak permintaan.



Banyak tingkah .


Petakilan .

"Ayolah luc, tak ada yang tahu jalan untuk sampai ke perpustakaan dekat istana . Hanya kau".



Kepala desa jengah! .

Bahkan luc hanya tetap pada kegiatannya.



Memakan makanan mewah .

Daging sapi . Ayam . Dengan teh yang ia tahu mahal .

Tentu saja itu lebih menggiurkan mengingat luc jarang memakan hal tersebut.

Keluarganya terlalu tidak mampu .

Apa yang diharapkan?

Bahkan desanya pun serba kekurangan .

"Aku akan memberi imbalan".

Luc sontak berhenti mengunyah setelah mendengar kata imbalan .

Namun kembali acuh .

Oh tuhan!

Sungguh. Kepala desa sudah amat jengkel.

Luce . Licik . Suka sekali dengan ua---



"Dua kali lipat".

Luc tersenyum kecil lalu mengusap kasar bibirnya yang memang cara makan yang cukup bar-bar.



Ia lapar .



"Tiga".

Kepala desa menghela nafasnya kasar .

Bocah licik!

"Dua setengah".


Luc menggelengkan kepalanya dua kali "em em . Empat atau tidak sama sekali".

The king Of Algarash (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang