#10

578 16 4
                                    

"Jika nanti kuberikan hati ini, kuharap kau bisa merawatnya"

Dijam olahraga ini, lala terlihat lemas dibangkunya. Biasanya dia yang paling semngat, belum disuruh lari sudah jingkrak2 lari keliling kelas dan mengusilli anak kelas. Entah setan apa yang membuat lala diam tak berdaya. Lala menyukai pelajaran olahraga hanya karna dia bebas bisa bergerak, kalau pake rok terbatas gak bebas (itu kata lala, kata author mah sama >_<), gak bisa lari kencang kalau sudah mengusilli orang. Motivasi yang luar biasa bukan? Dan lala merupakan siswa yang keusilannya tinggi. (Author alay hehe)

"Napa kayak ayam sakit?" Tanya syifa

"Kepala gue pusing, kurang tidur kyaknya"

"Istirahat aja diuks, entar pingsan buat repot" kini rasya yg menyahut

"Musuh lu skrng ras" jawab lala smbil melototti rasya

"Canda neng srius amat, yuk kelapangan entar disurut push-up lagi kalo telat" kata rasya dan dianggukin oleh teman2 nya.

Pelajaran olahraga hari ini yaitu bermain basket, sperti biasa pak cecep melakukan pemanasan dan lari keliling lapangan 2 kali. Entah karena keberuntungn atau apa syifa,ana,rasya,lala satu tim.

"Masih pagi ,selamat pagi. Baik hari ini kita ambil nilai basket. Sperti yang bapak ajarkan pada kalian minggu kmaren. Sudah taukan permainannya? Kayaknya sudah dari wajah2 kalian. Tidak perlu panjang lebar, tim pertama putri silahkan masuk lapangan"
Kata pak cecep

Seluruh tim pertama putri sudah masuk kelapangan.
Prittttttttt
Menandakan permainan dimulai, tim lala yang mendapatkan bola dengan diketuai ana, ana sangat jago bermain basket, dia juga ikut ekstra basket diskolah. Tak heran jika dia dengan lincah mencetak angka.

Brukkkk
"Lalaaaaa" triak syifa histeris. Lala tiba2 pingsan. Sluruh murid perempuan bergerumbung datang hanya untuk melihat saja. Entah apa yang dilihat (author pun bingung).

"Tolongin oyy malah dilihat aja" kata senja yang tiba2 sudah mengangkat lala untuk diantar keuks

Rasya dan syifa keuks untuk mengambil tandu karena teman kelas cwok sedang kekantin mengisi tenaga sebelum mengambil nilai. Ketika rasya dan syifa lari terburu2 mereka berpapasan dengan senja dan lala digendongannya ala bridastyle (gak tau tulisannya hehe)

Sampai diuks senja membaringkan tubuh lala disana dengan ditemani teman2 lala
"Mksih ya udah bawa lala" kata ana sopan

"Gak usah makasih, gue juga gak sengaja ada disana dan teman lo pingsan. Mungkin udah takdir gue biar bisa deket dia" jawab senja enteng tanpa ekspresi sedangkan teman2 lala hanya tercengang mendengar kalimat itu.

"Santai aja mukanya, bilang ya kelala kalo yang bawa dia keuks pangerannya" setelah mengucapkan itu senja pergi meninggalkan mereka

"Mimpi apa gue kalo senja yang dingin bisa sealay tadi" kata syifa tak percaya dan smbil menepuk2 pipinya pelan

"Sini gue aja yang nepuk2 pipi lo, kek gitu mah gak berasa. Td dia bilang Pangeran? Pangeran kodok?" kata rasya sambil tertawa

"Gak level dipegang2 lo. Ih Gak papa pangeran kodok asal senja. Tapi gpp deh gue ikhlas buat lala, mereka cocok"

"Emang dia mau sama lu syif? Tanya ana dan hanya dibalas cengiran oleh syifa

#Happy reading >_<

Langit dan senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang