.Ella mencengkram dress selutut longgar yang ia kenakan saat ini dengan cemgkraman yang sangat kuat, untuk menyalurkan rasa takut, was-was, dan tak nyaman yang menghantui telak dirinya saat ini.
Kedua manik cokelat teduhnya, sedari satu menit berlalu tak berani melirik kearah suaminya, yang sepertinya masih berdiri membeku di samping kanan ranjang yang Ella tempati saat ini.
Sedangkan seorang dokter wanita, yang melakukan rangkaian USG pada kandungannya beberapa saat yang lalu, kini tangannya dengan terampil membersihkan sisa gel yang ada di perut Ella dengan raut wajah tak nyamannya.
Ya, tak nyaman, karena beberapa saat yang lalu, di saat dokter itu menyebutkan, dan menunjuk jenis kelamin anak pasiennya pada layar monitor.
Hanya keheningan yang ia dapatkan, dan wajah datar serta memerah dari seorang laki-laki yang berdiri tepat di sampingnya dengan wajah yang bahkan hampir bersentuhan dengan layar monitor. Tak sabar menanti gambar anaknya untuk ia lihat dalam jarak yang dekat.
Dan bagai bom yang meledak. Di saat kata ' selamat, calon anak ibu, dan bapak berjenis kelamin perempuan', laki-laki yang pastinya adalah suami pasiennya Ella, langsung menarik wajahnya yang sangat dekat dengan layar monitor, menatap dirinya dengan tatapan seakan ingin membunuh, seakan kata-kata yang dokter itu ucapkan adalah kata-kata keramat untuknya.
Dan dengan profesionalnya, dokter perempuan yang berusia 40-an tahun itu, tanpa bertanya, mengapa ia mendapatkan tatapan seperti itu dari suami pasiennya. Menjelaskan dengan cepat, dan menyuruh agar suami pasiennya melihat lagi kearah layar monitor. Agar memperhatikan dengan jelas, dan detail sekali lagi pada layar yang menampilkan anaknya yang tumbuh sehat di dalam sana. Usia kandungan pasiennya Ellah juga sudah masuk lima bulan.
Jelas, sudah dapat di lihat dengan jelas jenis kelaminnya, dan bayi yang di kandung Ella tadi, seakan ingin mengekspos dirinya di dalam sana, kalau ia adalah seorang bayi perempuan, alat vitalnya terpampang dengan jelas di layar monitor. Dalam cetakan juga, terlihat jelas, kalau bayi itu merupakan seorang bayi perempuan.
Dokter itu tau, beberapa kali bahkan sering ia mengalami hal seperti saat ini dengan beberapa pasiennya yang lain.
Masalah jenis kelamin anak. Tapi, sepertinya pasangan suami isteri yang ini yang paling parah.
Jelas, yang laki-laki, suami pasiennya Ella sepertinya tidak suka, ah kata itu terlalu kasar. Suami Ella ingin anak laki-laki, mengharap anak yang di kandung isterinya adalah seorang bayi laki-laki.
Tapi, sayang. Malah bayi perempuan'lah yang di kandung isterinya.
Pelan-pelan, tak tahan dengan keheningan yang tercipta sejak beberapa menit yang lalu. Rasa panas juga ikut yang di tengkuknya, karena tatapan tajam dari orang di belakangnya, yang bahkan mundur seakan menjauh dari pembaringan isterinya, Serkan, yang sedang menatap dirinya tajam di belakang sana.
Sudah cukup, perut Ella sudah bersih dari sisa gel. Domter Liliana juga tak kuasa dengan keheningan yang tercipta dalam tuang kerjanya kali ini. Dokter Liliana akhirnya membuka suara pada Ella yang terlihat terkejut.
Ya, wanita itu sepertinya melamun atau pikirannya entah berada di mana saat ini.
"Sudah selesai, Bu. "Ucap Dokter Lilian dengan nada lembut, dan hangatnya.
Ella menatap seperti orang bingung pada dokter Liliana, dan mendapat senyum menenangkan dari sang dokter.
"Sudah selesai, Bu. Perut ibu sudah bersih dari sisa gel, "Ucap Dokter Liliana sekali lagi, masih dengan nada hangat, dan lembutnya.
Ella menganggukan kepalanya kaku dengan senyum tak enak yang terbit begitu terpkasa, dan terlihat lirih kali ini pada dokter Liliana.
Tak lupa, kedua matanya menatap dengan tatapan takut-takut kearah wajah suaminya, yang masih datar, bahkan lebih datar di saat dokter Liliana yang mengumumkan, dan menunjuk jenis kelamin anak mereka dilayar monitor tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy (Repost)
RandomElla, adalah gadis desa yang awalnya sangat beruntung karena di peristeri oleh seorang laki-laki tampan, dan kaya pemilik sebuah perusahaan ternama di kota. Tapi, ternyata Ella tak seberuntung itu, di saat suaminya... laki-laki yang mengaku jatuh c...