Part 4

8K 430 2
                                    

Happy reading ❣️❣️

****

Tidak ada yang lebih membahagiakan seorang wanita, selain mendapatkan imam yang mampu membimbingnya meraih cinta Sang Rahim. Jika pepatah mengatakan bahwa Jodoh adalah cerminan diri, maka benar itu adanya. Sudah sepantasnya setiap orang dimuka bumi ini memperbaiki diri dari hari ke hari. Memperbaiki akhlak yang semakin bobrok layaknya bumi yang sudah semakin tua berjalan menuju kehancuran nya.

Sama halnya dengan Zahra. Pernikahan yang tidak pernah dibayangkan ini memang begitu cepat menyapa. Tapi diluar semua itu, dia sangat bersyukur. Bersyukur karena jodoh yang dipilihkan orang tuanya merupakan satu diantara segelintir lelaki dengan akhlak yang baik, insyaaAllah. Bersyukur karena lelaki yang taat pada Rabb ini menjadi pendamping nya didunia dan juga disyurga nantinya, setidaknya itulah harapan pertama Zahra setelah qabul terucap atas dirinya.

Tepat pukul 3 dini hari, kelopak mata yang ditumbuhi bulu mata yang lentik itu terbuka. Begitulah kebiasaan Zahra dari dulu. Meskipun dia baru terlelap pukul setengah satu tadi, namun kebiasaan tetap lah kebiasaan. Jam berapapun ia terlelap, selalu pukul 3 subuh ia terbangun untuk melakukan Shalat Tahujjud. Sangat rugi menurut Zahra, ketika seorang hamba melewatkan kesempatan yang sudah diberikan Allah itu. Shalat Tahujjud sangatlah besar keutamaannya, bahkan ada hadist yang mengatakan bahwa Allah turun kelangit dunia di sepertiga malam terakhir untuk melihat apakah masih ada hambanya yang bangun dan bermunajat padanya.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ 
Tuhan kita yang Maha Agung dan Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia ketika telah tersisa sepertiga malam terakhir. Ia berfirman: Siapakah yang berdoa kepadaku, maka aku akan mengabulkannya, Siapa yang meminta kepadaku, maka aku akan memberikannya. Siapa yang memohon ampun kepadaku maka akan Aku ampuni. (HR. Bukhari-Muslim)

(Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/94701/makna-allah-turun-ke-langit-dunia-di-sepertiga-malam-terakhir)

Suara air mengalir terdengar menggema dari arah kamar mandi. Nampaknya ada sosok yang sedang menggunakan bilik kecil itu. Gus Yas, siapa lagi orangnya. Ketika terbangun tadi, Zahra memang melihat sisi ranjang sebelahnya kosong. Mungkin sedang ambil wudhu, pikirnya. Pemikiran tersebut kembali memunculkan rasa syukur dalam diri Zahra. Betapa beruntung dia disandingkan dengan lelaki seperti Hanif Yasser Syathibi ini. Meskipun sangat lelah, dia tetap bangun untuk mendirikan sunnah 2 rakaat itu.

Bergegas Zahra bangkit dari kasur menuju lemari pakaian, mengambil baju koko abu muda dan kain sarung beserta peci. Lalu meletakkan seperangkat pakaian tersebut diatas kasur. Setelahnya Zahra melangkah ke dekat sofa, lalu membentangkan sajadah disana. Ketika akan membentangkan sajadah kedua dibelakang sajadah pertama, gerakan Zahra terhenti.

"Apakah Gus Yas mau menjadi imamku? Nanti sajalah, lebih baik ditanya dulu"

Begitulah pemikiran yang muncul dibenak Zahra. Diletakkannya sajadah tersebut diatas sofa lalu disusul dengan suara pintu kamar mandi terbuka. Disana berdiri Gus Yas dengan raut terkejut beberapa saat. Tidak menyangka kalau Zahra sudah bangun. Sebenarnya sebelum mengambil wudhu, Gus Yas sudah akan membangunkan Zahra. Tapi urung ia lakukan. Selain karena tidak tau cara membangunkannya, tapi juga mengingat pukul berapa gadis itu tidur tadi malam. Fakta yang ada, sebenarnya Gus Yas belum tidur ketika Zahra kembali dari dapur. Hanya ingin memastikan bahwa gadis itu kembali ke kamar setelah bercengkrama dengan Mbok Jum.

When Gus Meet NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang