Chapter 21

3.1K 234 55
                                    

Happy reading, enjoyyy!!!







Hari ini Kayla kembali ke sekolah, sampai di kelas tercinta. Banyak yang berbicara tentang Ken yang semalam memosting foto seorang cewek tidak lain adalah Kayla sendiri.

Bukan hanya kelas Kayla saja tapi juga seluruh siswi yang mengidolakan ketua eskul musik satu ini. Mereka penasaran sosok di balik foto candid yang diposting Ken.

Sedangkan cewek yang mereka cari lagi berkeliaran di sekitar mereka, dia lah Kayla Violetta. Kayla yang sedang mendengarkan lagu menggunakan headset, ketiga sahabatnya entah  dimana, sejak dia masuk mereka bertiga sudah tidak ada hanya tersisa tas saja.

Baru saja di pikirkan ketiga sahabatnya sudah muncul dari balik pintu. Kayla melihat wajah Nadya yang terlihat sendu.

"Kalian habis dari mana?" tanya Kayla.

Dhea melirik Kayla tajam, "Datang juga lo ke sekolah, gue kira udah mati. Di telponin kagak angkat sombong banget."

Kayla menyengir. "Sorry, lagi nggak enak badan kemaren, nyokap juga larang main hape."

"Lo udah sembuh sekarang?" tanya Nadya peduli.

"Udah kok, kangen kalian makanya gue cepet sembuh," ujar Kayla alay.

Shila memutar bola mata malas, "Halah alasan."

"Nad lo kenapa? Ditekuk mulu mukanya?" ucap Kayla yang melihat teman sebangkunya itu sedang bersedih.

"Dia sedih karena Ken ngepost foto cewek," sahut Dhea.

Alis Kayla terangkat satu, "Kapan?" tanya Kayla pura-pura tidak mengetahui postingan Ken, padahal ia adalah cewek itu.

Shila menatap malas Kayla, berdusta sekali Kayla ini.

"Masa lo nggak tau sih, semalam itu Ken ngepost foto cewek tapi pakai filter hitam putih gitu," jelas Dhea.

"Udah tau siapa cewek itu?" tanya Kayla lagi.

"Belum," ucap Nadya sampil menaruh kepalanya di atas meja.

Shila malah ingin berteriak bahwa 'Ceweknya lo woi, masih nanya' tapi diurungkan karena Kayla masih berstatus sebagai sahabatnya.

"Sumpah ya kalo ketemu tuh cewek gue jambak terus cakar mukanya sok cantik, gara-gara dia Nadya gue sedih," ujar Dhea membuat jantung Kayla berdetak kencang.

"Punya hak apa lo, jambak dia? Emangnya lo udah liat mukanya makanya lo bilang sok cantik?" sahut Shila.

"Karena dia udah nyakitin sahabat kita Shil, lo bela napa,"

Kayla sudah terdiam dan Nadya masih dengan posisi awal.

"Nadya aja nggak marah, kok lo yang marah," ucap Shila tenang.

Sepertinya Dhea sudah terbawa emosi. "Gue marah karena dia sahabat gue bukan kayak elo."

"Bukan maksud gue bela tuh cewek, gue diposisi netral. Disini yang punya perasaan tuh Ken, yang bisa menentukan siapa berhak untuk jadi pacarnya itu juga Ken. Kita nggak bisa paksa Ken harus suka sama Nadya, itu bakal sulit. Apalagi udah ada ceweknya" tutur Shila bijak, demi apapun Kayla mendengar kata-kata Shila ingin menangis.

"Tapi 'kan Nadya udah suka Ken duluan sebelum cewek itu," balas Dhea tidak mau kalah.

"Tau darimana lo, kalau Ken baru kenal cewek itu? Dan juga kalo mereka baru ketemu, kan nggak masalah. Cinta itu nggak mandang seberapa lama kenal tapi hati yang menentukan," kilah Shila.

"Lo kayaknya kagak suka kalau Nadya sama Ken pacaran," cecar Dhea.

Nadya sedari tadi diam pun angkat bicara. "Kalian berdua diam aja deh, cewek itu nggak salah."

Ken & Kayla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang