tiga belas.

17K 1.4K 151
                                    

***

Ella menyisir rambutnya dengan gerakan pelan, dan lembut. Kedua matanya menatap kosong kearah pantulan dirinya yang ada di dalam cermin di depannya.

Suaminya masih mandi di dalam kamar mandi sana. Terdengar dari suara gemercik air yang mengisi keheningan, dan kesunyian dalam kamar mereka yang lumayan luas saat ini.

Pikiran, dan perasaan Ella kacau saat ini. Sms dari Sharon tadi sangat ambigu.

Dan... dengan piciknya pikiran Ella entah kenapa mengarah pada hal itu. Jasa? Jasa menyewa rahimkah maksud Sharon?

"Nggak! Nggak mungkin! Mas Serkan nggak mungkin setaga, dan sebejat itu sama aku."

"Nggak mungkin! Pasti karena pekerjaan yang lainnya "Gumam Ella pelan dengan kepala yang terlihat menggeleng keras saat ini.

Menolak pikiran buruk, dan picik yang menghampiri pikiran, dan hati kecilnya saat ini. Membuat hatinya di dalam sana sakit sendiri karena pikiran bodoh, dan kecurigaannya yang luar bisa hebat. Hebat, dan bodoh.

"Kamu bodoh, dan terlalu curigaan."Ella bahkan terlihat memukul-mukul kepalanya berkali-kali dengan frekuensi yang lumayan keras.

Bahkan Ella terlihat ingin menjambak rambunya yang sudah di sisir rapi, tapi urung di lakukan wanita itu. Karena ada tangan besar, dan lebar seseorang yang terasa dingin, dan basah menahan kuat pergelangan tangannya saat ini.

"Kamu kenapa?"Tanya suara itu dengan nada cemasnya. Membuat tubuh Ella dalam sekejap menegang kaku.

Mulutnya hampir saja menyemburkan pertanyaan, dan pernyataan tentang SMS Sharon yang masuk ke dalam ponsel suaminya sepuluh menit yang lalu.

"Kamu sakit kepala?"Serkan membalikkan lembut tubuh Ella agar Ella menghadapnya.

Kening Serkan terlihat berlipat bingung saat ini, melihat wajah bingung, dan kusut isterinya.

"Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?"Tanya Serkan dengan nada cemas yang berkali-kali lipat cemas kali ini.

Tapak tangannya yang dingin, segera menyentuh kening Ella. Hangat, suhu badannya normal.

"Kamu nggak sedang membohongiku kan, Mas. Kamu... Kamu nggak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, kan, Mas?"Tanya Ella pelan akhirnya. Menatap kedua manik hitam pekat suaminya dengan tatapan yang sangat dalam, membuat Serkan semakin menatap dengan tatapan bingung, dan bertanya-tanya pada Ella.

"Bohong? Menyembunyikan sesuatu dari kamu? Nggak ada!"

"Kamu tau gimana aku, Sayang. Selama menikah, setiap hal kecil yang terjadi, dan aku lakukan di luar rumah, dan tanpa kamu selalu aku ceritakan sama kamu, kan? Sebelum kita tidur? Aku nggak punya rahasia apa-apa."Serkan berucap dengan nada sungguh-sungguh, dan terlihat menggelengkan kepalanya kuat.

Menolak tuduhan isterinya barusan.

"Kamu bohong, Mas. "Ucap Ella pelan dengan raut wajah kecewanya.

Serkan menjambak rambutnya yang masih basah kasar. Melihat kedua mata isterinya yang hampir mengeluarka airnya saat ini.

"Aku akan minta maaf, dan mohon ampun sama kamu. Tapi katakan dulu, apa kebohongan Mas yang akhirnya di ketahui oleh kamu saat ini. Katakan, jangan menangis seperti ini."Ucap Serkan pelan, menahan amarah yang ingin meledak. Melihat air mata isterinya yang akhirnya luruh dengan mulus di kedua mata indahnya, dan membasahi telak kedua pipi lembut kemerahannya.

"Mas, aku butuh uang. Kasih bayaranku 50% dulu ya, Mas. Untuk bayar jasa aku. Tenang, pasti Mas akan mendapatkan apa yang Mas ingin selama ini."Ucap Ella dengan suara tertahannya. Mengingat ada anaknya Mawar yang masih tertidur dengan lelap di atas ranjang sana.

"Itu SMS dari Sharon ke ponsel, Mas. Bayar jasa apa? Bayar jasa untuk sewa rahim dia? Tega kamu, Mas!"

Tubuh Serkan terlihat menegang kaku, dengan kedua mata yang menatap tak percaya pada Ella saat ini.

"Kalau benar itu maksud SMS Sharon. Aku mau kita pisah! Kita cerai saat ini juga!"

Mendengar ucapa dengan nada lantang, dan yakin Ella barusan. Membuat tubuh Serkan seribu kali lebih menegang kaku menatap Ella dengan tatapan takutnya.

Sharon sialan!

Tbc !

ELLA KERAS BROW.HEHEHE

Suka Ella tegas ?😆

Gimana, cerai Ella dan Serkan?😅

Ada yg baca? 😉

Besok pagi lagi ya, updatenya. 😊

03-04-2020-21:31

Baby Boy (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang