Chapter 40

3.3K 287 194
                                    

"Mamiihh," teriak Nino.

"Berisik," ketus Kayla yang sedang menonton televisi.

"Haloo my sister, mamih mana?"tanya Nino.

"Makanya jangan bangun siang, Mami nyusul papih ke semarang? Tumben lo nanya mamih"

"Sebagai keponakan yang berbakti gue harus peduli sama mamih Kirana," ujar Nino berbangga dada.

Kayla mendengus, ia memilih melanjutkan menyemil sambil menonton.

"Kay, jalan-jalan kuy. Bosen gue dirumah, ke mana kek atau ke cafe aja tuh yang lain naik daun," ajak Nino.

Kayla menggeleng. "Males banget. Capek gue, dari badan, hati semuanya capek anjirr. Gini amat hidup," keluh Kayla.

Nino terkekeh, "Ck! Lo yang bikin ribet udah ah ayo temenin gue jalan-jalan kek, sebelum lo pulang ke rumah laki lo lagi."

"Gue kayaknya nggak bakal pulang kesana mau cerai juga," ujaf Kayla santai.

Mata Nino melotot mendengar kata cerai. "Hah? Cerai? Buset lo gila! Mau jadi janda kembang lo? Masih perawan nggak? Wah gila lo Kayla main cere-cere aje tong."

Kayla berdecak mengdengarka ocehan sepupunya ini. "Lo diem deh, gue pusing tau."

"Papi udah tau masalah ini?" tanya Nino.

Kayla menggeleng, memang Bagas belum tau tentang rencananya dia dengan Ken ingin cerai. Yang baru mengetahui hanya Karina dan sekarang Nino.

"Pasti karena Ken selingkuh sama sahabat lo kan? Gue nggak yakin deh kalau Ken selingkuh, tuh cewek kayaknya pake jampi-jampi deh. Kay kita ke dukun yuk buat ngecek," cerocos Nino.

"Apaan sih lo! Jaman sekarang masih percaya jampi-jampi. Percaya tuh sama Tuhan bego,"

"Gue cuma nasehatin ya Kay, kalau ada masalah jangan sampai bawa perceraian Allah nggak suka, bisa diomongin baik-baik. Gue marah sama Ken tapi dari tatapan dia buat lo tadi dia merasa bersalah Kay. Gue nggak tau masalah kalian apa, tapi gue tau kalian masih mencintai satu sama lain," tutur Nino bijak, sekali seumur hidup.

"Gue nggak suka dia! Gue cintanya sama Aldo," ucap Kayla mempertegas.

Nino terkekeh kecil, "Aldo saha? Kayla, Kayla, dari mata lo nggak bisa boong, lo sakit kan pas Ken cium Nadya tadi? Nyeri kan?"

"Gue bahagia, akhirnya sahabat gue pacaran sama orang yang dia suka," elak Kayla.

Nino membulat kan bibirnya menjadi O. "Oooo, tapi kok tadi gue liat lo mau nangis, tangan lo juga dingin."

"Bacot! Katanya mau kecafe? Bentar gue siap-siap dulu," ucap Kayla langsung pergi dari hadapan Nino.

"Dipancing dulu baru mau pergi ck dasar yang dikit lagi janda muda canda janda," kekeh Nino.


◼◼◼








"Kok kesini sih," decak Kayla saat melihat cafe yang dituju mereka.

"Kan ini cafe lagi trend bambang, lihat keren banget cafenya. Menu-menu juga enak-enak,"

Kayla memutar bola matanya malas. "Cih kampungan lo! Cafe punya suami gue aja gue biasa aja."

"Punya Ken? Buset ternyata Ken keren sihh, nyesel nggak lo cerai sama dia?"

"B aja, lepasin nih helm engap gue," ucap Kayla.

Nino membantu Kayla membukankan helmnya, disaat itu tiba-tiba ada yang menjambak rambut Kayla dengan kasar.

"Lo pembohong! Gue benci lo!Ternyata lo udah nikah sama Ken! Gue benci lo Kayla."

Ken & Kayla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang