Kamu Baik-Baik Saja?

777 100 3
                                    

(Author note: ada beberapa adegan kekerasan di sini)
---------------------------------------------

Jian Pov

Hari ini aku sedang duduk di kelas dengan yang lain. Aku dapat melihat Lisa dan yang lain menatapku dengan tatapan mengerikan. Kecuali Reonna dan Amore yang hanya menghela nafas lelah. Aku salah apa ya sama mereka?

"Um, dari tadi kalian menatapku seperti itu. Ada apa?"tanyaku

"Ah, tidak apa-apa kok,"jawab Auri

"Jika aku ada masalah, aku minta maaf ya,"kataku

"Jian, kamu tidak ada masalah sama sekali. Tidak perlu minta maaf,"kata Lisa

"Ah, kalau begitu..."kataku dengan pelan

Pelajaran akhirnya dimulai. Tapi, saat mengerjakan tugas yang diberikan entah mengapa kepalaku menjadi sakit. Sakit sekali... selama pelajaran berlangsung kepalaku sakit. Bahkan sampai selesai sekolah. Apakah aku kurang tidur?

"Jian, kamu tidak apa-apa? Dari tadi pagi sampai akhir sekolah kamu diam saja,"kata Tina

"Eh, i,-iya aku baik-baik saja, mungkin aku lelah. Aku balik ke asrama dulu ya,"kataku

"Ok, kalau ada masalah ceritakan ya! Kita kan teman,"kata Amore

Entah mengapa mendengar kata itu hatiku berasa seperti diremas-remas.

"T-tentu saja,"kataku. Aku pun jalan ke asrama sendirian. Namun saat di jalan aku tanpa sengaja bertemu Gaby dan pengikutnya.

"Oh, lihat ini ada orang yang tersesat~"kata Gaby. Tapi, aku hanya melewatinya.

"Eits, tunggu dulu dong,"kata Shina. Tapi aku menghiraukannya dan tetap berjalan. Sialnya sekarang tidak ada siapa-siapa. Seharusnya tadi aku menunggu Kai saja.

Secara tiba-tiba aku dapat merasakan sakit disekujur tubuhku. Aku sedang tergeletak di tanah. Ah, jadi dia menyerangku dengan sihir cahayanya.

"Kalau dibilang tunggu ya tunggu dong. Lancang sekali kamu di depan kami para noble,"kata Jilian. Aku dapat merasakan bahwa sekarang bukan hanya kepalaku yang sakit tapi, semua tubuhku.

"Hei, aku tahu bagaimana cara membuat dia tunduk pada kita,"kata Gaby. Jilian dan Shina melihat ke arah Gaby tertarik.

"Gimana tuh?"tanga Jilian. Gaby pun menembakkan sihirnya ke arahku. Aku mencoba untuk menahan sakit dan menahan teriakanku.

"Bagus sekali, Gaby,"kata Jilian. Bola cahaya yang Gaby tembakkan merupakan bola cahaya yang dapat meledak. Dan Gaby terus menembakkan sihirnya berulang-ulang kali.

Aku tergeletak lemas. Tidak ada yang bisa menolongku karena tidak ada yang melihat kejadian ini. Aku dapat merasakan Gaby menjambak rambutku, dia berlutut tepat di depanku.

"Lihatlah kamu ini, menyedihkan sekali~. Kamu seharusnya tahu bahwa tidak akan pernah ada orang yang akan menyukaimu. Aku yakin pasti Lisa dan yang lain hanya berteman denganmu karena mereka merasa bersalah,"kata Gaby

Tidak, itu tidak benar. Aku tahu pasti Lisa dan yang lain berteman denganku bukan karena mereka merasa bersalah. Iya kan?

"Belum juga selama kehidupanmu. Kamu ini hanya akan menjadi tanah yang akan kuinjak. Seharusnya kamu dari dulu mati saja. Jika kamu mati, aku yakin Lisa dan yang lainnya pasti akan langsung melupakanmu,"kata Gaby

Tidak, tidak, tidak. Mereka tidak mungkin melupakanku iya kan? Iya kan? Hei, kumohon jawablah aku... seseorang...

"Kamu ini hanya anak jalanan. Orang tuamu saja menganggapmu tidak berguna. Belum lagi orang tuamu tidak menginginkanmu,"kata Gaby

Isekai'd?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang