tiga

24.1K 1.6K 118
                                    

Apa yang salah apabila ia mengandung seorang anak perempuan saat ini?

Tolong, katakan apa yang salah?

Mau anak laki-laki ataupun  anak perempuan sama saja menurut Ella. Sama-sama rejeki pemberian Tuhan yang patut di syukuri.

Di luar sana, masih banyak yang belum seberuntung dirinya, Ella meyakini hal itu, karena ada banyak sekali pasangan-pasangan  di kampungnya yang berharap hamil tapi tak kunjung-kunjung hamil. Seharusnya... Seharusnya suaminya bisa berfikir sedikit lebih dewasa, dan patut bersyukur karena di berikan oleh Tuhan di atas sana kenikmatan yang luar biasa besar. Seorang bahkan sudah tiga orang anak dengan yang sedang  ia kandung saat ini.

Tapi, suaminya? Suaminya malah menginginkan anak laki-laki. Dan Ella tidak bisa berbuat banyak untuk mewujudkan keinginan suaminya itu. Itu  kuasa Tuhan, dan takdir hidup mereka yang jelas sudah di atur oleh Tuhan di atas sana.

Ella tau, sedari awal setelah ia melahirkan kedua anaknya. Tatapan suaminya langsung redup, sinar riang, dan raut bahagia di wajahnya langsung lenyap seketika, di saat suaminya yang dengan suka cita, semangat tinggi berbalur rasa cemas, dan khawatir menemani dirinya berjuang dalam mengeluarkan kedua anaknya saat itu, ikut menguatkan dirinya di sampingnya.

Menggenggam tangannya seerat mungkin, di saat rasa sakit semakin menikam dirinya, dan genggamannya sangat-sangat erat di saat ia mendorong sekuat tenaga bayi-nya, tapi pada saat itu, detik itu, setelah dokter mengatakan ' selamat, anak pertama bapak, dan ibu seorang puteri,. Genggaman suaminya di tangannya langsung  renggang bahkan terlepas begitu saja.

Menatap Ella dengan tatapan kecewanya, tapi pada saat itu suaminya tak menyerah. Masih ada satu bayi bukan yang harus keluar dari dalam perutnya, perut isterinya. Kembali, suaminya menggenggam sangat erat tangannya. Berbisik-bisik dengan bisikan yang lumayan keras, memohon pada Tuhan agar anak keduanya yang keluar berjenis kelamin laki-laki.

Sayang, suaminya tak mendapatkan apa yang ia inginkan. Karena yang keluar dari perutnya, adalah seorang anak perempuan cantik, dan  mungil lagi, dan anak  keduanya dengan menyedihkan, di saat umurnya baru dua bulan, di panggil Tuhan karena suhu badannya yang tinggi, dan kejang-kejang di tengah malam, dan lansung meninggal di tempat pada saat itu juga.

Membuat rasa kecewa suaminya, sedikit menyusut, menerima dengan sedikit tak semangat mungkin tak ikhlas anaknya Hanin pada saat itu. Walau pahit, Ella tetap mengingat ulang, dan mengenang kenangan sedikit pahit itu dulu.

"Sudah sampai, Ma."Hanin yang diam sedari membuka suara, tapi kedua matanya menatap, dan melirik dalam diam kearah mamanya yang terlihat melamun sedari tadi.  Menggoyangkan lembut tangan mamanya, membuat lamunan panjang Ella buyar.

"Kenapa sayang?"

Ella menatap anaknya Hanin dengan tatapan  dalamnya, dengan senyum yang perlahan tapi pasti ikut terbit di kedua bibirnya. Agar wajah getir, dan sedihnya tak terekspos sepenuhnya pada anaknya Hanin.

Tapi, Sayang. Hanin melihatnya dalam diam wajah sedihnya sedari tadi. Tapi, anak itu hanya diam saja. Tanpa ingin menganggu mamanya sedikit'pun.

"Uang untuk bayar taksi." Hanin mengulurkan  dengan lembut dua lembar uang kertas berwarna merah pada mamanya, uang pemberian papanya,  yang di terima Ella dengan lembut, dan melempar senyum terimah kasih pada anaknya Hanin.

"Papa jahat, Ma. Hanin  nggak suka, dan benci sama Papa.  "Teriak Hanin keras, dan anak itu bahkan berlari dengan kencang,  meninggalkan Ella yang sedang  membayar ongkos pada supir taksi.

Anaknya Hanin? terus berlari walau sudah ia panggil berkali-kali.

"Mama suka kamu berbicara seperti tadi. Biar rasa sakit yang kamu rasakan selama ini, nggak kamu pendam sepenuhnya."

Orang bodoh saja tau, betapa tak acuh, dan  tak dekatnya   Serkan dengan anaknya Hanin selama ini.

Apakah ia bodoh,  karena terus bertahan  selama ini dengan laki-laki yang tak suka, dan tak menginginkan anaknya dengan utuh selama ini?

Tbc !

Endingnya gimana nanti?

Sad ?

Happy?

Biar aku bisa atur karakter si Serkan. Biar nggak kejam2 amat😆😅

Ada yg baca?😅

Kasih semangat dong😴 ide banyak sekali bahkan sampai tamat. Tapi, nggak semangat😴💪

Up nanti malam lagi, ya.😉

29-03-2020-18:08 Minggu

Baby Boy (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang