"Aku nggak suka ya punya pacar yang cemburuan."
"Kamu harus hargain Aku sebagai pacar kamu dong."
"Tapi gak gini caranya."
Padahal beberapa detik yang lalu mereka masih tersenyum dan menikmati es krim bersama namun tak lama kemudian Dafan mengacaukan segalanya.Dafan tidak sengaja bertabrakan dengan Sheryl saat Cewek itu memakan es krim sambil menatap sekeliling.Ini juga salah Dafan karena tidak memperhatikan jalan lebih sibuk dengan ponselnya.
"Eh Dafan?"
"Kamu lagi sama siapa?"tanya Dafan ramah.
"Sama Carlos."
"Kalian pacaran ya?"Dafan tersenyum.
"Ehmm iya sih."
"Sheryl kamu nggak mau ke--eh lo?"
Carlos menatap Dafan dengan tatapan tajam.Ia terkejut kenapa Dafan bisa ada disini?dan apa yang sudah Sheryl dan Dafan bicarakan.Carlos mengepalkan tangannya."Sheryl mending kita kesana deh kayanya ada es krim gratis tuh."
"Kamu aja yang kesana,aku masih mau bicara sama Dafan."
"Aku kan maunya pergi sama Kamu.Udah kita kesana aja."Carlos menarik tangan Sheryl namun Cewek itu bersikukuh tidak mau pergi.
"Carlos gak usah maksa deh!"sentak Sheryl.
Dafan merasa bersalah.Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Ini pertemuan mereka pertama kali semenjak mereka putus.Dan pertemuan pertama Sheryl sudah memiliki pacar.
"Kalian seneng seneng aja aku mau keliling dulu."
"Ada yang mau gue omongin sama lo."
"Hah apa?"
"Sheryl kita pergi."
"Carlos kalau kamu ngotot ngajak aku pergi mending kita putus!"
Carlos terdiam.Ia menahan amarahnya yang meletup letup.Sheryl mengancamnya putus hanya karena Dafan yang notabenya adalah mantan Sheryl.Carlos tidak bisa diam disana memperhatikan Sheryl dan Dafan yang asik berbincang.Sepertinya seru.Carlos menjadi cemburu.Bahkan saat Sheryl berada di dekatnya mana pernah Sheryl tertawa lepas seperti itu.
Carlos berupaya menyibukan dirinya dengan bermain ponsel namun tawa Sheryl akibat jokes dari Dafan itu membuatnya mendengus.Ia tidak tahan lagi.Ia lalu menarik tangan Sheryl,membuat Sheryl kaget bukan main.
"Kamu Masih suka kan sama Dafan?"
Sheryl terdiam.Carlos tersenyum miring.
"Bener kan apa yang Aku omongin Sheryl Gizelle?"
"Kalo iya kenapa?!"
"Kamu lupa,kamu udah jadi pacar Aku?"
"Nggak Aku sama sekali nggak lupa dan inget sama siapa Aku ngomong sama orang yang ada di depan Aku.Orang yang pemaksa,egois dan suka seenaknya sendiri.Dari awal gue udah bilang sama lo kalo gue gak suka sama lo.Tapi lo maksa gue buat jadi pacar lo kan?"
Carlos merasakan nyeri di hatinya saat mendengar ucapan Sheryl.Ia tertohok.Carlos mengacak rambutnya.Sebenarnya siapa yang salah di antara mereka?Ia atau Sheryl.Bukan ini memang salahnya karena sudah memaksa Sheryl untuk menjadi pacarnya.Memang benar cinta tidak bisa dipaksakan.
"Mau lo apa sekarang?"tanya Carlos akhirnya,Ia capek dengan ini semua.Jika Sheryl tidak mencintainya maka Ia akan membiarkan Sheryl pergi.Jika itu dapat membuat Sheryl bahagia.
"Kita nggak ada hubungan apa apa lagi,"tegas Sheryl penuh penekanan.Matanya memerah.Sepertinya Ia juga sama capeknya dengan Carlos.Hubungan tidak sehat ini memang harus dihentikan.Jika terus dilanjutkan malah membuat mereka berdua sesak.
"Oke mulai sekarang kita putus,gue harap ini yang terbaik buat kita."
"Oke.Mulai sekarang jangan kejar kejar gue lagi."setelah mengucapkan kalimat terakhirnya Sheryl pergi meninggalkan Carlos yang mematung.Cowok itu menunduk dan menangis.Mengapa Ia selalu lemah hanya karena Cewek itu?
•••
Fyi karakter Carlos itu bukan cowok lemah yang gampang banget nangis.Carlos nangis karena dia gak mau kehilangan orang yang dia sayang buat yang kesekian kalinya.Dia udah ditinggal pergi sama Papa dan Mamanya setelah itu Carlos nggak punya lagi orang yang spesial di hidupnya selain Kakak kakaknya.Semenjak ketemu dengan Sheryl,Carlos ngerasa bahwa Sheryl itu bagian dari hidupnya.Cowok itu berusaha keras buat dapetin hati Sheryl.Meskipun akhirnya bakalan kaya gini.Sad banget ya Carlos:((So,gimana reaksi kalian?masih mau lanjut atau stop sampai disini?
Please vote dan komen.Hargai karya aku,nggak sulit kok klik bintang di pojok kiri bawah.Terima kasih.
