[11] - Empty

1.4K 103 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Taeyeon diam membeku, wajahnya pucat pasi begitu ia berdiri disamping jenazah ibunya. Kain putih yang menutupi tubuh ibunya itu ia sibak. Hatinya terpukul melihat wajah ibunya begitu lemah seakan tidak ingin, walaupun hanya untuk sekedar membuka mata.

Tadi Dr. Byun telah menjelaskan keadaan ibunya. Beliau tiba-tiba saja mengalami kegagalan pernafasan. Kondisinya menurun drastis hingga menyebabkannya menghembuskan nafas terakhirnya. Miyeon ada disana saat itu. Dia langsung memanggil dokter yang sedang berjaga ketika mengetahui kondisi ibunya.

Dr. Byun yang memang sedang berjaga langsung melakukan penanganan. Intubasi dan pertolongan melalui defibrilator bahkan sudah dilakukan. Tetapi na’as, jalan ibunya untuk bertahan memang harus berakhir.

Miyeon yang melihat itu hanya menangis tersedu-sedu. Tidak dapat menyalahkan siapa-siapa. Bagaimanapun juga, ini sudah jalannya.

Taeyeon masih mematung disana. Masih memandangi jenazah ibunya. Dadanya terasa nyeri melihat orang yang paling disayanginya tetap menutup mata.

Ada perasaan takut yang luar biasa dalam dirinya.

Ia merasa napasnya sesak dan kakinya seperti dipaku kuat-kuat. Ia tak bisa bergerak. Tak ada sepatah katapun yang bisa keluar dari mulutnya. Lidahnya kelu. Tetapi bulir-bulir bening terus meluncur begitu saja dari kelopak matanya.

Unnie... Eomma... Eomma...” Miyeon masih terisak.

Taeyeon kemudian memaksakan kakinya bergerak untuk memeluk Miyeon dan menenangkannya. “Sudahlah, Miyeon-ah. Biarkan eomma tenang ya,” ucapnya parau.

Taeyeon tidak bisa egois. Dirinya ingin sekali berlari sejauh-jauhnya saat ini. Pergi dari kenyataan. Tetapi ia juga masih memikirkan adiknya. Entahlah, ia harus terlihat tegar–setidaknya di depan Miyeon.

***

Pemakaman dilakukan secara sederhana. Memanfaatkan rumah duka yang berada di rumah sakit. Tidak ada karangan bunga. Bahkan tidak ada kerabat dekat yang datang. Hanya beberapa teman Taeyeon di tempat ia bekerja yang tahu.

Love You Like Crazy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang