#17

458 17 7
                                    

"Jatuh cinta diam-diam, namun berharap ditemukan"

happy reading😊

Rasya menginjak kaki senja. "Gombal trusss, pepet trusss bang, jangan kasih kendor"
———————————————————————

Akhirnya lala pulang bersama senja, dengan pujukan senja dan kata penenang rasya. Tapi tetap saja lala khawatir. Sepanjang jalan mnuju pintu gerbang sekolah, lala celingak celinguk melihat sosok gista, berjalan seperti detektif atau bahkan maling yang mengendap2. Lala malas melayani orang yang trlalu buta akan cinta. Lala malas mencari masalah dan membuat harinya tidak tenang.

"Kenapa? Diem aj dri tadi?" Tanya senja
"Gpp"
"Lagi ada masalah?"
"Enggak"
"Oh yaudah"
"Hufff" lala menghela nafas, entah knpa rasanya kesal mendengar jawaban senja tadi. ia sebenarnya ingin bercerita dengan senja, tapi dia siapa, ini urusannya walaupun ada kaitan dengan senja.

Disepanjang perjalanan hanya ad keheningan, deru motor senja, angin yang meniup anakan rambut lala. Tak ada yang memulai percakapan. Mereka sibuk dengan pikiran masing2.

"Udah sampe" kata senja tenang
"'Makasih ya"
"Iya pulang dulu" belum sempat lala menjawab senja sudah menjalankan motornya, tanpa menunggu ucapan lala
"Hati2 senja" lala berkata pelan sambil melihat senja yang smkin jauh dari pandangannya.

Sampai dirumah senja langsung mandi dan memakai pakaian santai. Senja langsung menghadap ponselnya. Iya, tentu bukan untuk mengabarin lala tapi untuk bermain game diponselnya, game yang sudah mendarah daging. Senja merupakan cwok gamers yang mngkin banyak org tidak tau. Dia slalu menghabiskan waktu dikamar berkutat dengan ponsel dan laptopnya, bermain game yang menarik mnurutnya, ya itulah senja cwok yang tak bisa ditebak dengan mudah.

"Double kill, triple kill, maniac, savage" kata terakhir mampu membuat senja tersenyum dan smkin bersemangat

———————————————————————
*whatssap*
Lala: temenin gue oy ketoko buku pengen lihat novel
Rasya: ayolah kalo itu, tunggu ya gue yang jemput lo.

Melihat balasan rasya lala langsung bergegas bersiap diri. 15 menit kemudian rasya detang dengan motor mythic nya. Dengan pakaian santay, rambut kucir kuda dengan sendal swalownya.

"Buset sendal lu, gak bisa lepas ya kalo udah nyaman" gurau lala yang membuat mereka tertawa

"Gue tadi pengen dasteran, cuman entar gue malah dibilang pembantu lo lagi makanya ganti"

"Dah gila, gak gitu juga bambanggggggg"

———————————————————————
"Jadi lo pilih yang mana? Sama2 bagus crtanya cuman ending nya aja beda. Yang satu happy ending yang satu lagi sad ending. Kalo gue sih suka yang happy ending krna abis mewek terbitlah bulan sabit dibibir" celoteh rasya panjang lebar

"Gue juga yang happy ending, biar kisah cinta gue nanti happy ending juga, hahaha"

"Dih bocah dah cinta2an"

Setelah semua telah selesai mereka pergi untuk makan ditempat seblak langganannya, dan langsung pulang karna awan sudah sangat gelap.
Belum sampe rumah tapi ternyata hujan sudah mengguyur jalanan, awan sudah tak sanggup menampung. Mereka berteduh di indomar.

"Lo pake mantel aja ras, kan lo yang bawak motor, gue gpp" pinta lala

"Gak solid gua kalo mantelan sndiri"
" gpp curut, lebay bet dah"
"Yaudh neduh bentar, ini hujannya lebat plus badai2" rasya menarik tangan lala untuk duduk, namun ada cowok yang menghampiri mereka

"Ini lala dan rasya ank kelas 10 mipa kan?" Tanya cowok tersebut

"Iya, lo siapa?" Tanya rasya to the point

"Gue rafael, kelas kita sebelahan" terang rafael yang membuat mulut lala dan rasya membentuk huruf o

"Yaudah gabung aja, sans" jawab lala dengan senyumnya

#jangan lupa like dan komen ya😊
Smoga suka ya teman2🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit dan senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang