Part 7

8K 474 35
                                    

Don't forget to vote and comment:)

*****

"Hayo!!! kenapa senyum senyum??" Ucap Rahma.

Zahra yang sedang mencuci piring bekas makan mereka sontak saja terkejut. Berpikir sejak kapan Rahma ada di dapur? Perasaan ketika sampai tadi Zahra tidak melihat siapa siapa.

"Gak papa kok, Mbak" kilah Zahra. Ya kan gak mungkin dia mengaku alasan dia senyum senyum sendiri.

"Kalo quotes yang Mbak baca, gak papa wanita itu berarti ada apa apa. Jadi, kenapa? Ayoloo" seperti nya ipar Zahra ini terserang virus baper karena quotes.

"Oalah, Mbak. Aku serius, ga ada apa-apa. Lagian sejak kapan, Mbak baca Quotes baper seperti itu. Geli tau Mbak, haha" jawab Zahra balas mengejek.

"Geli apa toh, Ra. Coba deh sekali sekali kalau lagi ada waktu luang, baca hal hal mengenai perasaan seperti itu. Tidak ada salahnya kan? Mana tau nanti kamu menemukan resep untuk meluluhkan Mas mu itu"

"Sudah seperti makanan saja pakai resep. Lagian ya Mbak, apa toh yang mau diluluhkan? Ada ada saja Mbak ini. Oh iya, Aisyah sudah bangun Mbak?"

"Mengalihkan pembicaraan saja kamu. Tuh, Aisyah sedang main bersama Mas Zafran. Sepertinya ada Abi Ummi juga. Yasudah sana, sepertinya gadis kecil itu juga rindu dengan suara berisik Bundanya ini."

"Kalau gitu Zahra ke Aisyah dulu ya, Mbak"

"Iya, awas jangan sampai menangis, Ra."

"Ya enggak lah Mbak. Bunda kan baik, hehe" setelah itu Zahra berlalu keluar dapur menuju princess kecil itu.

****
"Assalamu'alaikum anak Bunda" ucap Zahra mendekati Aisyah yang seketika menginterupsi kegiatan Aisyah. Disana terlihat Abi, Ummi, Mas Zafran, dan tentu saja Si kecil Aisyah sedang bercengkrama.

"Alaikunsalam. Ndaaa" jawab Aisyah yang saat itu berada di pangkuan Ummi seketika turun 'mengejar' Bunda nya. Bukan mengejar orang dewasa, tapi tau kan lari anak kecil seperti apa? Antara melangkah dengan jatuh, menggemaskan sekali kemudian menghambur ke dalam pelukan si empu.

"Sayangnya Bunda. Lagi apa Nak?" Tanya Zahra menatap si kecil.

"Main, nda."

"Main? Main sama Eyang yaa?"

"Iyaa Nda"

"Aisyah kangen nggak sama Bunda?" Pancing Zahra.

"Angen?"

"Iya, kangen. Kangen nggak sama Bunda?"

"Angenn Ndaa. Becok agi kita cilam buna Eyang yok Ndaa?"ajak Aisyah.

"Siram bunga Eyang?"

"Iyaa, buna mawal"

"Oke Cantik. Besok kita siram bareng bareng yaa"

"Nak Yas, kemari Nak" ucap Abi melihat ke ujung tangga yang ada dibelakang Zahra. Hal itu sontak menginterupsi percakapan princess Aisyah dengan Bundanya.

Yas yang dipanggil pun berjalan mendekat ke arah sofa ruang tamu. Kemudian duduk di sofa single di depan Aisyah dan Zahra.

"Aisyah, salam dulu sayang sama Ayah?"

"Yah?" Ucap Aisyah bingung. Bagaimana tidak Bingung, selama ini dia tidak pernah memanggil Ayah pada siapapun dirumah ini. Mas Zafran saja dipanggil Abi.

When Gus Meet NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang