sebelas.

18.9K 1.3K 117
                                    

.
..mdmd


Happy reading and  thank you☺

Seharusnya Ella luluh, dan sudah mau memaafkannya. Ia sudah berlaku lembut bahkan untuk kesekian kali setelah dua tahun anak mereka Hanin masuk sekolah, ia yang mengantar, dan tadi Serkan yang mengantar  Hanin bukan supir. Tapi, kenapa wanita itu terlihat semakin marah, dan sama sekali tak ingin melihat wajahnya saat ini, hm?

Ia bagai laki-laki bodoh, dan bagai seekor anak ayam yang mengikuti induknya, mengikuti setiap langkah Ella sedari empat puluh menit yang lalu.  Bahkan ia harus rela bolos kerja hari ini, takut apabila masalah ini di biarkan, ia tak menjelaskan lebih lanjut tentang ucapan kejamnya minggu  lalu, akan membuat Ella takut, dan salah paham berkepanjangan   padanya.

Tapi, detik ini, kedua tangan Serkan terlihat mengepal erat di bawah sana. Di saat kedua manik hitam pekatnya melihat pergerakan Ella yang seakan tak sudi, tubuhnya yang ingin memakai baju setelah wanita mandi beberapa menit untuk membilas tubuhnya yang berkeringat.  Di palingkan darinya, bahkan wanita itu terlihat kaget di depan sana melihat keberadaannya di atas ranjang mereka saat ini.

Ella mengira Serkan sudah bosan mengikutinya, dan balik berangkat bekerja. Tapi, ternyata laki-laki itu masih ada di dalam kamar mereka. Duduk dengan wajah muram di atas ranjang, tapi detik ini, Serkan sudah berada di depannya.  Memegang sedikit kuat pergelangan tangannya, menahan tubuhnya yang hanya di lindungi  oleh selembar handuk ingin masuk kembali ke dalam kamar mandi, menghindar dari suaminya, apalagi keadaannya, dapat membuat, ah sial!

"Lepaskan tanganku!"Desis Ella sambil meronta kecil.

Sayang ucapan yang terdengar  dingin  di kedua indera pendengar  Serkan barusan semakin membuat Serkan mengeratkan  pegangannya pada pergelangan tangan Ella.

"Katakan, apa salahku, baru aku melepaskan tanganmu."Ucap Serkan dengan nada, dan raut wajah yang di buat tenang sebisa mungkin.  Menahan amarah, dan egonya yang terluka melihat kedua tangan isterinya yang sedang menutupi bagian dadanya, karena handuk yang menutup tubuh bagian atasnya sudah  melorot hampir  jatuh.

Ia bukan seorang pemerkosa, dan laki-laki asing bagi Ella? Melihat Ella yang memperlakukannya seperti itu, benar-benar mencoreng harga dirinya saat ini, dan membuat egonya terluka.

"Lepas, lepas aku mau make baju. Aku kedinginan."Ucap Ella pelan, melihat raut wajah menyeramkan suaminya saat ini, kedua mata yang merah, dan wajah yang sudah sangat memerah saat ini.

Serkan diam,  melonggarkan cengkramannya di tangan Ella.

"Hanin nggak mungkin bisa sebesar ini. Kalau mau mendengarkan kata orang, tolong jangan mendengarkannya hanya setengah-setengah. "Ucap Serkan pelan.

Kedua tangan  lebar, dan kekarnya dengan lembut merangkum hangat kedua bahu putih mulus Ella yang segar, dan terasa dingin saat ini di telapak tangan besar, dan lebarnya, membuat aliran darah Serkan terasa memompa lebih cepat di dalam sana. jantungya  juga dalam sekejap berdetak dengan laju tak normal, dan pusat intinya di bawah sana, kalian pasti tau.

Tapi, Serkan harus meluruskan semua ini, menghapus pikiran licik Ella tentang dirinya karena kata-kata yang tak sempat ia ucapkan semua minggu lalu.

"Andai... Andai wanita lain yang menampung anakku di dalam  rahimnya, dan aku mengetahui jenis kelaminya perempuan, aku pastikan anak itu tidak akan pernah melihat dunia ini, Ella."

"Itu sumpah, dan janjiku pada seseorang,"Ella yang menunduk, mengangkat pandangannya pelan, menatap  dengan tatapan was-was kearah wajah suaminya yang terlihat  berkeringat banyak  saat ini.

"Seseorang yang sangat aku sayangi, cintai, dan hormati."Bisik Serkan dengan raut wajah getirnya.

"Mas, maksu---"

"Ssst, dengarkan dulu."Serkan meletakkan lembut  jari telunjuknya di depan mulut, Ella. Agar Ella diam, dan mendengarkan dulu ucapannya.

"Andai aku tidak mencintai kamu. Hanin, bayi yang ada dalam perut kamu saat ini pasti sudah lenyap sejak lama, sebelum Hanin melihat dunia yang kejam ini. Tak peduli walau mereka adalah darah dagingku. Aku... Aku, dan orang itu menginginkan aku memiliki anak laki-laki walau hanya satu orang saja. Andai Hanin laki-laki, aku nggak sudi membiarkan, dan membuat kamu hamil lagi. Menempatkanmu dalam keadaan di antara hidup, dan mati. Sakit yang tak terkira dalamnya. Membuat aku memiliki anak perempuan, nggak akan aku biarkan, Ella!"

"Cukup satu anak laki-laki, dan aku akan memburunya  sampai dapat. Apabila wanita lain,  Andai  aku tak pernah bertemu denganmu. Anak-anak yang tak diinginkan olehku itu akan mati."

"Tapi  aku bertemu kamu. Hati  aku, pikiran, dan jiwa aku sudah berkhianat dengan membiarkan dua anak perempuan bahkan tiga anak perempuan dengan yang kamu kandung saat ini hidup, dan melihat dunia ini.  Bahkan hati aku lancang,  mulai suka, dan jatuh cinta pada anakku, Hanin."Ucap Serkan dengan geraman tertahannya.

Bahkan Serkan terlihat mengacak rambutnya kasar saat ini. Menggambarkan betapa frustasi, dan besar  beban yang di tanggung laki-laki itu.

"Mas... kenapa begitu? Apa yang salah dengan anak perempuan? Ini anak kamu mas? Sama siapa orang itu? Orang  yang Mas maksud itu siapa?"Tanya Ella dengan nada pelanya.

Serkan yang menatap lantai dengan tatapan kosong selama beberapa detik, mengangkat  pandangannya, menatap Ella denga tatapan yang mampu membuat kedua lutut Ella terlihat bergetar kecil di bawah sana.  Ella... Ella merasa takut saat ini pada suaminya.

"Akan aku ceritakan semuanya tentangku, tentang masa laluku, ketidaksukaanku pada anak perempuan bahkan seluruh perempuan di dunia ini kecuali kamu. Tapi... aku ingin bertanya pada kamu...sebelumnya, Ella."Ucap Serkan pelan.

Ella terlihat menelan ludahnya susah payah. Menatap Serkan dengan tatapan was-wasnya.

"Jangan membuatku takut seperti ini, Mas."Bisik Ella akhirnya  tak kuasa melihat raut wajah Serkan  yang horor, dan menakutkan saat ini.

"Apakah kamu setuju, dan mengijinkan  aku untuk menyewa rahim wanita lain yang bisa mengandung anak laki-laki untukku? Kamu setuju? Kalau kamu mau, dan setuju,  Mas... Mas akan menceritakan semuanya sama kamu. "

Tbc !

Cerita Baby boy sudah ada di playbook. Yg nggak sabar pengen baca lengkap bisa beli dan download di playbook😇

Note : akan di up sampai tamat di wattpad kakak2. Save ya kak😊😇😇😇

Baby Boy (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang