Toxic Relationship✔

27.Apartemen Sheryl

Carlos memencet bel apartemen Sheryl.Ia memutuskan untuk menemani Sheryl di apartemen.Lagi pula Ia kan sering sekali membolos.Sheryl dengan bare facenya membuka pintu apartemennya dan menyuruh Carlos masuk.Ia belum mandi jadi Ia memutuskan untuk mandi.

Carlos duduk di depan televisi.Cowok itu tidak tahu ingin melakukan apa,alhasil Ia membuka sosial medianya.Dan memposting sesuatu disana.Setelah itu Ia memasukan ponselnya ke dalam sakunya dan menyetel saluran televisi.

Sambil menunggu Sheryl Ia berjalan ke dapur.Sheryl mungkin belum makan.Akhirnya Carlos memutuskan untuk membuat makanan untuk Sheryl.Dengan berbekal menonton di internet akhirnya omelet yang Ia buat jadi.Sheryl sudah berganti pakaian santai dan duduk di depan televisi cewek itu mencari Carlos.

"Kamu belum makan kan?"Carlos menyodorkan omeletnya.

"Lo bisa masak?"tanya Sheryl namun tetap menerima omelet hasil karya Cowok itu.

"Bisa dong makanya cobain."

"Hm gak yakin deh sama rasanya."

"Coba aja dulu."Sheryl lalu memakannya.Ia terdiam beberapa saat,Carlos takut makanannya tidak enak."kalo nggak enak buang aja."Carlos berusaha mengambil piring berisi omelet dari tangan Sheryl dan ingin membuangnya.

"Lumayan kok."

"Beneran?"

"Coba aja."Sheryl menyuapkan omelet ke mulut Carlos.Cowok itu mengangguk semangat.Ia senang makanannya tidak buruk buruk sekali.Ia takut Sheryl keracunan makanannya karena sebelumnya Ia juga sempat membuat makanan untuk Devon dan berakhir Cowok itu masuk ke rumah sakit karena makanannya.

Carlos menatap Sheryl yang asik makan.Cowok itu mengembangkan senyumannya membuatnya berkali kali lebih tampan.Sheryl menaikan alisnya seperti bertanya 'apa liat liat?'Carlos hanya tertawa kecil sambil menggeleng.

Carlos membuka ponselnya.Lalu menutupnya kembali,ponsel Carlos dibanjiri notifikasi dari akun instagramnya.Sebegitukan pengaruh seorang Carlos?Ia lalu memilih meletakan ponselnya di meja Ia ingin menonton tv saja.

"Kamu bisa nyanyi sambil main gitar kan?"tanya Carlos.

"Bisa emang kenapa?"

"Kamu nggak mau nyanyiin lagu buat Aku?"

Sheryl nampak berpikir sejenak.Ia meletakan piringnya,omelet buatan Carlos sudah habis dilahapnya.

"Boleh sih tapi traktir es krim dulu."

"Oke."

Carlos tersenyum singkat lalu mengajak Cewek itu ke mobilnya.Saat Sheryl menutup pintu apartemennya seseorang menabrak tubuhnya.Cewek tinggi semampai dengan kulit putih seperti orang blasteran berdiri di depannya.Wajahnya sangat datar sekali.Bukannya minta maaf atau apa,Cewek itu malah menatapnya dingin.

"Maafin pacar gue."Cowok berlesung pipit itu tiba tiba berdiri di depan Sheryl."Maddie kamu harus minta maaf."

"Gue gak salah."Cewek bernama Maddie itu menggeleng kukuh sambil melipat tangannya di dada.

"Oh gapapa santai aja,"jawab Sheryl sambil melirik Maddie.

"Sekali lagi maaf ya.Kalian tinggal di apartemen ini?"Cowok berlesung pipit itu menunjuk apartemen Sheryl.

"Nggak cuma gue doang."

"Oh kebetulan banget.Pacar gue tinggal di depan apartemen lo."Sheryl mengangguk angguk."Gue tingal di sebelah apartemennya."

"Oh gitu,"sahut Carlos.

"Kenalin nama gue Leon,ini pacar gue Maddie."Leon menjulurkan tangannya namun bukannya dijabat oleh Sheryl melainkan Carlos.

"Iya salam kenal,"jawab Carlos seadanya."Ayo katanya mau traktir es krim?"

"Oh iya.Gue duluan ya Leon,Maddie."

Leon tersenyum dan menangguk sedangkan Maddie tidak berekspresi.Carlos membukakan pintu untuk Sheryl.Sheryl terbiasa dengan kelakuan Carlos yang mengistimewakannya itu.Carlos menyetel lagu kesukaan Sheryl.

"Kamu tahu dari mana Aku suka lagu ini?"tanya Sheryl.

"Apa yang kamu suka aku harus tau."

Sheryl hanya tersenyum tipis.Mereka berdua sudah sampai di depan penjual es krim.Sheryl merasa puas sudah mendapatkan es krim kesukannya.Ia berterima kasih kepada Carlos.Carlos mengembangkan senyumannya,ikut bahagia ketika melihat Sheryl bahagia.

•••

Tbc.