Chapter 2

6.7K 421 130
                                    

Part ini sudah direvisi bila ada typo tolong tandai:)

Happy Reading guys, enjoyyy!





Hari ini kelas XII IPA6 jam kosong, membuat kelas itu seperti pasar. Ada yang berjoget, gibah, nyanyi, pacaran, dan ada juga yang kayang. Untung saja tidak ada guru yang lewat kalau tidak habis mereka semua.

Kayla lagi menikmati jam kosongnya dengan menonton film horor bersama Aldo di ponsel. Jangan lupa juga mereka saling suap-suapan keripik yang tadi di beli Aldo. Walapun kelas ribut mereka tidak perduli, dunia seakan milik berdua. Bucin!

Lain hal dengan Kayla yang sedang berpacaran, Ken Aditama malah sedang memikirkan perkataan mamah tercintanya tadi pagi yang membuat ia frustasi.

*

"Ken, mamah mau ngomong sama kamu," ujar Hanna dengan wajah yang serius.

"Ngomong aja ma, biasa juga langsung ngomong," ucap Ken yang baru saja menelan makanannya.

Hanna menarik napas lalu menghembuskan pelan, "Mamah dan papah mau jodohin kamu sama anak dari sahabat papa."

Ucapan Hanna mampu membuat Ken tersedak, bukan hanya Ken saja Indah juga. Perkataan Hanna seperti bom untuk Ken.

"Uhuk, mamah kalo bercanda bisa aja. Kan pah, mbak," tawa Ken, ia pikir semua perkataan mamah hanya bercanda.

"Ken, mamah kamu itu serius!" tegas Andra menatap anak bungsunya. Perasaan Ken mulai tidak enak.

Indah mulai membuka suara, "tapi kan mah, pah, Ken masih sekolah. Dia juga belum ada pendapatan, nanti kalau nikah mau dikasih makan apa anak orang."

"Nah betul tuh kata mbak Indah," sahut Ken semangat saat ada yang membelanya.

"Kamu lupa kalau Ken itu punya kafe yang cukup terkenal, lagian juga mamah sama papah pasti bakal tanggung jawab sama biaya hidup mereka selama Ken masih sekolah," jawab Hanna tenang.

Ken dengan muka memelas manatap kedua orangtua-nya, "Masa Ken nikah duluan, sebelum mbak Indah. Ken juga belum bahagiain mamah, papah, dan mbak Indah."

"Ken dengerin mamah, nikah itu ibadah. Kamu bisa bahagiain mamah sama papah dengan cara menerima perjodohan ini." jelas  Hanna.

"Mbak Indah, masa lo mau dilangkahin gue. Bilang ke papah sama mamah lo nggak restu sama perjodohan ini," rengek Ken. Biar saja orang mau bilang Ken cowok apaan, yang terpenting sekarang ia tidak mau nikah muda apalagi di usia yang mengijak 17 tahun.

Indah hanya diam, ia tidak tau harus bagaimana. Dia percaya apa yang dilakukan orang tuanya adalah yang terbaik buat Ken.

"Mau kamu tolak, papah dan mamah bakal ngelanjutin perjodohan ini. Tidak ada bantahan Ken Aditama!" ujar Andra tegas.

"Mamah harap kamu tidak melakukan hal-hal yang mengecewakan kami, mamah percaya kamu sayang."

*

Rizky melihat kelakuan Ken yang menurutnya aneh. Tidak biasa kalau seorang Ken saat jam kosong melamun, ia menepuk pundak Ken. "Elo kenapa?"

"Nggak. Gue nggak papa," jawab Ken seadanya.

"Kalo cewek bilang nggak papa pasti ada apa-apanya," ucap Rizky terkekeh.

Ken menatap Rizky tajam. "jangan samain gue sama makhluk yang berjenis kelamin wanita."

Rizky tertawa, "bisa jadi sih, soalnya lo kalau galau kayak cewek. Diem aja kalau ditanya jawabnya 'Nggak papa'."

Ken menoyor kening teman laknatnya itu, "sialan lo!"

Ken & Kayla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang