Setelah mendengar kata kata penuh ancaman itu mereka semua pergi menyisakan Carlos dan Sheryl saja,padahal tadi Carlos sudah menyuruh Arkan agar tidak memberitahukan keberadaannya namun sekarang justru Carlos yang menghampiri Sheryl.Meskipun tidak ingin menunjukan wajahnya Carlos tetap memastikan Cewek itu aman.
Dan yang benar saja mobilnya mogok dan mengakibatkan teman temannya mengerubungi Sheryl.Ia mana bisa diam saja.Semarah apapun Cowok itu Carlos tidak akan bisa membiarkan Sheryl dalam bahaya seperti itu.
"Thanks."Sheryl tidak tahu lagi harus mengucapkan apa.Setelah mendengar Cewek di depannya mengucapkan kata terima kasih Carlos langsung berbalik dan pergi.Sheryl menahannya."Maafin gue udah nyakitin perasaan lo,maafin gue udah bikin semuanya kacau,maafin gue karena bikin lo sakit hati,"ucap Sheryl tulus.
Carlos berdeham.Ia melepaskan tangan Sheryl lalu pergi begitu saja.
"Pulang!"ucapnya sebelum pergi meninggalkan Sheryl yang mematung.Carlos mencuekinya?mungkin memang kesalahan Sheryl terlalu fatal.Laura dan Devon berlari ke arahnya.Laura menepuk bahu Sheryl.
"Lo gapapa?kita kawatir karena mobil lo nggak ada di belakang kita."
"Mobil gue mogok dan tadi barusan Carlos nyelametin gue."Sheryl menunduk.
"Lo udah minta maaf?"tanya Devon.
"Udah tapi dia gak mau maafin gue.
"Yang penting lo udah minta maaf sama dia.Sekarang lo pulang bareng gue,mobil lo biar temen gue yang urus."
"Oke,thanks Dev."
Mereka bertiga masuk ke dalam mobil Devon.Dari tadi Sheryl hanya diam dan melamun membuat Laura kawatir kepadanya.
"Sheryl lo gapapa kan?"
"Gue gak papa."
"Beneran?"
"Iya."
Devon memegang tangan Laura."dia pasti bisa nyelesain masalahnya sendiri,"ucap Devon pelan.
"Gue harap mereka berdua bisa cepet baikan."
"Semoga aja."
•_•
Carlos menendang apapun yang ada di depannya.Ia kesal,marah dan juga jengkel.Ia bahkan sudah meminum sangat banyak tadi.
"Carlos lo ada masalah?"tanya Justin.
Carlos mengabaikannya.Ia duduk lalu mengacak rambutnya.
"Masalah Cewek ya?"tebak Justin."atau Cewek yang tadi?"
"Diem lo."
"Berati bener dong?"goda Justin.Carlos yang tidak tahan melempar Justin dengan botol."woy santai dong bisa pecah kepala gue."
"Bodo amat,"Carlos mendengus.Ia menghela napas.
"Kenapa sih cerita sama gue.Jangan dipendem ceritain aja ke gue."
Carlos menghela napas untuk yang kesekian kalinya.Ia lalu menatap Justin.Ia memang sudah berteman akrab sejak dulu dengan Justin dan akhirnya Ia menceritakan semuanya kepada Justin tanpa ada yang terlewatkan.
"Jadi gue sama pacar gue--"
•_•
Sheryl menggigit bibir bawahnya.Ia gelisah.Apakah Carlos marah besar padanya?dampak Carlos dihidupnya ternyata sangat besar.Sheryl tidak mampu mengelaknya.Cewek itu masih memikirkan cara agar Carlos memaafkannya,meskipun hubungan mereka tidak bisa dilanjutkan lagi.
Sheryl menyibak rambutnya.Ia butuh cokelat panas untuk memenangkan pikirannya.Ia membuat coklat panas sambil melamun alhasil tangannya tidak sengaja terkena air panas.Sheryl duduk di depan televisi sambil menonton animasi kesukannya.
Sheryl kembali melamun untuk yang kesekian kalinya.Ia menjadi teringat saat Carlos mengejar ngerjarnya.Sheryl sangat risih pada saat itu dan terus menolak Carlos padahal Carlos itu tampan,kaya,pintar dan juga anak basket.Fisik Carlos memang masuk ke kategori Pria idaman Sheryl namun Ia juga tidak tahu mengapa Ia tidak bisa jatuh cinta kepada Carlos.Sheryl sudah mencobanya namun Ia malah terus mengingat bayang bayang mantannya saat bersama Carlos.
Ia putus dengan Dafan karena Carlos bukan?Sheryl menopang dagunya.Ia bahkan tidak mendengar suara telepon dari ponselnya.
DRRTTTTT
DRTTTTTT
DRTTTTTTT
Bahkan sampai ke sepuluh kali ponselnya masih berdering Sheryl tidak mengangkatnya.Lalu terdengar suara pesan masuk berkali kali membuat Sheryl terpaksa mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menganggunya.
+628273423xxxx : kalo lo mau gue maafin dateng ke kafe deket rumah gue
+628273423xxxx : Carlos
•••
Tbc.
Jangan lupa voment.
