Luc memandang rajanya dengan tatapan tajam .
Sang raja tengah sibuk .
Banyak upeti yang meminta tanda kerajaan .
"Jangan memandang ku seperti itu. Aku suami mu".
Luc mendengus .
"Demi tuhan yang mulia, jangan membunuh mereka berdua".
Albert mengalihkan atensinya pada sang ratu .
Menatapnya dengan datar .
"Mereka bersetubuh dengan lelaki lain, menginjak harga diri seorang raja".
Luc menghela nafas .
"Kau bisa menceraikannya, menghukum dengan cara lain . Bukan membunuh seperti itu!".
"Kau berani meneriaki aku? Suami mu? Rajamu?".
Luc mengigit bibir bawahnya .
Takut sebenarnya .
Begini, ia memang licik .
Namun, ia tak mengira sang raja akan semengerikan ini .
Ia memang menginginkan kedua sering tersebut di hukum .
Tapi bukan hukum gantung .
Ia masih punya hati .
"Mereka mengkhianati ku".
Luc memandang sang raja .
"Kau merasa dikhianati? Kau mencintai mereka?".
Entah, luc merasa sakit .
Hati .
Ia tak menyukai ketika berasumsi sang raja . Suaminya
Mencintai orang lain .
"Aku tidak".
Luc tersenyum kecil .
"Benarkah? . Kau iya".
"Berhenti berdebat, aku sedang tak ingin berselisih dengan mu. Lebih baik kau ke kamar . Tunggu aku disana".
"Tidak sebelum kau membatalkan hukuman gantung itu".
Albert menghela nafas.
Memijat pelipisnya .
"Keputusan ku bulat! Cepat masuk kamar mu dan tunggu aku!".
Nadanya naik satu oktaf .
Ia mencoba menguasai emosinya .
"Aku bilang tak mau!!".
Plakk
Luc terkejut .
Luc memegang pipinya .
Perih .
Menatap tak percaya pada sang raja .
Tersenyum culas.
"Ah, maafkan hamba yang mulia. Hamba mohon undur diri".
Luc membungkuk hormat .
Berjalan menjauh .
Meninggalkan Albert yang menatap tak percaya pada tangannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
The king Of Algarash (BOYXBOY)
Short StoryLuce Routen pemuda desa yang sialnya amat licik . "Menikahlah dengan orang yang tulus,hati yang tulus juga cinta yang tulus,yang mulia". Albert Valdimirogh Raja angkuh, tegas . Begitu kejam . "Tulus seperti apa yang kau maksud,Luce Routen".