Serkan tersentak kaget di saat ada sepasangan tangan mungil, dan hangat yang melingkari dengan lembut, dan hangat perut kekar berototnya saat ini dari belakang.Serkan memejamkan matanya lembut di saat aroma harum yang menyenangkan menyapa telak indera penciumannya kali ini. Jelas, aroma isterinya yang sedang memanjakan penciumannya saat ini.
"Dia manis, dan sangat menggemaskan, Mas?"Bisik Ella lembut dengan wajah yang sudah tenggelam dalam di belakang punggung lebar suaminya.
Dan dapat Ella rasakan, betapa tegang, dan kaku tubuh suaminya di saat setelah ia mengatakan tentang anak perempuan mereka, Hanin.
Bahkan suaminya Serkan dengan pelan-pelan mencoba melepaskan pelukan Ella di tubuhnya tapi Ella tak menyerah, semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh suaminya. Membuat Serkan pasrah dengan perasaan yang sangat tak nyaman, dan resahnya saat ini.
Perut buncit Ella membuat ia terganggu juga di belakang sana. Punggungnya terasa geli sekaligus merinding.
Dalam perut isterinya ada anak perempuan yang sedang tumbuh di sana, Demi Tuhan, dan itu...itu membuat Serkan rasanya ingin menjauh sejauh mungkin dari isterinya, Ella. Tapi, Ella malah memeluknya sangat erat, dan Serkan tak ingin membuat Ella isterinya terluka. Anaknya terluka tak apa! Tapi, isterinya Ella? Serkan tak akan sanggup. Walau... walau nanti, Serkan jelas akan melukai Ella kalau misalnya Ella menolak untuk menyetujui permintaannya nanti.
"Aku nggak tau, memgapa Mas tidak suka dengan anak kita Hanin? Bukan hanya Hanin tapi anak yang masih ada dalam perutku juga saat ini? Mas nggak suka kan?"Bisik Ella terdengar sedih kali ini, membuat tubuh tegang Serkan perlahan sudah mulai lemas.
"Apa bedanya anak perempuan sama laki-laki? Sama aja, Mas. Sama-sama pemberian Tuhan. Sama-sama akan menjadi penerus keturunan, Mas. Darah daging Mas, dan aku."Bisik Ella lagi, kali ini dengan penuh emosional.
Terlihat dari raut wajah Ella seperti orang yang hampir menangis saat ini, bahkan tubuhnya terlihat bergetar kecil; dan dapat di rasakan oleh suaminya Serkan. Membuat Serkan kali ini, melepaskan dengan paksa pelukan Ella di tubuhnya. Membalikkan badannya untuk menatap wajah isterinya yang pasti dalam beberapa menit atau bahkan detik yang akan datang sudah menangis.
"Lihat, Mas. Betapa kasian anak kita Hanin selama ini. Dia bingung, dan bertanya-tanya, kenapa papanya nggak seperti Papa Bella. Papa lain yang ada di dunia ini. Yang sudi, dan mau main dengannya, perhatian dengannya, memeluknya, menciumnya, memanjakkannya. Beban Hanin anak kita yang masih kecil berat, dan batinnya terluka karena papa kandungnya sendiri "Desis Ella tajam dengan tatapan yang berani menatap suaminya dengan tatapan benci, dan Serkan tak suka melihat tatapan penuh benci itu ada di kedua mata isterinya, apalagi jenis tatapan benci yang di layangkan isterinya saat ini, untuk dirinya. Sialan!
"Kamu mau aku cium, dan peluk Hanin? Oke!"Ucap Serkan dengan nada datarnya, melihat air mata sialan sudah mengalir dari kedua mata isterinya saat ini.
Dan serkan tak suka melihat ada air mata yang mengalir dari kedua mata isterinya, tapi dengan sialannya, dirinya, Serkan akan membuat isterinya lebih banyak mengalirkan air matanya lagi nanti, setelah ia---.
"Aku akan menciumnya, Ella. Hentikan tangisanmu."Desis Serkan kali ini dengan telapak tangan yang menghapus lembut kedua pipi basah Ella.
Ella menutup mulutnya kuat, menahan isakan yang ingin pecah, melihat suaminya yang saat ini.
Dengan susah payah ingin mencium kening anaknya Hanin yang sudah terlelap saat ini.
Ella semakin membekap mulutnya kuat, di saat kedua bibir sedikit tebal kecoklatan suaminya yang selalu mencumbu lembut setiap jengkal kulitnya, saat ini mencium, dan menyentuh dengan raut jijik kening anaknya Hanin.
Cup!
Serkan...Serkan suaminya untuk pertama kalinya setelah Hanin besar, dan berusia lima tahun, baru di cium oleh suaminya. Dan ciuman itu hanya berlangsung hanya beberapa detik saja. Dan dengan raut yang terlihat jijik. Hati Ella sebagai seorang ibu, dan peremluan sakit melihat cara suaminya yang memperlakukan anaknya Hani, dan seorang peremuan seperti itu. Apa yang salah dari anaknya, Hanin? Apa yang salah dengan anak perempuan?
"Mas...."Panggil Ella marah, menatap suaminya dengan tatapan yang semakin benci.
"Tolong, jangan memaksaku untuk melakukan hal yang sama lain kali, aku tidak bisa, dan mampu melakukannya. Kamu tidak tau apa-apa tentangku isteriku. Tapi detik ini, kamu harus tau, seharusya, di saat aku mengetahui kalau bayi yang kamu kandung adalah bayi perempuan, dulu. Detik itu juga seharusnya dia sudah lenyap, dan Hanin tak pernah melihat dunia ini. Begitupun dengan bayi perempuan yang ada dalam kandunganmu saat ini. Seharusnya dia sudah mati, sejak beberapa jam yang lalu!"
Tbc !
Satu kat untuk Serkan?
01-03-2020-09:54
![](https://img.wattpad.com/cover/218303702-288-k219945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy (Repost)
AcakElla, adalah gadis desa yang awalnya sangat beruntung karena di peristeri oleh seorang laki-laki tampan, dan kaya pemilik sebuah perusahaan ternama di kota. Tapi, ternyata Ella tak seberuntung itu, di saat suaminya... laki-laki yang mengaku jatuh c...